Di kelas XII IPA 2 terlihat Freya yang bersama adu bacot dengan Luna.
"Nantangin gue lo lun? Ayo sini kalau berani." tantang Freya serius sambil mengulung lengan bajunya tanda sudah siap.
"Ayo, lo pikir gue takut!" Luna juga melakukan hal yang sama seperti Freya.
"Yaudah ayo!"
"Ayo!"
"Kalau nggak ada yang berani gak usah ngajak gelud," potong Shena geram melihat dia mahluk astral yang selalu adu bacot tanpa henti-hentinya dari tadi.
"Siapa yang nggak berani?" tanya mereka berdua secara bersamaan.
"Kalian lah," jawab Shena malas.
"Kata siapa?" tanya Freya
"Kata gue!"
"Kenapa kata lo?" tanya Luna.
"Ya karena kalian dari tadi ayo-ayo mulu tapi gak ada yang maju, kesal banget." Shena benar-benar di buat pusing oleh mereka yang selalu saja bikin orang geram.
"Luna tuh yang penakut," ujar Freya membelah diri.
"Ko gue, lo lah," Elak Luna yang juga tidak mau di bilang penakut.
"Berisik!" potong Amara sambil menatap tajam ke arah Freya dan Luna. Mereka berdua yang melihat tatapan mematikan itu langsung di buat kikuk dan kemudian mengangkat dua jari membentuk pich.
"Lo udah chat Shania?" tanya Amarah kepada Shena.
"Udah, gak di bales."
Saat akan memasukkan ponselnya ke saku baju lalu tiba-tiba saja ada notifikasi masuk dari Shania, tanpa menunggu lama lagi Shena buru-buru mengklik pesan itu.
"Kenapa?" tanya Amara sambil mengangkat sebelah alisnya.
"Dia lagi di rumah sakit, Elzio kecelakaan!"
"Hah, serius lo Elzio kecelakaan, kok bisa?" tanya Freya histeris.
"Ya mana gue tau goblok"
"kita harus ke rumah sakit sekarang!"
Mereka berempat kemudian meniggalkan kelas begitu saja dan lebih memilih pergi ke rumah sakit menjenguk Elzio yang baru saja mengalami kecelakaan tunggal.
__"Udah Zil, lo tenang aja, El gak bakal kenapa-napa kok." Gavin menepuk-nepuk punggung Aziel yang sedang menangis sedari tadi.
"Ini semua gara-gara gue Vin, seandainya gue nggak ngajak dia balapan pasti dia gak bakal ada di rumah sakit sekarang," Aziel masih saja menyalahgunakan dirinya atas kecelakaan yang di alami temannya, kecelakaan yang begitu tiba-tiba itu membuat Aziel takut akan terjadi apa-apa pada Elzio.
Sedang hanyut dalam kesedihannya tiba-tiba Aziel di buat kaget dengan tepukan di bahunya kemudian dia mengangkat kepalanya untuk melihat siapa orang yang baru saja mengagetkannya. Saat mengetahui keberadaan Sean, membuatnya tambah sedih lagi karena teringat kejadian kemarin di markas.
"Maafin gue, kemarin gue udah ngata-ngatain lo terus nyalahin Shania, dan sekarang gue buat El masuk rumah sakit."
"Lo nggak salah, kita aja yang kurang beruntung."
"Iya Zil, jangan nyalahin diri lo sendiri," sambung Vano.
"Tapi Van... Gue takut dia kena-," Aziel menghentikan ucapannya karena tiba-tiba saja Shania memeluknya dari arah depan untuk memenangkannya, kemudian Shania duduk di samping Aziel sambil menepuk-nepuk punggung cowok itu.
"Gue juga kaget saat dengar kabar dari lo kalau Zio kecelakaan, tapi gue berusaha buat gak mikir yang nggak-nggak karena gue yakin dia pasti kuat dan gak bakal terjadi apa-apa. Jujur, gue juga gak terlalu yakin dengan ucapan gue Zil, tapi gue percaya kalau Tuhan selalu ada buat kita, gua percaya Tuhan bisa lindungan Elzio sebagai mana mestinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Elzio And Shania
Teen FictionElzio Ryder Mahagra, panggil saja dia Zio. siswa paling berpengaruh di SMA Starlight High School, cowok yang memiliki tatapan tajam juga tak berperasaan. Wakil ketua BLAZE yang di takuti seantero sekolah. BLAZE adalah geng motor yang di pimpin oleh...