Keesokan harinya, setelah dirawat selama dua malam di rumah sakit, suasana di ruang rawat Jevian terasa lebih cerah. Beberapa hari sebelumnya, wajahnya tampak pucat dan penuh kecemasan, namun hari ini, senyum kecil mulai menghiasi bibirnya. Meski masih tampak lelah, tubuhnya sudah sedikit lebih kuat, dan meski rasa sakit masih terasa di pinggang kirinya, Jevian merasa lebih baik.
Tirany tampak sedang beres-beres di sudut ruangan. Matanya berbinar, meskipun terlihat sedikit lelah, namun hatinya penuh syukur melihat kondisi Jevian yang mulai membaik. “Adek udah siap pulang, sayang?” tanyanya sambil mengecek barang-barang yang sudah dipersiapkan.
Jevian mengangguk pelan, meski di wajahnya terlihat ada sedikit kekhawatiran. "Udah dong, Ma. Cuma... pinggangnya masih agak sakit. Tapi ya, ini udah mendingan sih daripada kemaren," jawabnya pelan.
Nathan, yang sejak semalam setia menemani Jevian, kini duduk di kursi dekat ranjang rawat, menatap sepupunya dengan penuh perhatian. "Tenang, Jev. Lama-lama nyerinya juga bakal berkurang, kok. Memarnya juga pelan-pelan pasti hilang."
Tirany menghela napas, mengusap kening Jevian dengan lembut. "Adek nggak usah khawatir soal itu. Nanti mama bakal rajin-rajin kompres sama kasihin salep biar memarnya cepat hilang. Adek sabar aja. Semua ini butuh waktu, pelan-pelan pasti membaik."
Nathan tersenyum hangat. "Yang penting sekarang lo jangan banyak gerak dulu, Jev. Lo harus banyak istirahat biar memarnya nggak makin parah." Ia beranjak dari kursi dan mendekat ke Jevian, yang kini sudah duduk di tempat tidur, mengenakan jaket abu-abu dan tampak siap untuk pulang ke rumah.
Jevian kembali mengangguk pelan, merasakan dukungan dan perhatian dari orang-orang terdekatnya, yang membuatnya merasa lebih tenang menghadapi proses pemulihannya.
Davian dan Jeffran yang sudah berada di ruangan itu sejak tadi, mengamati keadaan Jevian sambil menunggu waktu pulang. Mereka memperhatikan setiap gerakan dan ekspresi Jevian dengan penuh perhatian. Dengan profesi mereka sebagai dokter, mereka paham betul betapa pentingnya pemulihan total untuk Jevian, yang harus lebih berhati-hati karena kondisinya.
Davian mengambil cuti sehari dari pekerjaannya, karena ingin bisa menemani Jevian di rumah pada hari pertama kepulangannya. Ia tahu betul bahwa meskipun Jevian diperbolehkan pulang, putranya itu masih membutuhkan banyak istirahat dan perhatian.
Sementara itu, Jeffran, meskipun tak bisa mengambil libur karena tugasnya sebagai dokter spesialis jantung, tetap ingin hadir dalam momen penting ini. Ia tak bisa ikut mengantar adiknya pulang, tetapi keberadaannya di ruangan saat Jevian bersiap membuat suasana lebih hangat dan memberi semangat.
"Setelah sampai rumah, langsung istirahat ya, dek. Hari ini papa sengaja ambil libur biar bisa nemenin adek di rumah setelah pulang dari rumah sakit," kata Davian sambil tersenyum.
Mata Jevian langsung berbinar mendengar ucapan papanya. "Beneran, Pa?!" ucapnya dengan antusias. "Jevian seneng banget denger papa libur hari ini. Makasih ya, Pa! Jevian jadi makin nggak sabar pengen cepet-cepet sampai rumah, nih."
Davian tersenyum melihat reaksi putranya. "Papa juga seneng bisa nemenin adek di rumah hari ini. Papa lega ngeliat kondisi adek hari ini yang udah makin baik. Sehat-sehat ya, sayang." Ia merasa lega bisa menemani Jevian di hari penting ini, berharap kehadirannya akan membuat Jevian merasa lebih tenang dan nyaman. Dalam hati, ia berdoa agar kebersamaan mereka hari ini bisa membantu mempercepat pemulihan putranya, dan Jevian segera kembali sehat seperti sediakala.
Jeffran menepuk bahu adiknya dengan lembut. "Maaf ya dek, kakak nggak bisa ikut nganter adek pulang. Kakak harus jaga di rumah sakit, takut ada pasien darurat yang butuh ditangani," ucapnya dengan nada penuh penyesalan. "Tapi adek harus jaga kondisi, ya. Jangan capek-capek. Nggak usah mikirin apa-apa dulu, istirahat aja biar kondisinya makin baik. Kalau ada apa-apa, jangan ragu buat hubungin kakak."
KAMU SEDANG MEMBACA
JEVNATHAN || JENO × JAEMIN
Roman pour AdolescentsDILARANG PLAGIAT !!! ❌ Bagi yang belum baca cerita "MY FAMILY MY DOCTOR", disarankan buat baca cerita itu dulu sampai selesai ya karena cerita ini lanjutan dari cerita itu👌🏻