Cantik

4 1 0
                                    

Kegiatan harian disekolah berjalan dengan lancar dan seperti biasa, anak sekolah disibukkan oleh tugas, PR, latihan, kuis, ulangan, and the gang. Apalagi seorang Zaline yang memiliki beberapa kegiatan diluar belajar mengajar. Hari Sabtu sepulang sekolah Zaline segera mengikuti ekskul Pramuka.


Kegiatan Pramuka kali ini berhubungan dengan persiapan yang harus dilakukan ketika akan melaksanakan kemah dan hal apa saja yang harus dilakukan saat kita sudah berada dibumi perkemahan. Jujur saja, Zaline baru pertama kali mengikuti ekskul Pramuka, jadi semua yang berhubungan dengan Pramuka seperti perkemahan dan lain-lain Zaline belum pernah mempelajari semua itu sebelumnya.

Pembina kali ini adalah kak Ghani, kakak kelasnya Zaline. Pria yang tegap dan bertubuh tinggi itu menjadi salah satu idola para adik kelas, namun bagi Zaline kak Ghani tidak semenarik itu, itulah sebabnya Zaline sering disebut tidak normal oleh Echa.

"baiklah teman-teman, dan adik-adik semuanya. Hari ini adalah kegiatan Pramuka yang pertama di semester baru, saya melihat banyak wajah baru kali ini. Bagi yang belum mengenal saya, nama saya Ghani, panggil saja kak Ghani atau bang Ghani. Tahun lalu saya juga dipercaya untuk menjadi pembina ekskul Pramuka, sekarang saya kembali dipercaya untuk melanjutkannya. Kegiatan kita kali ini adalah berkaitan dengan perkemahan, yang ringan-ringan saja, karena saya lihat masih banyak yang baru bergabung, dan yang sudah bergabung sejak semester lalu, anggap saja kita kembali mengulangi pembelajaran" ujar kak Ghani menjelaskan kegiatan apa yang akan dilakukan kali ini.


Baru saja kak Ghani menyelesaikan pembicaraannya, datanglah seorang laki-laki dengan nafasnya yang ngos-ngosan.
"huh hah ma-maaf kak, saya telat, tadi saya ada urusan dulu dengan guru" ujar anak itu

Zaline menoleh kearah sumber suara, suara itu terdengar tidak asing baginya, benar saja pemilik suara itu adalah Zaveen.
"loh dia ikut pramuka juga toh" gumam Zaline

"hm baiklah, tidak apa-apa. Silahkan bergabung dengan teman-teman kamu" balas kak Ghani.
"terimakasih kak" timpal Zaveen dan segera bergabung dengan anggota ekskul lainnya.



Saat itu Zaveen belum menyadari adanya Zaline disana, dan Zaline pun seolah-olah menghindari dan tidak melihat Zaveen. Zaline merasa tidak enak saat dekat dengan Zaveen, entah perasaan apa itu Zaline juga tidak mengetahuinya. Tapi setiap saat dia berada didekat Zaveen, jantungnya berdetak dua kali lebih cepat, apa lagi saat dia kembali mengingat pembicaraan Zaveen dan Rian minggu lalu, jantungnya semakin tidak aman. Padahal tidak hanya Zaveen yang menyebutnya cantik, banyak  lelaki yang suka pada Zaline dan terang-terangan menyebutnya cantik, namun kali ini berbeda, itu yang Zaline rasakan.

Flashback On.....

Zaveen pergi dari kelas Zaline sembari memegangi dadanya.
"ngapain lo? gejala jantung?" cletuk Rian
"amit-amit gejala jantung ya Allah, bisa gak sih lo doain yang baik-baik gitu" kata Zaveen tak terima

Saat itu Zaline juga keluar dari kelas dan hendak pergi ke WC, namun ditengah perjalanan, Zaline melihat Zaveen tengah mengobrol dengan temannya yang bernama Rian, samar-samar Zaline mendengar pembicaraan mereka, awalnya Zaline tidak berniat untuk menguping pembicaraan mereka, tapi manusia kepo seperti Zaline pun penasaran dengan apa yang mereka bicarakan, "apakah mereka berdua lagi ngegosipin gw?" gumam Zaline.

"lagian lo tiba-tiba megangin dada lo kek begitu" balas Rian
"Ya Allah ampuni hambamu ini" ucap Zaveen
"ngapa tiba-tiba lo mintak ampun segala?" tanya Rian terheran-heran melihat sikap sahabatnya itu.
"baru kali ini kak Zaline bicara sepanjang dan seserius tadi" terang Zaveen 
"trus?" lanjut Rian penasaran

Setelah Zaline mempertajam pendengarannya, Zaline mendengar mereka menyebut namanya. "nah kesebut jugakan nama gw, awas aja gw labrak kalian, berani-beraninya ngegosipin kakel" gumam Zaline

Zaveen Untuk ZalineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang