6

466 50 1
                                    

Ke esokan hari yang cerah, semua murid berkumpul di halaman yang luas sekolah mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ke esokan hari yang cerah, semua murid berkumpul di halaman yang luas sekolah mereka. Di depan mereka terhampar air sungai yang tenang, menciptakan latar belakang yang indah untuk pembelajaran hari ini.

Saat ini, Profesor Siwon berdiri di depan mereka dengan ekspresi tenang.

"Hari ini kita akan mempelajari tentang meditasi dan fokus dalam mengeluarkan kekuatan elemen," ucap Profesor Siwon dengan suara tenang namun penuh wibawa.

"Meditasi adalah kunci untuk memperkuat koneksi kita dengan energi elemen di sekitar kita. Dengan fokus yang benar, kalian akan mampu mengendalikan elemen dengan lebih baik lagi."

Murid-murid, termasuk Wooyoung, Yeosang, Yunho, Seonghwa, San, Mingi, Jongho, dan Hongjoong, mendengarkan dengan serius.

"Baiklah, sekarang mari kita mulai dengan sesi meditasi kali ini," lanjut Profesor Siwon dengan lembut.

"Sekarang, tutup mata kalian, dan biarkan pikiran kalian kosong. Bayangkan elemen yang ingin kalian kendalikan. Rasakan energi elemen itu mengalir di sekitar kalian."

Murid-murid patuh mengikuti instruksi Profesor Siwon. Mereka menutup mata mereka perlahan, mencoba meredakan pikiran mereka dan memusatkan perhatian pada energi di sekitar mereka.

Suasana menjadi tenang, hanya terdengar suara gemericik air sungai yang mengalir pelan.

"Kini, perlahan-lahan buka mata kalian," ucap Profesor Siwon setelah beberapa saat.

"Dan ketika kalian siap, cobalah untuk mengeluarkan elemen kalian dengan pikiran yang fokus."

Wooyoung membuka matanya dengan perlahan. Dengan tenang, ia memusatkan perhatiannya pada energi listrik yang ada di sekitarnya.

Dengan gerakan tangan yang mantap, ia memanggil kekuatan listriknya dan membiarkan percikan listrik berkelebat di ujung jarinya.

"Wah, aku bisaa!" ucapnya dengan gembira.

"Bagus, Wooyoung!" puji Profesor Siwon dengan senyum bangga. "Kamu telah menunjukkan kemajuan yang bagus dalam mengendalikan elemen listrikmu. Teruslah berlatih untuk semakin memperkuat koneksi dengan elemen tersebut."

Yeosang, fokus pada elemen anginnya, dengan merasakan hembusan angin lembut yang mengelilinginya. Dia tersenyum puas karena merasa terhubung dengan kekuatan alam ini.

Yunho, yang memiliki elemen tumbuhan, melihat tumbuhan di sekitarnya tumbuh subur dan bersemangat. "Ini luar biasa," ucapnya dengan kagum.

Seonghwa, dengan elemen airnya, merasakan energi air yang mengalir begitu alami dan menenangkan. Dia tersenyum lembut, merasa damai dalam koneksi dengan elemennya.

San, yang mengendalikan elemen api, merasakan panas dan kehangatan yang mengelilingi dirinya. Dia memancarkan energi api dengan penuh kepercayaan.

Mingi, dengan elemen tanahnya, merasakan kekuatan stabil dan kokoh di bawah kakinya. Dia merasa kuat dan terlindungi.

Jongho, yang memiliki tangan besi, melihat kekuatannya yang unik dalam bentuk tangan besi yang mengkilat. Dia mengangguk puas, siap untuk menguji kekuatannya.

Hongjoong, dengan elemen bayangan gelapnya, merasakan kehadiran bayangan yang melingkupi keberadaannya. "Ini seperti memiliki teman gelap yang selalu bersamaku," ucapnya dengan suara pelan.

Profesor Siwon mengamati dengan bangga kepada setiap murid dalam mengendalikan elemen mereka.

"Kalian semua luar biasa. Teruslah berlatih dengan tekun, dan kalian akan semakin menguasai kekuatan elemen kalian dengan baik," ucapnya.

Sesi meditasi dan latihan fokus ini berlanjut dengan penuh semangat, setiap murid berusaha untuk menghubungkan diri mereka dengan elemen masing-masing. Suasana halaman sekolah yang tenang dipenuhi dengan energi yang intens dari usaha mereka dalam latihan ini.

🍃

Setelah latihan meditasi dan pengendalian elemen selesai. Seonghwa, Yunho, Yeosang, dan Wooyoung berjalan bersama di area sekolah yang luas.

Mereka menikmati sinar matahari yang hangat dan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan.

"Aku rasa kita bisa menggunakan lebih banyak waktu seperti ini," kata Wooyoung sambil meregangkan tangan. "Latihan tadi memang penting, tapi santai seperti ini juga sangat menyenangkan."

"Setuju," jawab Yunho. "Apa rencanamu setelah ini, Seonghwa?"

Seonghwa tersenyum. "Mungkin hanya bersantai di kamar dan membaca novel."

Yeosang mengangguk. "Aku mungkin akan mendengarkan musik. Aku butuh sesuatu yang tenang setelah meditasi tadi."

"Bagaimana denganmu?" tanya Seonghwa pada Wooyoung..

Wooyoung tertawa. "Aku nanti ingin tidur siang. Latihan tadi cukup menguras energi."

Saat mereka terus berjalan, mereka melihat Mingi dan Jongho mendekat.

"Hei!" seru Mingi dengan senyum lebar. "Sedang apa?"

"Kami hanya mengobrol santai," jawab Yunho.

"Kalian dari mana?"

"Aku dan Jongho baru saja selesai dengan tugas kami," kata Mingi, sambil merangkul Seonghwa.

Yeosang sesekali mencuri pandang ke arah Jongho, yang tidak menyadari tatapan diam-diam itu. Jongho tetap diam, hanya mengangguk dengan tenang.

"Jadi, apa rencana kita sekarang?" tanya Wooyoung.

Sebelum ada yang menjawab, Mingi mulai mengganggu Seonghwa dengan mencubit pipi kakaknya. "Ayo, hwa! Ceritakan sesuatu yang seru!"

Seonghwa menghela napas sambil memukul tangan Mingi. "Mingi! berhenti menggangguku."

Wooyoung tertawa melihat interaksi mereka. "Ngomong-ngomong, di mana San?"

"Oh, San? Dia pergi entah ke mana," jawab Mingi dengan santai. "Mungkin dia sedang mencari petualangan baru."

Jongho mengangguk sedikit. "Ya, San suka berkeliaran sendiri kadang-kadang."

Mingi kemudian beralih ke Yunho, dan tersenyum menatapnya.

"Hai kak"

Yunho tersenyum canggung membalas sapaan Mingi.

"Bagaimana kalau kita pergi ke taman di belakang asrama? Kita bisa duduk-duduk dan menikmati sore bersama," usul Wooyoung.

Semua setuju dan berjalan bersama menuju taman. Obrolan mereka beralih dari topik satu ke topik lain, membahas hal-hal sederhana seperti makanan favorit, cerita lucu di kelas.

Namun, dari kejauhan, Hongjoong diam-diam menatap ke arah Seonghwa yang sedang dirangkul Mingi. Ia berdiri di bawah pohon bersama teman-temannya, mengamati dengan pandangan yang sulit diartikan.









TBC

TBC

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Magic School Academy [ Ateez BxB ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang