DUA [playboy]

12 4 0
                                    

Meylian berjalan keluar kelas hari ini. Geta,dan Kanaya akan mengerjakan tugas di rumah Meylian.

"Lo harus sediakan banyak cemilan bestie" Kanaya menepuk pundak Meylian, Geta yang mendengar ucapan Kanaya mengangguk setuju.

"Iya, iya tenang aja" Meylian tersenyum mantap ia sudah menghubungi orang rumah agar membelikan banyak camilan dan minuman.

"Lo pulang sama siapa Mey?" Tanya Geta.

"Biasa sama bang Satliam" Meylian memang pulang dan berangkat dengan kakaknya, kakaknya kelas XII ia dan kakaknya sebenarnya selisih 2 tahun tapi karena kakaknya tidak naik kelas sewaktu SD mereka hanya selisih 1 tahun.

"Kalau Iluna berangkat pasti dia bakal ceper sama Abang lo kan dia fans-nya" ucap Kanaya dan membuat Meylian ingat bahwa temanya yang satu itu tidak berangkat hari ini.

"Gue duluan ya" pamit Geta menuju gerbang depan dengan berlari ia tak ingin tertinggal bus sekolah dan di ikuti oleh Kanaya mereka berdua memang berangkat dan pulang sekolah dengan menggunakan bus sekolah.

"Ayo buruan siapa lagi nanti tertinggal!" Teriak supir bus menatap keluar jendela mobil.

Meylian berjalan santai, sejauh ini belum menemukan kakaknya entah pergi kemana kakaknya itu.

"Hai" sapa pemuda di sampingnya, Meylian menatap wajah tampan pemuda tersebut sepertinya ia tak kenal, Meylian tak menggubris ucapan pemuda tersebut.

"Di jawab dongg" lanjut pemuda tersebut, Meylian hanya menatap tak mengerti.

"Kenalin gue Agantha" pemuda bernama Agantha itu mengulurkan tangannya.

"Oh Agantha, ngapain lo nyebutin nama lo kan gue nggak nanya" jawab ketus Meylian ia sedang tidak mood kakaknya kemana ia inggin cepat pulang.

"Ah ngak papa biar kenal gitu" Agantha menatap Meylian yang tingginya hanya setelinganya.

"Gue lagi ngak mau kenalan" Meylian menjawab ketus ia benar-benar tidak mood untuk meladeni Agantha mengingat ia telah main pukul dengan Aldo saja membuat ia kehilangan moodnya, ia pasti akan mendapatkan hukuman besok kalau Aldo melaporkannya.

"Nama lo siapa?" Tanya Agantha tak mendengarkan Meylian.

"Gue nggak mau kenalan!" Meylian berlari menuju gerbang, tiba-tiba ada motor sport yang sempurna berhenti tepat di depan Meylian, motor itu seperti akan menyerempetnya.

"BANGSAT!!!" Meylian memukul kakaknya ia kesal sekali.

"Ngak usah main pukul, dan lagi gue udah bilang jangan pangil gue BANGSAT BUDEKK" Satliam tampak kesal juga dengan adiknya.

"Udah ayo cepet" Meylian sudah duduk manis di jok belakang.

"Sabar Napa" motor mereka melesat meninggalkan gerbang sekolah, Agantha masih menatap Meylian yang sudah pergi.

"Oy, udah gue bilang kan susah, gue juga ngak nyangka kalau dia punya hubungan sama Satliam" Threo  mengangguk-angguk lalu memperhatikan wajah Agantha.

"Ngapain lo nglihatin gue kayak gitu" Agantha menepis tangan threo yang berada di pundaknya.

"Gue kasian sama lo, kan udah gue bilang jangan dia,lo sih keras kepala" threo meninggalkan Agantha lalu ia berbalik lagi.

"Kenapa balik lagi?" Tanya Agantha sambil bersilang dada.

"Kan gue pulang nebeng lo" ucap threo sambil cengengesan tak berdosa.

***

"Meylian pulangg!!" Seru Meylian dari  ambang pintu, ia memperhatikan rumahnya tampak sepi.

Dia Agantha | [Seutas Benang Merah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang