Hai sahabatku.. ini hanya teaser ya.. untuk baca lengkap, silahkan purchase ebooknya langsung kenomor whats app 085157883199 atau 085161890331
"Selamat pagi" Sapa Lalisa ramah pada Kim Jennie. Hari ini mantan detektif itu akhirnya telah diizinkan untuk pulang ke rumah. Akhir-akhir ini pekerjaanya hanya bolak balik ke rumah sakit saja. Sebelum pergi berkerja ia akan singgah ke rumah sakit, setelah berkerja pun ia juga akan pergi ke rumah sakit untuk melihat keadaan Jennie.
Sampai pada akhirnya Kim Jennie telah di perbolehkan pulang. Lalisa malah sengaja mengambil libur agar ia bisa menjemput dan mengantarkan Jennie pulang ke rumah.
Jennie memang sudah agak membaik, hanya saja ia masih agak pendiam. Tetapi sepertinya kehadiran Lalisa tidak mengganggunya sama sekali. Lalisa datang dan membantu Jennie untuk membawakan tasnya keatas taksi. Karena mereka akan kembali ke Apartemen Jennie yang terakhir kali.
Sesampainya di Apartemen Jennie, Lalisa lah yang lebih dulu masuk, membantu Jennie untuk memindahkan semua barang kedalam. Terakhir, ada sebuah koper yang Jennie rasa itu bukanlah miliknya dan Lisa membawa koper itu kedalam. Jennie bertanya.
"Lalisa? Ini milik siapa?" tanyanya.
"Oh itu, koper ini adalah milikku" Lisa tersenyum. "Karena aku dimintai Jisoo untuk menemanimu disini sementara waktu"
"Tetapi aku tak membutuhkan bantuan siapapun" Susul Jennie, ia segera menolak bantuan dari Lalisa.
"Benarkah kau tidak membutuhkan bantuan seseorang?" Lalisa menyapukan tiga jarinya keatas meja makan, dan jarinya pun menghitam oleh debu. Ia meniupnya "FUHHH!"
"Untuk sekarang, kau juga butuh orang untuk membersihkan apartemen ini. Apakah kau akan tidur di atas tempat tinggal yang berdebu?"
"Ah, dan satu lagi. Aku teringat akan sesuatu. Waktu itu, kau datang ke rumahku membawa sebuah bekal, dan kau mengajak ku untuk makan bersama. Kau bilang kau bawa bekal pemberian ibumu yang tak bisa kau habiskan sendiri"
"Bukankah setiap hari mendiang Nyonya Kim Selalu memasak untukmu? Meski ia sangat sibuk menjadi seorang Presdir, tetapi ia selalu pulang ke rumah hanya untuk memasak dengan kedua tangannya. Agar putri semata wayangnya tidak makan mie instan di kantor"
"Disini, aku akan melakukan hal yang sama juga. Setidaknya aku bisa meneruskan apa yang Nyonya Kim lakukan. Memastikan agar kau makan makanan yang baik dan tidak makan mie instan"
Jennie seketika terdiam ketika Lalisa berkata begitu, ia tak pernah menyangka bahwa Lalisa akan sepeduli itu padanya. Setelah Lalisa memasukkan semua barang, ia membersihkan meja makan dan sekarang sepertinya ia sibuk untuk mempersiapkan sesuatu untuk mereka makan bersama.
Setelah beberapa menit sibuk di dapur sendirian, tak lama kemudian Lalisa telah menghidangkan dua mangkuk makanan sederhana yang masih panas. "Maaf, kalau aku hanya mampu memasak makanan sederhana. Tadi aku sempat mampir membeli tofu, jadi menu breakfast kita sekarang adalah Buddajiggae tofu pedas"
Jennie lagi-lagi tersenyum tipis. Ia pun menjawab. "Ini bukan Breakfast, tetapi Brunch. Pukul 11 siang sudah terlalu terlambat untuk sarapan pagi"
Lalisa sungguh senang, Jennie menunjukkan kemajuan. Akhirnya ia mau bicara kembali dan membalas percakapan. Meski untuk sekarang bicaranya masih sangat irit. Lalisa hanya diam saja, ia tak membalas lagi, karena ia sungguh malu dan menahan wajah merahnya. Meski agak terlihat bodoh di mata Jennie sekarang, namun ia tak bisa menampik, bahwa hatinya menghangat tiap kali ia berhasil untuk membuat Jennie agar membuka diri kembali seperti dulu.
Ia menyuap sup tahu pedas itu terlebih dahulu dan mencicipi kuahnya. Tetapi setelah Lalisa mencoba, ia agak terperanjat. "Aw, asin!" ucapnya. Sedangkan didepan matanya Kim Jennie juga hendak mencicipi kuah sup tahu nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUDA-GITSU [EBOOK]
HorrorLalisa adalah seorang Penggiat Seni yang meninggalkan Provinsi Buriram kampung halamanya menuju Bangkok untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang Dancer. Pada suatu malam, sang Bibi menelpon, bahwa Nenek Lalisa yang merupakan seorang Paranormal s...