Hai sahabatku.. ini hanya teaser ya.. untuk baca lengkap, silahkan purchase ebooknya langsung kenomor whats app 085157883199 atau 085161890331
Setelah kembali dari kantor polisi Kim Jennie langsung pulang ke rumah, meski ia baru sampai dirumah ketika pukul 11 malam. Wanita itu turun dari mobilnya, ketika menutup pintu mobil lagi-lagi ia terheran, mengapa lampu rumahnya selalu padam?
"Hahh.. kenapa akhir-akhir ini lampu depan selalu dimatikan? Bukannya aku sudah panggil orang untuk memperbaikinya sore ini?"
Jennie pun masuk kedalam pekarangan rumahnya. Didepan teras rumahnya, ia Lihat Kuma sedang menyalak heboh didepan pintu. Kuma adalah seekor Pomeranian, dan Kuma tidak pernah tidur diluar. Ia biasanya tinggal di dalam rumah.
"Kuma ya? Kenapa kau diluar sendirian? Masuklah, diluar dingin, nanti kalau bulumu kotor bagaimana?"
"Dimana ibu? Mengapa dia membiarkan mu diluar sendirian?" Jennie masuk, ia membuka pintu rumahnya. "Eommaaaa, kenapa Kuma di kurung di luar?" Ucapnya sambil menggendong Kuma bersamanya dan membawanya masuk juga.
Sontak Kim Jennie terkejut, saat ia masuk seorang pria berpakaian teknis terbaring di ruang tamunya. Posisinya tertelungkup, tak sadarkan diri dengan kepala belakang yang bocor. Darahnya menggenang ke lantai. Jennie langsung menaruh Kuma terlebih dulu. Pada seragam yang di kenakan oleh pria teknisi ini tertulis nama perusahaan yang Jennie hubungi pagi ini untuk memperbaiki kelistrikan di rumahnya.
"Ahjusssi? Ahjusssi? Kau bisa mendengarku? Ahjussi bangunlah" Pria itu tak bergeming, Jennie segera memegang Nadinya diarah leher, dia masih hidup tetapi dia tak sadarkan diri.
Semua perasaan takut dan berkecamuk menjadi satu, pikiran Jennie sudah terbang kemana, segala pikiran buruk menghampirinya, bagaimana jika Jeon Jin Man si kerasukan datang kerumahnya dan Iblis itu juga menghabisi kedua orang tuanya?
Jennie langsung berlari kedapur, ia mengeluarkan senjata apinya yang tertodong ke depan. Di dapur sungguh senyap, begitu pula dengan Kim Jennie yang senantiasa bersiaga, Se senyap dapur di rumahnya, sesenyap itu pula ia melangkah.
Ia harus mempersiapkan diri, jika ada Sesuatu yang Tiba-tiba muncul maka ia akan langsung tembak tanpa berpikir dua kali. Kedua tangannya mengacung lurus ke depan. Amunisi telah siap, Revolver di tangannya juga siap menembak. Kaki Jennie melangkah seringan kapas, dari ruang tengah ia berbelok ke kiri menuju dapur. Sejenak ia bersandar di balik tembok.
Dari arah dapur, ia mendengar ada suara-suara aneh. Jennie menarik nafas berat untuk mempersiapkan diri. Ia mengintip dari garis tembok tempat Ia bersembunyi. Disana ia melihat kedua orang tuanya sedang berada di dapur. Lebih tepatnya mereka terlihat sibuk mengerjakan sesuatu.
Ayah dan ibunya sedang berjongkok di lantai, Kepala mereka mengangguk-angguk, lantai tempat mereka duduk bersimbah oleh darah. Tuan dan Nyonya Kim terlihat sedang memakan sesuatu, mereka mengunyah nikmat sedang melahap makanan. Berdenguk tenggorokan mereka menelan sesuatu dengan begitu lapar. Ayah Jennie bahkan terlihat sibuk mencerai beraikan makanannya yang terserak begitu saja dilantai. Ia terlihat menguliti sesuatu dan Ibunya sedang menyantap benda yang seperti daging mentah itu kedalam mulut. Suami istri itu sungguh tidak menyadari kehadiran putrinya sedikitpun.
"A-apa yang sedang mereka makan?" Gumam Kim Jennie ketakutan.
Kim Jennie menyaksikan dengan kedua mata kepalanya sendiri bagaimana ayahnya mengambil sebuah kapak lalu mencincang benda itu. Kreeek! Deruk tulang yang patah dicincang kapak. Diikuti dengan seekor kepala anjing yang juga ikut berguling diatas lantai. Sedangkan Ibunya terlihat mengambil seuntai usus lalu mengangkatnya, ia juntai kan ke atas mulutnya lalu memakan nya dari ujung seolah olah itu seutas spageti yang kenyal.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUDA-GITSU [EBOOK]
HorreurLalisa adalah seorang Penggiat Seni yang meninggalkan Provinsi Buriram kampung halamanya menuju Bangkok untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang Dancer. Pada suatu malam, sang Bibi menelpon, bahwa Nenek Lalisa yang merupakan seorang Paranormal s...