(15) Saat-saat Tertunda🩺

1.4K 152 9
                                    

Pagi itu, matahari bersinar lembut di atas gedung-gedung megah sebuah universitas ternama, menambah kesan elegan pada suasana kampus. Universitas ini dikenal tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional. Dengan fasad arsitektur modern yang dihiasi kaca-kaca besar, universitas ini menjadi simbol kemewahan dan kecerdasan. Hanya mereka yang berasal dari kalangan elite atau memiliki prestasi akademik luar biasa yang bisa merasakan duduk di bangku perkuliahan ini. Deretan mobil-mobil mewah yang berjejer rapi di area parkir semakin mempertegas status sosial para penghuninya.

Di tengah keramaian mahasiswa yang mulai memasuki gedung kampus, dua sosok mahasiswi berjalan santai dari arah parkiran. Nara dan Vidya, keduanya terlihat asyik berbincang, meski sesekali mata mereka melirik ke arah sekitar, mengamati suasana pagi itu.

"Ra, belum apa-apa gue udah males banget mau ikut kuliah pagi ini," keluh Vidya sambil menyesuaikan tas di pundaknya. "Lo ngerasa nggak sih, dosennya bikin kita ngantuk terus? Bosenin banget ngajarnya."

Nara hanya tersenyum tipis mendengar keluhan sahabatnya. "Iya, gue ngerti, tapi... ya, mau gimana lagi? Nikmatin aja, lah."

Mereka terus melangkah, menikmati suasana kampus yang selain besar, juga terasa nyaman dengan pohon-pohon rindang di sepanjang jalan menuju gedung utama. Mahasiswa-mahasiswa lain tampak sibuk dengan urusan masing-masing. Ada yang sedang terburu-buru menuju kelas, ada pula yang masih duduk di bangku taman kampus sambil menyiapkan diri untuk mata kuliah mereka yang akan mereka pelajari hari ini.

Namun, tiba-tiba, Vidya berhenti mendadak dan menarik lengan Nara. "Ra! Ra! Liat deh!" bisiknya sambil menunjuk ke arah parkiran. "Itu kak Nathan, kan?!"

Nara terkejut dengan reaksi mendadak Vidya. Ia segera mengikuti arah pandangan sahabatnya dan melihat sosok laki-laki yang baru saja keluar dari mobil mewahnya. Sosok itu adalah Nathan, kakak tingkat yang terkenal di kalangan mahasiswa, bukan hanya karena otaknya yang cemerlang, tetapi juga wajahnya yang tampan.

 Sosok itu adalah Nathan, kakak tingkat yang terkenal di kalangan mahasiswa, bukan hanya karena otaknya yang cemerlang, tetapi juga wajahnya yang tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JEVNATHAN || JENO × JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang