DUABELAS [Bingkai foto]

9 2 0
                                    

"hidup itu susah, jadi jangan menyusahkan diri dengan urusan cinta"~Meylian
*
*
*

Meylian memperhatikan papan tulis yang berisikan rumus rumus yang membuat pusing.

"Lo paham Ta?" Meylian menyikut lengan Geta di sebelahnya, geta memfokuskan pandangannya mencoba memasukan semua rumus tersebut, lalu terbitlah senyuman di wajah gadis itu.

"Nggak" jawab Geta singkat membuat Meylian menepuk jidatnya.

"Kalo nggak paham mah jangan senyum kalik" cibir Meylian membuat Geta manyun tak jelas.

Kelas XII IPA 1 jam kosong tapi guru fisika sangat menyebalkan meninggalkan tumpukan tugas yang sepertinya di kerjakan 1tahun saja tidak selesai.

"Eh Ta iluna dari tadi kemana sih kan si Kanaya OSIS terus si iluna pergi dari tadi dia pergi ke mana?"tanya Meylian penasaran.

Genta menoleh lantas mengedikkan bahunya tak acuh ia sudah pusing dengan rumus rumus dia tak ingin di Bebani oleh masalah iluna.

Meylian menatap langit-langit kelas memikirkan sesuatu, ia merogoh laci mejanya mengambil benda pipih, lantas mengecek sesuatu, rasanya seperti ada yang hilang tapi ia tak tau itu apa.

Meylian meletakkan kepalanya di atas tangannya yang berada di atas meja, menatap geta dari samping, kenapa ia merasa sepi, tapi ia tak tau itu apa.

Meylian kembali duduk dalam kondisi tegap ia tau apa yang aneh. Agantha. Cowok itu sudah tak mengganggunya sejak nonton di bioskop satu Minggu yang lalu, ia memalingkan wajahnya menatap jendela kelas.

Aneh tidak biasanya Agantha tidak berulah, sejak mereka bertemu di gerbang sekolah Agantha terus mengusik hidup Meylian dengan tingkah absurd-nya.

Meylian mendengus ia beranjak berdiri, dan geta mendongak menatap Meylian.

"Mau kemana Mey?" Tanya geta kepada Meylian.

"Ke toilet" jawab singkat Meylian ia tak akan meminta di temani tapi geta ikut berdiri.

"Lo mau kemana kok ikut berdiri?" Meylian menatap geta yang cengengesan.

"Sebenarnya gue udah mau kencing dari tadi tapi nanti lo nggak mau Nemani gue lagi, gue kan takut kalo sendirian" geta melangkah duluan ia sudah menahannya sejak tadi jadi ia sudah tak tahan.

Langkah geta terhenti mendadak mengakibatkan Meylian menabrak geta.

"Ken-" geta menempelkan telunjuknya di bibirnya, menyuruh Meylian diam, kepalanya mengintip melihat situasi Meylian yang penasaran ikut mengintip.

"Itu iluna bukan sih?" Tanya Meylian berbisik, dan di angguki oleh Geta.

Mata Meylian menangkap sosok perempuan berambut panjang di ikat ke belakang dan sedang berbicara dengan seseorang, tapi lawan bicaranya tak kelihatan tertutup oleh pohon.

Geta berdecak kesal tak dapat melihat lawan bicara iluna, nampaknya iluna berbicara dengan kekasihnya karena ia memegang setangkai mawar dan sesekali tersipu.

Meylian hendak melangkah menuju tempat iluna namun di hentikan oleh Geta.

Geta tiba-tiba menarik lengan Meylian menuju toilet karena ia sudah tak tahan lagi, Meylian masuk menengok ia kesal tak dapat melihat pacar iluna.

***

"Darimana lo?" Tanya heksa kepada Arsya, Arsya duduk di sebelah Darrel yang tengah merokok.

"Mau?" Darrel menggeser kotak rokok ke hadapan Arsya, Arsya menggeleng dengan tegas.

"Tumben nggak mau, bisanya 3 kotak lo embat" Darrel terkekeh, membuat Arsya manyun.

Dia Agantha | [Seutas Benang Merah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang