15. KEMARAHAN AZIEL

105 64 4
                                    

Pagi ini seperti biasa para siswa dan siswi akan melaksanakan upacara bendera di hari senin. Dan sekarang di kelas XII IPS 1 terlihat Azka yang sedang bermalas-malasan di bangkunya.

"Zka, lo nggak ikut upacara?" tanya Aziel.

"Gak ah, gue mau tidur aja," Jawab Azka yang sudah mengatur tempat untuk dia tiduri.

"Serius lo nggak ikut?" tanya Aziel lagi.

"Iya" Azka mulai membaringkan dirinya di atas meja yang sudah dia atur untuk tidur.

"Serius?"

"Iya zil," jawab Azka dengan nada yang sedikit kesal.

"Yaudah, gue juga, hehe," Aziel terkekeh yang membuat Azka ingin sekali menonjok wajah menjengkelkan cowok itu.

"Kita upacara."

"Ya emang kita upacara Sean, kan hari senin," ujar Gavin polos sehingga membuat Sean menepuk jidatnya pelan.

"Maksud gue, hari ini kita ikut upacara," kata Sean lagi yang membuat Azka dan Aziel menatap ke arah Sean.

"Oke, ayo," celetuk Vano yang langsung berjalan keluar tanpa melihat ke arah teman-temannya.

"Gak ah, gue nggak mau, ntar kulit putih gue jadi coklat kalau kena matahari," Keluh Azka.

"Gue juga, gue udah nyaman nih tiduran," Aziel ikut-ikutan gak pengen ikut.

"Yaudah, yang nggak ikut upacara bentar malem gak boleh ikut balapan," kata Sean kemudian berjalan meninggalkan Azka dan Aziel yang masih mencerna perkataan Sean, juga Gavin yang terlihat kebingungan.

"Anjirr gue baru ngeh, ayo Zka," Aziel menarik tangan Azka yang masih berpikir. Saat akan keluar kelas mereka berhenti melihat Gavin yang masih diam di tempatnya, "Vin, ayo buru elah," Azka menarik tangan Gavin agar cepat-cepat sampai ke lapangan. Alhasil mereka pun saling tarik-tarikan seperti di film India.

Sampainya di lapangan mereka langsung ikut berbaris di barisan kelas mereka.

"Wih El, tumben banget lo udah baris duluan di sini," cetus Aziel sambil merangkul bahu Elzio yang membuat Elzio melirik ke arahnya sebentar.

"Bjirr, gue dikacangin lagi, jahat lo El," Aziel cemberut namun Elzio tidak menghiraukannya dan hanya terus memandang ke depan dengan tatapan tajamnya.

Gavin yang berada di belakang Aziel kemudian berpindah tempat di samping cowok yang sedang kesal karena di kacangin lagi oleh Elzio.

"Gak cocok lo cemberut gitu Zil, kalau Azka baru cocok, Haha," tawa Gavin yang membuat Aziel tambah kesal. Sementara Azka yang mendengar perkataan Gavin langsung mendekat kemudian menarik telinga Gavin cukup keras sehingga membuat Gavin mengeluh kesakitan.

"Aaww Zka, sakit bego,"

"Siapa suru bawa-bawa gue," kata Azka sambil menjulurkan lidahnya ke arah Gavin. Melihat itu Gavin kesal namun menghiraukan nya saja karena tidak ingin memperpanjang masalah dan malah lupa dengan tujuannya untuk bertanya pada Aziel.

"Eh zil, lo ngerasa nggak kalau akhir-akhir ini Elzio ama Sean itu aneh banget, terus Elzio juga udah nggak ngumpul-ngumpul bareng kita lagi. Tadi aja gue pikir dia gak masuk karena gak ngumpul bareng kita di kelas tapi pas liat dia berdiri di barisan kelas kita gue jadi ngerasa aneh banget sama El, kalian ngerasa juga kan?" tanya Gavin.

"Iya tuh, benar banget, gue juga nggak pernah lagi liat Sean sama Elzio ngomong, padahal kan mereka cukup dekat. Gue rasa mereka lagi bertengkar, ya nggak?" Azka ikut menimpali.

"Maybe, gue juga ngerasa gitu. Tapi biarin aja, ntar juga baikan," Aziel tidak mau terlalu memikirkan itu karena dia percaya mereka bisa menyelesaikan masalah seperti biasanya.

Elzio And ShaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang