Esok harinya, di pagi yang cerah, para murid telah berkumpul di halaman belakang sekolah.
Mereka berdiri di depan danau yang sangat luas, bersiap memulai pembelajaran hari ini dengan menguji kekuatan mereka.
"Hari ini saya akan menguji kalian satu per satu, tetapi terlebih dahulu seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, bahwa saat kalian ingin mengeluarkan kekuatan, hal yang harus kalian kontrol adalah emosi. Oleh sebab itu, kalian harus bisa menenangkan emosi kalian terlebih dahulu," jelas Profesor Siwon.
Profesor Siwon berdiri di depan mereka sambil menjelaskan metode-metode yang harus dipelajari hari ini.
"Sebelumnya, seperti yang pernah dikatakan oleh Kepala Sekolah Van, elemen kalian saat ini belum seratus persen sempurna. Elemen tersebut akan sempurna ketika kalian sudah dapat merasakan jati dirinya. Saat elemen kalian sempurna, elemen tersebut akan mempunyai namanya sendiri."
Ia melanjutkan, "Pelajaran pertama kalian adalah menghancurkan sebuah batu."
"Bagaimana cara menghancurkannya? Batu itu sangat besar dan padat," bisik Wooyoung kepada Yeosang yang berdiri di sampingnya.
"Bukan masalah besar. Dengan elemen kita, batu itu pasti bisa hancur. Lagi pula, ini baru permulaan, pasti tidak terlalu susah," jawab Mingi dari belakang mereka, bersama Yunho dan Seonghwa.
Yeosang mengangguk setuju, meskipun wajahnya tetap menunjukkan sedikit keraguan.
Di depan, Profesor Siwon memeriksa daftar nama di tangannya. Ia kemudian mengangkat pandangannya ke arah para murid.
"Saya rasa kita bisa memulai," ucap Siwon sambil membuka lembaran kertas yang berisi nama-nama mereka.
Para murid semakin tegang, namun ada juga yang tampak antusias untuk mencoba kekuatan mereka. Seonghwa merasakan jantungnya berdebar kencang, sementara Wooyoung menghela napas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.
"Lee Felix"
Pemuda berambut blonde itu maju ke depan dan berdiri di samping Siwon dengan gugup. Siwon menepuk bahu pemuda itu dengan lembut.
"Tenangkan dirimu dan lakukan kontak batin dengan elemenmu," ucap Siwon pada Felix.
Felix menghadap batu besar tersebut, menutup matanya, dan menarik napas dalam-dalam. Ia mencoba mengosongkan pikirannya, fokus pada energi dalam dirinya. Dengan perlahan, ia mengangkat kedua tangannya.
Perlahan, dari telapak tangannya mulai muncul kepingan kecil salju yang berputar lembut di udara. Matanya yang awalnya cokelat kini berubah menjadi biru seperti kristal es, memancarkan cahaya dingin yang memukau.
Lalu Ia meluncurkan serangan es di tangannya menuju batu tersebut, Ia melakukan Mass Freeze hingga batu itu beku dan hancur menjadi es.
( Mass Freeze = membekukan objek )
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic School Academy [ Ateez BxB ] ✓
FantasyMenceritakan tentang delapan murid yang bersekolah di sekolah sihir. BXB ATEEZ!! Main Pair JoongHwa! Dom! Hj, sn, mg, jh Sub! Sh, wy, yh, ys WARNING! Gay story! - mature🔞 - missgendering - bahasa baku - mengandung unsur kekerasan karya ini adalah h...