DELAPAN [modus Agantha]

10 3 0
                                    

Meylian menatap jam ini sudah hampir sore, ia baru saja pulang sekolah dan ia gelisah sendiri sejak tadi.

Ponselnya bergetar, sebuah chat ia menatap tak suka bagaimana pun ia sudah berjanji jika berjanji harus di tepati itulah visi misi Meylian.

Ia menyalakan televisinya menonton sinetron azab, entah mengapa ia menonton televisi malah menjadi kesal sendiri lalu mematikan televisi itu.

"Meylian?" Panggil Lien dari luar rumah.
"Iya kenapa?" Meylian beranjak berdiri lalu berjalan menuju luar rumah.

"Kamu jaga toko ya" ucap Lien dan membuat Meylian nyengir, ia tak suka jaga toko.

"Nggak menerima penolakan nenek mau pergi sebentar" ucap Lien pada cucunya yang menampakkan wajah tak suka.

"Ahhh di tutup aja tokonya!" Rengek Meylian pada neneknya.
"Dasar pemalas!" Lien menepuk punggung Meylian dengan keras, membuat Meylian mengadu pelan.

Meylian berjalan malas ke sebrang jalan toko neneknya memang berada di sebrang jalan, itu adalah toko turun temurun.

Meylian duduk di meja kasir menatap laci di meja tersebut, lalu tangannya bergerak membuat laci tersebut.

Terdapat foto neneknya dan kakeknya sewaktu muda dan foto itupun sudah tidak terlalu jelas.

"Masih ada ternyata" Meylian tersenyum melihat foto itu.

"Kakek Mayan ganteng ya waktu muda" Meylian mengusap bingkai foto yang berdebu itu.
"Nah gini kan bersih" Meylian mengomentari pekerjaannya.

"Hai cantik" suara itu Meylian berdecak kala mendengarnya, ia mendongakkan kepalanya menatap wajah yang sedang tersenyum padanya itu.

"Mau apa kesini?" Meylian menyambut tak ramah sekali.

"Sengaja mau lihat pacarku yang cantik ini" Meylian melotot siapa pacarnya?, dirinya?, ia mendengus kesal.

"Siapa yang pacar lo!" Meylian menatap galak membuat Agantha terkekeh sendiri.

"Ya kamu lah kan tadi malam udah aku bilang" jelas Agantha.

"Kita pacaran?" Tanya Meylian lagi dan di angguki oleh Agantha.

"Kalo gitu..." Meylian tersenyum membuat Agantha kepedean sendiri .

"Putus" Meylian tersenyum devil
dan membuat Agantha hampir terjungkal.

"Mana bisa!" Agantha tak terima menatap Meylian serius.

"Bisa" Meylian menarik sebelah alisnya sambil tersenyum.

"Nggak"

"Bisa"

"Nggak"

"Bisa"

"Nggak bisa!"

"Terserah lo tapi kita nggak pernah ada hubungan gue juga nggak bakal mengakui lo" Meylian menatap sinis Agantha.

"Gue bakal bikin lo mengakui gue sebagai pacar lo" tantang Agantha.

"Oke selamat berjuang" Meylian menatap Agantha remeh.

"Lo mau apa ke sini?" Tanya Meylian pada Agantha.

"Mau nagih janji" jawab singkat Agantha dan membuat Meylian nyengir tak tau harus apa.

"Iya-iya gue ingat tapi jangan sekarang" ucap Meylian dan membuat Agantha mengerutkan keningnya.

"Kenapa?" Sebelah alis Agantha terangkat.

"Lo nggak lihat gue lagi cosplay jadi mbak-mbak kasir"ucap Meylian membuat Agantha terkekeh, cewek satu ini selalu membuat Agantha ingin terus di dekatnya.

Dia Agantha | [Seutas Benang Merah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang