20. TERUNGKAPNYA MISTERI DI BALIK PERUBAHAN ELZIO

46 18 0
                                    

Kamu terlalu fokus pada langit, sampai lupa bahwa bumi juga perlu di jaga.

**

Semua orang kecewa dengan hilangnya ingatan Elzio tapi juga cukup senang karena luka fisiknya tidak begitu parah. Di dalam ruangan hanya ada dua manusia sesama jenis, yang satu terlihat sedih dan yang satunya terlihat kebingungan. Mereka hanya saling diam tanpa ada yang mau berbicara terlebih dahulu dan itu sudah terjadi selama dua jam lamanya.

"El" panggil Aziel yang sudah jengah sendiri dengan kesunyian yang ada di ruangan itu.

"Iya, kenapa?" Elzio menoleh ke arah  sumber suara tepat di sebelah kirinya.

"Maafin gue soal yang tadi." ucap Aziel dengan wajah sedihnya.

"Iya, gue udah maafin."

"Makasih."

"Sama-sama," jawab Elzio dengan senyuman yang selama ini tidak pernah terlihat tapi sekarang justru Aziel melihat senyum manis di wajah tampan Elzio.

"El"

"Hm"

"Lo berubah." Ungkap Aziel sambil menundukkan kepalanya karena tidak tahan untuk menatap mata Elzio.

"Berubah?" Herannya.

Terlarut dengan kesedihannya Aziel tiba-tiba teringat dengan perkataan Shania lalu dia mulai merubah ekspresinya dari sedih menjadi bahagia.

"Gak El, gue bercanda. Oh iya, lo besok udah bisa pulang kan?"

"Iya" jawab Elzio seadanya.

"Kita jalan-jalan yuk El, lo ikut aja nanti gue yang nuntun jalan."

"Gue gak buta!"

"Hahaha, bukan gitu maksud gue El, yang ngajak jalan kan gue, otomatis gue juga yang harus nuntun lo ke tempat yang gue mau. Gitu!" Jelas Aziel yang membuat Elzio menganggukan kepalanya paham.

"Oh, iya deh."

"Oke, sekarang lo makan dulu."

"Gak ada makanan!"

"Lah iya ya Haha, Gue lupa kalo belum beli makanan buat lo, yaudah kalo gitu gue beli dulu, gak lama kok semenit doang," pamitnya seraya berlari keluar ruangan meninggalkan Elzio sendirian di dalam.

Elzio hanya diam tanpa melakukan apa-apa bahkan bermain ponsel saja dia tidak mau. Setelah beberapa menit menunggu akhirnya Aziel datang dengan sekantong makanan di tangannya.

"Katanya semenit," sindir Elzio.

"Gue makan dulu El, laper banget soalnya." Kata Aziel karena merasa tersindir.

"Lo bisa makan di sini."

"Hehe gue gak mikir ke situ tadi, habisnya udah gak  tahan." Celetuk Aziel lagi yang malah membuat Elzio makin geram.

Bukan cuman Aziel. tapi, Elzio juga sudah cukup lapar sejak teman-temannya pamit pulang ke rumah masing-masing dan hanya menyisakan Aziel di ruangan ini yang menyebabkan mereka hanya saling diam selama berjam-jam, lalu di tambah harus mendengar pengakuan Aziel yang sok dramatis.

"Gue juga laper bukan cuman lo doang." Kesalnya.

"Ya maaf," balas Aziel seraya mengangkat dua jarinnya membentuk pich. Kemudian dia menyerahkan makanan yang tadi di belinya kepada Elzio.

Karena ponselnya lobet Aziel hanya bisa diam saja Menunggu Elzio selesai makan dan jujur saja dia cukup bosan karena tidak melakukan apapun.

"El"

Elzio And ShaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang