Hari ujian telah tiba.
Saat ini seluruh murid tingkatan mereka sudah berkumpul di ruang utama sekolah, suasana bercampur antara semangat dan kegelisahan.
Mereka sudah mempersiapkan peralatan yang ingin dibawa untuk mencari benda berbentuk jantung tersebut.
Di depan, Profesor Van berdiri dengan tegap."Selamat pagi, para murid yang berbakat."
"Hari ini adalah hari yang telah kalian nantikan. Yang harus kalian ingat adalah, ujian ini bukan hanya tentang menemukan batu jantung, tetapi juga tentang menemukan kekuatan dan potensi sejati dalam diri kalian masing-masing."
Dia melanjutkan, "Kalian telah mempelajari banyak hal selama di sini dan kini saatnya untuk membuktikan kemampuan kalian. Ingatlah, perjalanan ini akan penuh dengan tantangan. Namun, saya yakin kalian semua memiliki keberanian dan ketekunan untuk melewati segala rintangan yang ada di depan."
Profesor Van menatap para murid satu per satu, melihat keyakinan dan tekad di mata mereka. "Kami, para profesor, bangga dengan kalian. Kami percaya bahwa kalian akan membawa kehormatan bagi sekolah ini. Kalian adalah masa depan, dan kami berharap yang terbaik untuk kalian semua."
"Tapi sebelum kalian berangkat," Profesor Van melanjutkan, "kami telah menyiapkan sesuatu untuk membantu kalian dalam pencarian ini."
Dalam sekali jentik tangan, bola batu kecil muncul dalam tas mereka masing-masing. "Bola batu ini akan bersinar saat kalian mendapati sinyal batu jantung tersebut. Ini akan menjadi panduan kalian dalam perjalanan."
Profesor Taeyeon maju ke depan, tersenyum lembut. "Selain itu, kami juga telah menyiapkan ramuan khusus yang mungkin akan kalian perlukan nanti." Dia menjentikkan jarinya, dan setiap murid merasakan kehadiran ramuan kecil di dalam tas mereka.
"Ramuan ini akan membantu kalian dalam situasi darurat, apakah itu untuk penyembuhan atau meningkatkan kekuatan sementara. Gunakanlah dengan bijak."
Mereka merasa semakin siap dengan tambahan bantuan tersebut. Mereka tahu bahwa perjalanan ini tidak akan mudah, tetapi dengan dukungan dari para profesor dan persiapan yang matang, mereka merasa lebih percaya diri.
"Baiklah, murid-murid," Profesor Van mengakhiri, "pergilah dan tunjukkan kemampuan terbaik kalian. Kami semua percaya pada kalian."
Para murid mengangguk, merasa semangat dan siap untuk menghadapi ujian besar ini.
Mereka kemudian mulai bergerak menuju gerbang utama sekolah, siap untuk memulai petualangan yang akan menguji kekuatan dan ketahanan mereka.
Setiap langkah mereka diiringi oleh doa dan harapan dari para profesor yang menyaksikan mereka berangkat.
🐚
Hongjoong dan Seonghwa berjalan beriringan memasuki hutan, karena musim salju telah berakhir, suasana sejuk dan aroma daun basah menyambut mereka.Di bawah kanopi pepohonan yang lebat, cahaya matahari yang masuk hanya membentuk berkas-berkas cahaya yang samar.
"Sepertinya hutan ini tidak terlalu menyeramkan seperti yang kuduga."
Seonghwa tersenyum, "Ya, memang ada keindahan tersembunyi di setiap sudutnya. Tapi tetap harus berhati-hati, siapa tahu apa yang bisa muncul dari balik semak-semak."
Hongjoong mengangguk, "Benar juga. Jadi, ke mana kita akan mulai mencari?"
Seonghwa berhenti sejenak, memandangi sekeliling dengan mata tajam. "Aku punya firasat, mungkin kita harus mencari di sekitar danau. Selain itu, aku ingin bertemu dengan hippocampus-ku. Dia selalu muncul di dekat danau."
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic School Academy [ Ateez BxB ] ✓
FantasiMenceritakan tentang delapan murid yang bersekolah di sekolah sihir. BXB ATEEZ!! Main Pair JoongHwa! Dom! Hj, sn, mg, jh Sub! Sh, wy, yh, ys WARNING! Gay story! - mature🔞 - missgendering - bahasa baku - mengandung unsur kekerasan karya ini adalah h...