Hai sahabatku.. ini hanya teaser ya.. untuk baca lengkap, silahkan purchase ebooknya langsung kenomor whats app 085157883199 atau 085161890331
Malam mulai semakin larut, Aku duduk diluar sambil menyulut sebatang rokok didepan teras. Suara jangkrik, lolongan anjing, mereka sahut menyahut. Disini sangat dingin, bahkan sampai merutuk kedalam tulang. Di teras itu aku berdiri, aku sadar bahwa usia ku sekarang telah 27 tahun. Bukan usia yang seharusnya takut pada apapun.
Terutama ketakutan yang sama yang terus berulang. Aku harus merasa aku harus menghadapinya. Jika dirumah nenek aku tak pernah sejarahnya berdiri diluar seperti ini tengah malam. Tetapi kali ini aku ingin menantang nya. Aku ingin melihat lurus pada kuil menyeramkan yang tepat berada di depan rumah nenekku sekarang.
Semakin aku merasa takut, semakin aku menghisap rokok di jemari ku semakin dalam. Oh, soal ini? Ya, aku perokok aktif. Tetapi tenang saja, aku orang yang cukup rajin berolah raga. Jadi aku tidak membiarkan rokok ini merusak hidupku lebih cepat. Toh, ada orang perokok kuat masih bisa hidup sampai usia 85 Tahun.
Aku merunduk, kedua sikut ku bertumpu pada kayu pembatas teras. Aku terus menatap lama pada kuil yang gelap itu. Pintu nya terbuka, seperti lubang besar yang begitu gelap dan melompong. Gelap gulita total, Semakin Lama aku menatapnya semakin aku merasakan seolah olah ada sesuatu diantara kegelapan itu. Sesuatu yang juga sedang memperhatikan aku sekarang. Kedua mataku semakin menatapnya lama dan tak putus-putus.
Aku semakin memfokus kan pikiranku kesana, menunggu dan mencari tahu apakah ada sesuatu yang juga berdiri menatap ku dari sana? Atau, apakah sekarang kami malah saling bertatapan satu sama lain? semakin lama aku melihatnya, semakin aku merasakan dengan jelas ada kehadiran disana. Tapi aku tak tahu apa. Dimana dia juga sedang menatap aku berdiri di dalam rumah.
Di dalam hati aku berucap. "Siapa kau sebenarnya? Apakah kau benar-benar ada?"
"Jika kau ada maka tunjukkan lah dirimu kepadaku"
Seketika seluruh lingkungan itu hening. Anjing yang tadinya sedang melolong keras, tiba-tiba diam. Hening tanpa satu pun suara. Bahkan jangkrik pun membisu sekarang. Aku heran, mengapa semuanya tiba-tiba diam begitu? Para anjing terlihat berlari menjauh dari kuil.
Kegelapan itu semakin mendekat, Dahiku berkerut rapat. Jantung ku berdegup kencang. Aku merasa ada sesuatu yang akan muncul dari kegelapan di dalam kuil dan aku menunggunya. Aku yakin ini bukan hanya sebuah halusinasi. Tetapi aku memang benar merasakan sesuatu yang berada disana. Kedua mataku bahkan tak ingin berkedip. Aku menunggu, dengan mematung, aku takut, tetapi aku masih menyaksikannya.
Semakin hening dan senyap, bahkan suara jarum saja tak terdengar. Aku sampai bisa mendengarkan suara detak jantung ku yang cepat, karena saking heningnya lingkungan di sekitar ku sekarang.
DRRRRRRT DRRRRRRT!
"Ah Sial!" Aku terperanjat, jantung ku mau copot. Kenapa ponsel ku malah berdering Disaat aku sedang fokus melihat ponsel itu. Aku segera mengangkat panggilan itu, karena yang menelpon ku adalah Ibuku.
"Mommy?" Panggil ku padanya.
"Lalisa. Kau dimana?" Tanya ibu padaku.
"Dirumah Nenek, aku pergi mengunjungi nenek. Bibi telpon, ia beri tahu aku bahwa Nenek sedang sakit parah"
Ibu terdengar sangat gelisah di dalam telepon itu. "Kenapa kau datang kesana? Besok ketika matahari terbit, Kembalilah ke Bangkok. Pergilah dari sana"
"Dan yang terpenting, jangan terima apapun yang diberikan oleh Nenekmu padamu. Apapun itu, jangan terima apapun yang mereka berikan" Kata ibu ku lagi. Ibu Bahkan memperingati aku dengan sangat keras. Ia benar-benar melarang ku dengan tegas sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUDA-GITSU [EBOOK]
HorrorLalisa adalah seorang Penggiat Seni yang meninggalkan Provinsi Buriram kampung halamanya menuju Bangkok untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang Dancer. Pada suatu malam, sang Bibi menelpon, bahwa Nenek Lalisa yang merupakan seorang Paranormal s...