ENAM BELAS [Agantha's beach and promise]

8 2 0
                                    

I love you Meylian and I promise to make you the only one in my heart” ~Agantha promise

Agantha memainkan ponselnya sembari menunggu Meylian selesai di rias.

"Gimana gan?" Agantha segera menoleh mendapati Meylian dengan rambut terurai dengan dress hitam yang nampak serasi dengan kulit Meylian yang putih.

"Gan?, aneh ya gue hapus aja ya make up nya sama gaunnya" Meylian hendak melangkah menuju kamar mandi namun tangannya segera di tarik oleh Agantha.

"You look perfect Meylian" Meylian meneguk Salivanya, ini tidak aman untuk kesehatan jantungnya, lihat wajah Agantha saat mengatakan kalimat itu, dia tersenyum sampai menampakkan lesung pipinya.

"Maaf" Agantha segera melepaskan tangannya, Meylian di buat kikuk lantas mengangguk.

"Ayo" Agantha segera melangkah keluar menuju tempat mobilnya terparkir dan Meylian yang mengikutinya dari belakang.

Agantha membuka pintu mobilnya Meylian segera masuk duduk menunggu Agantha, Agantha mengendarai mobilnya menuju pantai lebih tepatnya dermaga tempat kapal itu.

"Gan?" Meylian menoleh ke Agantha di sampingnya.

"Hemm" jawab singkat Agantha.

"Kenapa lo ajak gue ke acara sepenting itu?" Tanya Meylian, Agantha menoleh singkat ke arah Meylian tersenyum.

"Karena kamu sepesial" Meylian membuang nafas dasar gombal!.

"Gue serius, kenapa nggak mama lo apa pacar lo atau yang lain" Agantha terkekeh mendengar ocehan Meylian.

"Mana mungkin gue bawa pacar gue, gue itu jomblo, kalo bawa mantan mantan gue yang ada ricuh kapalnya tenggelam" dahi Meylian mengkerut.

"Kenapa tenggelam?" Agantha menoleh ke arah Meylian lantas tertawa.

"Kebanyakan" Meylian juga ikut tertawa melewati jalan penuh dengan obrolan Agantha dan Meylian.

***

Acara itu telah selesai, Meylian lebih banyak diam atau ke kamar mandi saat ia keluar acara peresmian sudah selesai dan banyak tamu undangan yang sudah pergi, memang Meylian bersembunyi di kamar mandi memainkan ponselnya.

"Selesai?" Tanya Meylian basa-basi, Agantha terkekeh.

"Di suruh nemenin malah ke kamar mandi sampe selesai acara" Agantha mencubit pipi Meylian.

"Wah kekerasan" Meylian balas mencubit perut Agantha.

"Aduh sakit Mey, udah udah sakit" Meylian melepaskan tangannya dari perut Agantha dengan senyuman puas.

"Ngak bisa di ajak bercanda" gumam Agantha dan di dengar oleh Meylian membuat Meylian melotot.

"Eh nggak-nggak bercanda doang kok sumpah" Agantha mengacungkan jarinya membantuk huruf V.

"Iya percaya" Meylian memutar bola matanya dan dengan nada mengejek, mata Meylian terhenti ke arah pria yang sedang berjalan ke arah mereka.

"Gan" seru Meylian panik.

"Kenapa?" Agantha menoleh ke belakang, dan melihat tuan Sam berjalan ke arahnya.

"Hai tuan Sam" sial Meylian dalam hati kenapa Agantha malah memanggil Sam yang notabenenya adalah ayahnya.

Meylian panik berjalan menuju meja yang berada di dekatnya dan ia menarik sapu tangan di atas meja lantas memakainya.

Dia Agantha | [Seutas Benang Merah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang