"Gue yang mukul dia!" Sahut Aziel yang baru saja datang dengan wajah yang seakan tidak bersalah sama sekali.
"Why?"
"Percuma, dia Amnesia." sindirnya lalu menatap sinis Elzio.
Sean yang heran dengan tingkah Aziel yang seperti itu merasa penasaran ada apa dengan mereka, dan apa motif Aziel memukul Elzio tanpa memikirkan keadaannya.
"Gue gak tau apa alasan lo Zil, tapi lo udah kelewatan banget kali ini, lo tau kan kalau El belum pulih dan lo malah nambah luka di wajahnya, lo seharusnya jagain dia bukan malah mukul dia kayak gini."
"Gakpapa, gue aman."
Elzio hanya bisa pasrah saja di perlakuan seperti itu oleh Aziel, karena dia benar-benar tidak tahu kenapa Aziel jadi seperti saat ini padahal sebelumnya mereka baik-baik saja dan entah kenapa anak itu tiba-tiba saja berubah.
__Mereka sekarang sudah berada di markas bersama Elzio yang baru saja keluar dari rumah sakit sore ini. Elzio sebenarnya sudah bukan lagi bagian dari Blaze tapi karena sekarang dia Amnesia jadi mereka menerima kembali Elzio ke dalam lingkup mereka tanpa alasan.
"Sekarang lo jelasin, kenapa lo kayak gini?"
"Gue gak tega Sean, gue kasian, gue merasa gagal jadi sahabat yang baik buat dia, gue gak pernah ngertiin dia, gue gak pernah tau masalahnya, Bahkan..." Aziel menangis di hadapan anggota inti malam ini bahkan Elzio juga menyaksikan itu tapi tidak mengerti dengan apa yang di bicarakan cowok itu "Bahkan dia rela ngejauhin kita hanya karena ingin kita selamat Sean."
"Maksud lo?"
"El rela keluar dari Blaze hanya karena dia ingin kita semua aman, dia juga ngelakuin itu buat Shania, karena dia tau kalau Shania adalah orang yang sangat penting bagi lo Sean makannya dia ngelindungin Shania. Dan sala-satu caranya hanya dengan ngejauhin kita semua.
"Kenapa dia mau lindungan kita, kan selama ini kita fine-fine aja, kalau cuman karena Riders kan nggak mungkin banget." Kata Gavin merasa janggal
"Iya, terus kenapa harus jauhin kita? Kan bisa pake cara lain." Simpul Azka.
"Sebenarnya... "
"Sebenarnya apa Zil," tanya Sean menuntut.
"Dia di Ancem!"
"HAHH? Di ancam gimana maksud lo?" kaget Gavin histeris juga gak nyangka.
"Ada yang ngancem dia, tapi gue gak tau siapa orangnya." Sesal Aziel karena tidak mengetahui siapa dalang di balik semua itu.
"Lo tau dari mana." tanya Vano.
"Dari handphonenya"
"Isi pesannya apa Zil," Azka dengan tingkat penasarannya.
"Liat aja sendiri gue malas jelasin ke lo."
"Jahat banget lo Zil."
Azka kesal dengan jawaban Aziel barusan kemudian dia berjalan ke arah Elzio sambil senyum-senyum layaknya orang yang ada maunya "El pinjem HP lo dong."
"Buat apa?"
"Main game." Azka menyunggingkan giginya agar bisa di pinjamkan ponsel oleh Elzio.
"Nih," Elzio menyerahkan ponselnya pada Azka kemudian mulai membaringkan tubuhnya di sofa dan menutup matanya karena merasa lelah.
Azka segera meraih ponsel itu lalu kembali ke tempatnya semula.
"Kok bisa ya si El di ancem gitu, secara kan wakil gue itu di takuti banget sama musuh-musuhnya, tapi kok ada yang berani ngancem dia?" Heran Gavin merasa ada yang tidak beres.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elzio And Shania
Teen FictionElzio Ryder Mahagra, panggil saja dia Zio. siswa paling berpengaruh di SMA Starlight High School, cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Wakil ketua BLAZE yang di takuti seantero sekolah. BLAZE adalah geng motor yang di pimpin oleh...