ENAM [usaha Agantha]

11 4 0
                                    

"hai" Meylian menatap sampingnya.
"Hemm" jawab singkat gadis itu.

"Yang ikhlas dong jawabnya"Meylian nyengir kesal membuat Agantha tertawa.

"Kok aneh ya?" Meylian menatap Agantha tak mengerti.

"Kok gue semakin suka sama lo kalo lo marah" Agantha tertawa dan membuat Meylian berjalan semakin cepat.

Agantha hanya menatap punggung Meylian yang sudah menjauh, dan tersenyum kecil sebelum seseorang merangkul pundaknya.

"Kenapa?" Threo menengok mimik wajah Agantha yang sedang tersenyum kecil.

"Ngak pa-pa ke kantin yuk" ajak Agantha dan langsung di iya kan oleh threo.

"Stop Darling" gadis berambut sebahu itu menghadang Agantha dan membuat Agantha dan thero berhenti.

"Eh pagi la" Agantha menatap Nala sambil tersenyum semanis mungkin, thero yang enggan ikut campur terlihat mundur dan pergi dari tempat itu.

"Kamu tadi sama anak itu ngapain" Nala memandang curiga Agantha.
"Si threo kan aku sama dia temenan-" wajah Nala terlihat kesal.

"Ngak sayang,.kamu ngak percaya ya udah sana pergi" usir Agantha membuat gadis itu menggelembungkan pipinya.

Agantha berjalan meninggalkan Nala, dengan cepat gadis itu menarik tangan Agantha membuat cowok itu menoleh ke arahnya.

"Nggak kok sayang aku percaya sama kamu"Nala tersenyum meyakinkan Agantha.

"Bercanda aku tuh" Agantha tertawa terbahak bahak dan membuat Nala kesal.

"Ahh ngak lucu ah" Nala pergi meninggalkan Agantha.

"Lo lihat kan Mey, cowok kayak gitu najis" geta bergidik geli melihat Agantha.

"Dia deketin lo?, tabrak aja pake motor Mey" iluna memberi saran dan di angguki oleh geta, iluna baru saja masuk tadi pagi.

"Biarin ah, Mayan jadi ojek gue" Meylian tertawa dan langsung membuat wajah geta dan iluna be like.

"Nanti jatuh cinta lohh" geta mendekatkan wajahnya membuat Meylian nyengir.

"Ih kalo gue sih ogah ya" iluna nyengir." Tapi gue pertimbangkan lagi karena wajah Agantha Mayan lah" iluna tertawa dan geta juga hanya Meylian yang menatap tak mengerti dimana letak kegantengan Agantha menurutnya semua laki-laki sama saja wajahnya.

"Yah mata lo harus diperhatikan lun, Abang gue aja lo bilang ganteng kayak babi gitu" Meylian tertawa dan lagi-lagi geta juga ikut tertawa sekarang iluna yang diam.

"Ih bang Satliam itu emang ganteng" iluna mengerucutkan bibirnya.

"Ih kalo lo tau dia di rumah kaya apa pasti lo ilfil" Meylian nyengir membayangkan kakaknya di rumah.
"Bay the way, si Kanaya kemana nih" tanya Meylian ia sejak tadi tak melihat Kanaya.

"Alah biasa, OSIS" ucap geta sambil berdesis pada kalimat OSIS.

"Rajin banget tuh anak ngak kaya kita" ucapan iluna langsung di angguki oleh geta dan Meylian.

***

Siang hari di SMA Lentera sangat panas, Agantha duduk di bawah pohon mendengarkan musik.

Dia sudah larut dalam dunia lagunya, matanya menatap ke awan dengan langit birunya. Matanya turun menatap gadis yang berlari membuat rambutnya berkibar.

Mulutnya terkunci seperti kehilangan kata-kata, tubuhnya berdiri tegap berhadapan hadapan dengan gadis berambut hitam itu.

Senyum gadis itu merekah tampak sangat indah di wajah cantiknya membuat seorang Agantha lupa cara berkedip.

Dia Agantha | [Seutas Benang Merah]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang