13. MENJAUH UNTUK MELINDUNGI

117 78 5
                                    

Seseorang yang menjauh untuk melindungi, bukan berarti tak peduli. Terkadang, jaraklah yang membuatnya mampu menjagamu dengan lebih baik.

**

Setelah hampir dua minggu Sean di rumah sakit akhirnya hari ini dia diperbolehkan untuk pulang. Sekarang di ruang rawat Sean sudah ada inti Blaze kecuali Elzio. Dan juga ada Shania dan keempat temannya. Memang sejak hari Sean sadar, hari itu juga terakhir kali Sean melihat Elzio. Hari-hari berikutnya Elzio tidak pernah sekalipun datang menjenguknya bahkan menelfonnya saja tidak pernah.

"Akhirnya lo keluar juga Bos," tutur Gavin sambil menepuk keras bahu Sean sehingga menyadarkan Sean deri lamunannya.

"Sakit bego." Sean mengelus bahunya yang baru saja di pukul oleh teman biadabnya itu.

"Apaan sih lo Vin, ntar Sean sakit lagi gara-gara lo." marah Shania pada Gavin yang sangat jahil itu.

"Posesif amat sih lo Shania. Lagian ya, bos gue ini orangnya kuat kok, buktinya dia hampir dua minggu di rumah sakit, hahaha," Gavin mengejek Sean sambil tertawa yang langsung mendapat tatapan maut dari Sean.

"Lo mau mati sekarang?!"

"Hehe gak lah, cewek gue masih kurang, jadi nggak boleh mati dulu." Kata Gavin yang membuat semua orang menatap nya tak percaya.

"Emang lo nggak puas, sama cewe lo yang udah numpuk?" tanya Freya heran.

"Nggak puas, karena lo belum ada di daftar itu," Jawab Gavin enteng yang membuat Freya bergidik ngeri juga membuat tawa diruangan itu pecah.

"Apaan sih lo, amit-amit ya, gue gak akan pernah sekalipun ada di daftar nama-nama cewek lo ataupun mantan lo" Freya menatap jijik ke arah Gavin yang sudah senyam-senyum gak jelas.

"Hati-hati, ntar cinta" ujar Aziel yang membuat Freya langsung menatapnya tidak suka.

"Gak akan." tekan Freya lalu menoleh ke arah lain mengalihkan pandangannya dari Gavin yang terus menatapnya.

Tanpa sepengetahuan mereka ada seseorang yang sedari tadi melihat setiap gerak gerik mereka melalui kamera cctv ruang rawat tersebut. Orang itu tersenyum lalu kemudian kembali sedih saat terpikir sesuatu.

Sekarang gue sadar, gue gak pantas ada di anatara mereka, batinnya kemudian mematikan kamera cctv itu lalu keluar ruangan.

Setelah sampai di lobi rumah sakit Elzio berjalan dengan langkah yang di percepat karena tidak ingin ada yang melihatnya, mengingat jika banyak anggota blaze yang berkeliaran di area rumah sakit karena akan menyambut kepulangan sang ketua.

Bukk

Elzio kaget karena dirinya baru saja menabrak seorang ibu-ibu dan membuat ponsel ibu itu  jatuh, kemudian Elzio menunduk mengambil ponsel itu lalu menyerahkannya kepada ibu-ibu tadi, saat bertatapan Elzio serta ibu itu kaget bukan main.

"Elzio?" Kaget ibu tadi melihat orang yang menabraknya adalah sahabat anaknya. "Ya ampun tante udah lama nggak liat kamu lagi loh nak, kamu dari mana aja? kamu juga udah nggak pernah main ke rumah seperti biasanya, kamu juga nggak pernah jengukin Sean. Kenapa? Kalian bertengkar?" tanya wanita paruh baya itu dengan senyumannya.

"Ehh tante, maaf udah nabrak tante dan buat ponsel tante sedikit retak" kata Elzio meminta maaf pada tante Sari ibu dari sahabatnya.

"Gakpapa El, lagian kamu mau kemana? Kenapa sampai buru-buru kayak gitu?" Tanya wanita paruh baya itu penasaran.

"Aku ada urusan di luar tante."

"Penting?" tanya tante Sari lagi.

"Gak juga."

Elzio And ShaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang