Hai sahabatku.. ini hanya teaser ya.. untuk baca lengkap, silahkan purchase ebooknya langsung kenomor whats app 085157883199 atau 085161890331
Keesokan harinya...
Roseanne POV
Tengah malam begini aku hanya berlari mengejar ngejar sepotong potong ingatan yang tak jelas. Aku berusaha mencari jalan yang aku lihat dalam penglihatan ku. Tengah Malam pukul satu dini hari, ditengah hujan lebat, aku berlari sendirian.
Mula-mulanya aku telah terbaring nyenyak dalam tidur ku, lalu sebuah penglihatan yang menyeramkan itu datang lagi. Membuat aku tergesa dan bangkit dari ranjang. Meski ibuku angkat ku bertanya mengapa aku berlari membabi buta meninggalkan rumah.
Barusan aku bermimpi lagi, dia baru saja keluar berjalan malam, mengintai seseorang dalam buruan. Masih entitas yang sama, yang haus darah dan menakutkan. Ditengah rintik hujan lebat aku hanya mengandalkan pandangan yang buram. Menapaki sebuah jalan yang menuntun ku pada sebuah komplek apartemen. Barusan aku melihat makhluk itu keluar lagi dari sarangnya. Ia adalah energi iblis yang sungguh sangat besar, sehingga menjadi momok yang buruk dalam kemampuan cenayang ku.
Aku telah melihatnya menghabisi sebuah keluarga dengan sangat bersenang senang. tetapi sekarang aku tidak akan membiarkannya lagi. Sepatuku telah diisi air, memperlambat kaki ini untuk melangkah.
Untung saja, aku merasa tak asing dengan daerah yang di perlihatkan nya dalam cenayanganku. Jadi aku langsung kesana dan kebetulan sekali jaraknya tak begitu jauh dengan gereja kami.
Komplek perumahan mewah Century Hills, Aku tahu tempat ini. Yang menjadi pertanyaanku sekarang mengapa ia mengacu pada perumahan mewah begini? apa yang ia cari disini?
Di dalam penglihatan ku aku juga melihat nomor rumah dari Korban yang ia intai, rumah mewah dengan gaya minimalis Scandinavian berwarna gading gajah yang lembut dengan halaman yang hijau dan indah. Itulah rumah yang akan ia tuju. Sambil berlari menuju tempat itu, aku terus melihat pergerakan sang Iblis melalui batinku.
Lalu Iblis itu datang ke depan pintu rumahnya. Ia memencet bel sekali. Tingtong, pemilik rumah tak menjawab. Kemudian Ia pencet sekali lagi. Ting tong, beberapa saat setelahnya terdengar suara wanita menjawab dari dalam.
"Jennie ya? Itu kau?"
Kalang kabut. Gila, dan putus asa. Aku berteriak sambil berlari. "Jangan ganggu Keluarga itu Iblis Sialan!"
Aku masih menyaksikan segalanya melalui batin dan si Iblis menjawab. "Ibu, Ini aku"
"Aaaaaiissshh SHIBAL!!!" Aku tidak akan membiarkan mu untuk membantai lagi! lihat saja.
Berpikir Roseanne, berpikirlah! Apa yang bisa kau perbuat untuk mencegah iblis itu masuk kedalam rumah. Akan membutuhkan waktu jika aku harus berlari menuju rumah itu karena Komplek ini sangat luas. Aku harus berpikir cepat! Lakukan sesuatu Roseanne! Lakukan!
Tiba-tiba sebuah ide cemerlang melintas di kepalaku, Aku melihat pos penjaga. Sebuah pikiran cerdas pun muncul. Aku langsung menuju pos penjaga tanpa menunggu apa-apa lagi, ketika masuk kedua mataku tertuju pada telepon yang berada diatas meja petugas jaga.
Ya, dengan itu! Dengan benda itulah aku bisa mencegah Iblis itu untuk masuk ke rumah korbannya. "Tolong, bantu saya. Bisakah aku meminjam telepon penjaga untuk menghubungi salah satu rumah di komplek ini? Rumah dengan nomor 2 A"
"Saya adalah anak si pemilik rumah. Saya Kira, ibu saya tertidur dan di dapur saya menyalakan kompor. Saya tidak bisa masuk, pintu di kunci dari dalam" Aku mencari alasan yang paling gawat darurat agar petugas jaga ini mau membantu. Kebakaran adalah alasan yang paling membuat semua orang bergegas untuk mencegahnya. Syukurlah Roseanne, kau harus berterimakasih karena Tuhan memberimu pikiran secemerlang ini disaat yang terdesak.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUDA-GITSU [EBOOK]
HororLalisa adalah seorang Penggiat Seni yang meninggalkan Provinsi Buriram kampung halamanya menuju Bangkok untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang Dancer. Pada suatu malam, sang Bibi menelpon, bahwa Nenek Lalisa yang merupakan seorang Paranormal s...