9. BLAZE AND RIDERS

170 117 7
                                    

Sesuai kesepakatan saat sebelum Sean kecelakaan, Malam ini Blaze akan melawan Riders geng motor yang di pimpin oleh Regil, dan sekarang di markas Blaze sedang kacau karena perdebatan antara Azka dan Aziel lagi.

"Zil, lo jangan pake baju yang sama kayak gue!" ujar Azka yang membuat Aziel heran.

"Emang kenapa?"

"Nanti lawan lo ngiranya kalau gue itu lo, gue yang susah nantinya," Azka cemberut mengingat bagaimana nasibnya nanti jika dia melawan banyaknya musuh dengan badan dan muka imutnya ini, ntar kalau wajahnya lecet udah nggak bakal lucu lagi.

"Gaya banget sih lo, yaudah gue ganti baju," kesal Aziel dan pergi untuk mengganti bajunya seperti permintaan Azka barusan.

"Tumben Aziel nurut gitu?" Tanya Gavin pada Vano yang heran melihat sahabatnya itu nurut saja dengan permintaan Azka.

"Mungkin lagi PMS" jawab Vano asal yang membuat Gavin menggeplak jidatnya.

"Ngaco lo Van, lo pikir Aziel cewek pake PMS segala, lagian kalau orang PMS bukan nurut kayak gitu, tapi marah-marah gak jelas" jelas Gavin pada Vano.

"Oh."

"Anjirr lo Van, gue udah ngomong panjang lebar cuma lo balas Oh doang? wahh sakit banget Van," Ujar Gavin sambil memegangi dadanya dramatis.

Stress, batin Vano lalu menatap Gavin, "kerumah sakit aja kalau lo sakit Vin."

"Van lo tuh bikin orang tambah naik dar..." Gavin menghentikan ucapannya karena bentakkan Elzio

"Diam!" Elzio menatap tajam Gavin sedangkan yang di tatap mengangkat dua jarinnya melakukan pich agar tidak kena amukan Elzio.

"Ayo jalan," perintah Elzio pada 349 anggota, karena sekarang tidak ada Sean yang memimpin jadi Elzio yang menggantikan cowok itu.

Malam ini Blaze memenuhi jalanan ibukota lagi dengan tujuan untuk tauran melawan geng Riders.

Sampainya di lokasi yang di tentukan, Elzio turun dari motornya diikuti yang lain, melihat keadaan gedung tua yang cukup besar itu masih sepi, itu tandanya Riders belum datang.

"Yaelah, siapa yang ngajakin siapa yang sampai duluan di lokasi?!" ujar Aziel kemudian terkekeh.

"Biasa lah Zil, mereka masih minum susu dulu supaya kuat, ya nggak El?" Tanya Gavin pada Elzio.

"Hm."

Mendengar jawaban singkat itu Gavin kaget juga tidak percaya dengan apa yang didengarnya barusan "Anjir El lo barusan Jawab pertanyaan gue? wah ini adalah momen yang langka, kenapa gue gak rekam aja tadi, yah walaupun cuman deheman doang."

"Alay banget lo Vin, tapi benar juga sih" ujar Azka setuju dengan apa yang di bilang Gavin barusan.

Aziel ingin nimbrung tetapi tidak jadi karena terdengar suara deruman Knalpot yang bersahut-sahutan dari arah belakang mereka.

"Itu mereka," ujar salah satu anggota.

Vano mematikan sambungan teleponnya saat melihat yang di tunggu akhirnya datang juga. Tadi memang Vano lagi teleponan dengan pacarnya untuk meminta dukungan juga doa dari sang kekasih agar malam ini mereka menang seperti tahun lalu.

***

Terlihat seorang perempuan sedang berdiri di atas balkon kamarnya sambil terus memandang ke arah balkon kamar milik seseorang yang selama seminggu ini selalu menghiburnya juga selalu membuatnya tersenyum. Tetapi sekarang orang itu sudah tidak ada lagi di balkon itu dan sedang terbaring lemah di rumah sakit.

Elzio And ShaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang