SEMBILAN [kelas Meylian]

9 2 0
                                    

"bersamamu itu indah,memilikimu itu anugerah"~Agantha


🌹🌹🌹


Meylian berjalan di koridor kelas ia baru saja ijin ke toilet kali ini benar-benar ke toilet, jika biasanya anak perempuan akan mengajak temanya berbeda dengan Meylian ia tak suka jika di temani.

Meylian berjalan lambat saja karena saat ini kelas XI IPA-1 sedang jamkos Alias jam kosong.

"Mey, Meylian!" Meylian menghentikan langkahnya memutar badannya agar melihat siapa yang memanggilnya walau ia sudah tau jawabnya.

"Kenapa?" Meylian melanjutkan langkahnya dan di ikuti oleh Agantha.

"Nanti jadi kan?" Meylian menghentikan langkahnya sejenak, menatap Agantha.

"Ya coba nanti" jawab Meylian agak ragu, entahlah rasa rasanya Meylian ragu untuk jalan bersama Agantha.

"Yah kok gitu" Agantha menampakan wajah kecewa.

"Sumpah muka lo makin jelek gan" Meylian mempercepat langkah kakinya agar Agantha berhenti mengikutinya.

Meylian segera masuk ke kelas dan menghampiri ketiga temannya yang sedang berbincang.

Kanaya,Geta,dan iluna menatap Meylian dengan wajah heran.

"Kenapa?" Tanya Meylian yang bingung, Geta segera mengacungkan jarinya menunjuk ke arah belakang Meylian.

Meylian segera menoleh dan wajahnya segera tertekuk kesal.

"Lo ngapain ngikutin gue!" Bentak Meylian ia sungguh terkejut mendapati Agantha berdiri di belakangnya.

"Ya emang mau ngikutin lo" jawab santai Agantha membuat Meylian naik pitam.

"Lo itu punya kelas ganta, nanti lo di alpha ngak naik kelas!" Jelas Meylian sebenarnya ia tidak ingin saja harinya di rusak Agantha.

"Wow anda mencemaskan saya, emang nggak salah pilih calon nih gue" Agantha memuji dirinya sendiri membuat Meylian semakin muak.

"Pergi nggak lo!" Usir Meylian sambil mendorong tubuh Agantha agar pergi, dan mereka berhasil menjadi tontonan satu kelas.

"Perhatian untuk anggota OSIS SMA Lentera harap berkumpul diruang OSIS sekarang, terimakasih" begitulah suara yang terdengar di speaker kelas.

"Gue pergi dulu ya" ucap Kanaya agak terburu-buru ia memang sangat disiplin dan kelewat rajin.

"Nah gini" Agantha malah duduk di tempat duduk Kanaya dan membuat Meylian semakin kesal.

"Lo ngapain di situ, pergi nggak lo kalo nggak.." ancam Meylian sambil melotot.

"Kalo nggak kenapa?" Tantang Agantha membuat Meylian tersenyum mengerikan.

"KALO NGGAK GUE BAKAL PUKUL LO!" Bentak Meylian ia benar-benar kesal, siapa yang tak kenal Meylian ia pandai sekali dalam kekerasan.

"Coba aja kalo berani" memang Agantha sudah kehilangan akal sehatnya bisa-bisanya ia malah menantang singa yang sudah kesal sejak tadi siaga menerkam mangsanya.

"Oke siap siap aja" Meylian melemaskan otot-otot tubuhnya dan satu tangannya yang mengepal meluncur menuju Agantha membuat Geta dan iluna menatap ngeri.

Dan dengan ajaibnya Agantha malah menahan serangan Meylian dan menarik tangan Meylian.

Dan posisi mereka saat ini sangat mengenaskan, bukannya seperti orang saling adu pukul malah seperti orang yang sedang di mabuk cinta, Yap tubuh Meylian kehilangan keseimbangan dan ia terjatuh tepat di Agantha membuat ia memeluk Agantha sungguh tragis.

Dia Agantha | [Seutas Benang Merah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang