18

1.3K 179 8
                                    



P A N D U A N  P E M E S A N A N
P D F

Halo ngab ku semua!!

Aku mau ngasih tau ke kalian kalau sekarang Novel Bocil dan Sweet Dreams ada versi pdf nya lohhh.

Bagi kalian yang belum punya buku nya karena mahal harganya🤫

Kalian bisa beli PDF nya ngab!!

Metode pembayaran harus menggunakan ShopeePay atau M-Bankking.

Jika kalian tetap ingin melakukan metode pembayaran COD. Kalian akan menerima File PDF setelah menerima box kosong yang akan di antar oleh kurir...

Kalau sudah menerima, kalian bisa chat admin shopee ACQixuan bahwasannya kalian sudah membayar paket nya.

Sebelum mengirimkan pesan, pastikan kalian sudang menge'klik pesanan sudah selesai ya...

Setelah nya File PDF akan di kirim ke Email kalian... :)

Terimakasih

Cek shopee aku ya!

Shopee: ACQixuan_09



  Mbak asri menatap ara yang sudah tertidur pulas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










  Mbak asri menatap ara yang sudah tertidur pulas. Bocah malang tersebut tertidur karena lelah menangis.

Pesta sudah selesai sejak 15 menit yang lalu. Mbak asri berjalan keluar dari kamarnya.

Rumah sudah tidak ramai. Tamu tau sudah berpulangan semua.

Mbak asri mulai membereskan tempat titik acara pesta ulang tahun, ya itu ruang tamu.

"Kerja mu hari ini cukup bagus ya?"

Mbak asri tersentak, ia menoleh menatap ke arah gracio yang sudah berdiri di belakangnya.

"M-maksud tuan apa?"tanya mbak asri pelan.

Gracio tersenyum sembari menghela nafasnya legah.

"Maksud saya, kau menyingkirkan ara dari pesta ini sangat pintar..."

"Apa yang ku ucapkan pada bocah sialan itu?"tanya gracio mendekati mbak asri.

Mbak asri terdiam, ia menatap wajah majikannya.

"S-saya..."

"Apa?"

"Ayo lah, kenapa kau sangat gugup ha?"tanya gracio.

"Saya bilang dia tidak pantas untuk berada di pesta itu"ucap mbak asri memejamkan matanya erat.

Gracio mendengar itu tertawa kuat, ia sangat puas mendengarnya.

"Ternyata kau juga mampu melukai hati anak itu ya?"

"Bagus bagus..."ucap gracio lalu pergi meninggalkan mbak asri di sana.

Mbak asri menghela nafasnya kasar. Ya, larangannya untuk ara tidak ada di pesta tadi adalah hal yang paling menyakitkan bagi ara.

Tapi, mbak asri juga tak ingin membuat ara di siksa oleh gracio.

Mbak asri tak mau nyawa ara terancam karena pesta ulang tahun ini.







***








Mata sipit ara menatap ke sekeliling taman kopleks yang tampak ramai hari ini.

Ara, bocah itu duduk termenung di kursi taman sendirian. Bocah itu tak izin kepada mbak asri kalau dirinya keluar untuk bermain.

"Kamu kenapa?"

Ara tersentak, ia menoleh menatap gadis seusianya yang berada di sampingnya.

Ara menatap bingung ke pada anak gadis itu. Ia tak mengenali nya, ara baru liat gadis ini hari ini.

"Aku liat kamu dari tadi duduk di sini cendilian, temen kamu mana?"

"Ala, ndak punya teman..."ucap ara pelan.

Gadis kecil itu tersenyum saat mengetahui ara cedal.

"Kalau kamu gak punya teman, ayo kita temanan!"ucap gadis itu membuat ara menatap terkejut ke arah nya.

"K-kamu mau temenan cama ala?"tanya ara.

Ia menganggukan kepalanya, kenapa tidak. Ara sangat lucu, dia juga bocah laki laki yang baik.

"Mau temenan sama aku kan?"

"Mau, ala mau temenan cama kamu!"ucap ara senang.

"Yey! Sekarang kita temenan ya..."

"Nama kamu siapa?"tanya gadis itu.

"Ala, nama aku ala"

"Ala hali ini ulan tahun lohh"ucap ara bangga.

"Oh ya, ala hari ini ulang tahun. Wih, pasti seru tiup lilin nya kan?"

Senyum ara luntur saat mendengar itu.

"Kamu kenapa?"tanya gadis kecil itu.

"Ala ndak tiup lilin. Ala ndak boleh ikut tiup lilin"ucap ara lirih.

"Jangan nangis, gak papa kok gak tiup lilin"

"Yang penting ala bertambah umur nya"

Ara memaksakan senyumnya mendengar itu. Bagaimana pun ara adalah anak kecil yang menginginkan hal yang sama seperti anak anak sebayanya.

"Ala, aku chika"

"Ala jangan sedih, chika juga gak pernah tiup lilin kok saat ulang tahun"

"Jadi ara jangan sedih ya..."ucap gadis kecil itu.

"Ndak kok, ala ndak cedih..."ucap ara menampilkan senyumannya.

"Kalau sudah gak sedih, ayo kita main bareng"

"Chika ada bola yang baru aja papi belikan"ucap chika.

"Ika cuka bola?"tanya ara heran.

Pasalnya anak perempuan sealu bermain masak masakan, kalau enggak main boneka bonekaan.

"Suka, chika punya abang di rumah. Abang chika suka bola"

"Jadi chika juga suka bola deh..."ujar chika.

"Ala mau main bola gak?"tanya chika.

"Mau, ala juga suka bola"ujar ara.

"Ayo kita main, nanti yang menang dapet permen!"ucap chika mengeluarkan permen milkita dari saku nya.

Kedua boca itu bermain bola bersama. Ara, bocah malang itu sangat merasakan bahagia menemukan teman barunya.















T B C

Lengkara DewanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang