Tawa riang dan suara ramai siswa yang berbondong-bondong memasuki gerbang sekolah menghiasi hari pertama mereka.
Di tengah keramaian itu, seorang pemuda berdiri sendirian dengan koper di samping kanannya. Dia terlihat gugup, pandangannya sibuk berkeliling sambil menautkan jari-jarinya.
"Ah, kenapa aku jadi gugup begini? Hahh, oke Yeosang, kau pasti bisa. Tenanglah," gumam pemuda manis itu bernama Yeosang, yang berusaha menenangkan dirinya sendiri.
Namun, sebuah suara tiba-tiba mengejutkannya.
"Mengapa berdiri didepan gerbang? Kau menghalangi jalanku."
Yeosang berbalik dan melihat si pemilik suara. Seorang pemuda dengan tubuh yang tidak terlalu tinggi namun berotot, menatapnya datar tanpa ekspresi.
"Ah m-maafkan aku" Yeosang cepat-cepat bergeser ke samping sambil sedikit menunduk, memberi jalan bagi pemuda itu.
Tanpa sepatah kata pun, pemuda tersebut berjalan melewati Yeosang dengan tatapan datarnya.
"Padahal kan jalan masih luas! Kenapa ga jalan disamping aja! Mukanya juga serem banget kayak beton."
dengan wajah merengut ia pun berjalan memasuki sekolah tersebut sambil menarik kopernya.
...
Disisi lain, dijalan menuju gerbang sekolah. Wooyoung berjalan dengan mulut yang tak berhenti mengoceh mengagumi sekolah barunya, ia berteriak berteriak sambil mendorong kopernya.
"WAHHH INDAH SEKALI AAAAA!! AKU INGIN MENANGIS HUEEE-"
"Astaga berisik sekali!" ucap seorang pria yang berjalan sedikit jauh dibelakang Wooyoung.
Pria berambut merah tersebut mempercepat langkahnya menghampiri Wooyoung yang sedang berteriak teriak.
Saat menepuk pundak Wooyoung, Ia ingin menegurnya. Tetapi saat Wooyoung berbalik, pria berambut merah tersebut sedikit terkejut dan tersenyum canggung salah tingkah.
"Hai, namaku San" ucapnya sambil terkekeh melihat Wooyoung yang menatapnya berbinar.
Wooyoung yang melihat, langsung merekahkan senyumannya dan melambaikan tangan pada San.
"Hai san! Namaku wooyoung! Kau ingin berteman denganku ya?! yasudah ayo kita masuk bersama!"
Belum sempat San menjawab ia sudah ditarik oleh Wooyoung dan mereka berjalan bersama memasuki sekolah.
~
"Seonghwa cepatlah! Kenapa kau berjalan lama sekali sih?"
Mereka berjalan sudah setengah jalan, Mingi yang berjalan didepan Seonghwa lelah menunggu sang kakak yang berjalan lambat sekali.
"Salahkan yang membuat sekolah ini! Mengapa membuat jalan panjang sekali!" oh ayolah dia daritadi berjalan tapi tidak sampai sampai. Seonghwa terlihat sangat kelelahan dan mungkin kakinya akan sakit nanti.
Akhirnya, Mingi berhenti dan membantu Seonghwa membawa kopernya, berjalan di samping kanan kakaknya itu.
Mingi memang jarang memanggil Seonghwa dengan sebutan 'kakak'. Katanya seonghwa tidak cocok menjadi kakak.
Adik berbakti memang.
Saat sedang berjalan, tiba tiba seorang pemuda menepuk pundak Seonghwa dari samping kiri.
"Eumm hai, bolehkah aku berjalan bersamamu?" pemuda tersebut tampak gugup. "Aku belum memiliki teman disini dan namaku Yunho."
Yunho mengulurkan tangannya dan disambut ramah oleh Seonghwa.
"Tentu saja boleh yunho! Aku seonghwa dan ini adikku-" ucapan Seonghwa terpotong.
"Mingi!!"
Saat menatap Mingi, Yunho terlihat sedikit takut. Padahal Mingi tersenyum sangat lebar hingga matanya tidak terlihat.
"H-hai"
Akhirnya, mereka berjalan bersama memasuki sekolah, dengan Yunho dan Seonghwa berbicara di depan, sementara Mingi berjalan di belakang sambil membawa kedua koper.
...
Hongjoong bersandar disebuah pohon dekat pintu masuk sekolah sambil bersedekap dada dan mengamati para siswa yang mulai memasuki bangunan sekolah. Ia tengah menunggu teman temannya yang juga mendapatkan undangan sekolah ini.
"HEY JOONG!" terlihat dua pemuda berjalan saling merangkul. Gaya mereka hampir serupa, jaket yang dilipat di lengan, tidak dikenakan. Dengan gaya nyentrik, mereka menghampiri Hongjoong.
"Kalian darimana saja sialan, mengapa lama sekali?" tanya Hongjoong sambil menepuk kedua kepala temannya.
"Santai Joong tadi aku mampir beli sepatu dan sedikit cuci mata saat menuju kesini," jawab pemuda bernama Juyeon sambil mengedipkan mata dan dibalas oleh Bangchan dengan menaik turunkan alisnya.
Akhirnya, mereka bertiga melangkah masuk ke dalam sekolah, yang sudah dipenuhi oleh para siswa baru.
Interior sekolah terlihat megah dan indah. Deretan kursi dan meja berjajar rapi di kanan dan kiri ruangan, sudah terisi oleh siswa-siswa senior.
Dinding ruangan dihiasi lukisan-lukisan yang tampak hidup, seolah bisa bergerak.
Hongjoong mendongak, melihat langit-langit ruangan yang dihiasi awan-awan, menambah keindahan suasana.
Di depan sana, terlihat para profesor yang berdiri di kursi masing-masing menyambut kedatangan mereka.
Saat Hongjoong berjalan, ia merasakan sekelabat bayangan hitam seperti angin yang melintas cepat di sampingnya, membuatnya tersentak sejenak.
•
•
•
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic School Academy [ Ateez BxB ] ✓
FantasyMenceritakan tentang delapan murid yang bersekolah di sekolah sihir. BXB ATEEZ!! Main Pair JoongHwa! Dom! Hj, sn, mg, jh Sub! Sh, wy, yh, ys WARNING! Gay story! - mature🔞 - missgendering - bahasa baku - mengandung unsur kekerasan karya ini adalah h...