21

270 30 4
                                    

Sebulan kemudian~

Akhir-akhir ini, hubungan Jongho dan Yeosang sedikit merenggang.

Segalanya dimulai beberapa minggu sebelum turnamen ketika tim sedang berlatih keras. Insiden kecil terjadi di arena latihan yang memicu ketegangan di antara mereka. Suasana semakin memanas saat keduanya saling berhadapan di tengah latihan intensif.

"Yeosang, kamu harus lebih cepat dalam seranganmu! Kita tidak bisa menang jika kamu lambat seperti itu!" seru Jongho dengan nada tegas saat mereka berlatih bersama.

Yeosang menghela napas, merasa frustrasi. "Aku sudah berusaha, Jongho. Kau tidak bisa terus-menerus menyalahkanku."

Jongho menggelengkan kepala, tampak kesal. "Kita semua harus berusaha lebih keras. Ini bukan hanya tentangmu, ini tentang tim kita. Jika satu orang tidak melakukan yang terbaik, semua orang akan terpengaruh."

Yeosang merasa tersinggung dengan nada dan kata-kata Jongho. "Aku tahu itu, tapi caramu mengatakannya membuatku merasa tidak dihargai."

Konflik kecil ini berkembang menjadi pertengkaran yang lebih besar, menyebabkan ketegangan di antara mereka. Meskipun anggota tim lainnya mencoba untuk mendamaikan, perasaan tersinggung Yeosang dan kekesalan Jongho membuat mereka sulit berbicara satu sama lain dengan baik.

Waktu berlalu, dan ketegangan di antara mereka tetap ada, membuat suasana latihan menjadi tidak nyaman. Jongho, yang biasanya tegas dan fokus, merasa bersalah karena cara dia memperlakukan Yeosang. Yeosang, di sisi lain, merasa tidak dihargai dan mulai menjaga jarak dari Jongho.

•••

Saat ini, Jongho mengikuti kegiatan musik di sekolah. Meski Yeosang tidak masalah dengan kegiatan Jongho. Hanya saja, ia merasa hubungan mereka semakin renggang, seolah-olah mereka bukan lagi kekasih. Namun, Yeosang tetap mendukung Jongho bagaimanapun caranya.

Hari ini, ia memutuskan untuk membawa makanan ke ruang musik tempat Jongho sedang latihan.

Di perjalanan, ia bertemu dengan San dan Wooyoung. Wooyoung terlihat sedang mencubiti San yang hanya tertawa.

"Hei, Yeosang!" seru Wooyoung ketika melihatnya. "Mau ke mana?"

"Aku mau ke ruang musik, bawa makanan untuk Jongho" jawab Yeosang dengan senyum tipis.

"Ah, Jongho masih latihan ya?" kata San sambil mengusap pipinya yang habis dicubiti Wooyoung.

"Iya, meski akhir-akhir ini dia sibuk sekali" jawab Yeosang pelan.

Wooyoung mengangguk, "Kalau ada apa-apa, ceritakan saja pada kami, ya. Kita selalu di sini untuk mendukung kalian."

"Terima kasih kalian berdua," kata Yeosang dengan tulus. "Aku duluan ya, nanti makanannya keburu dingin."

Wooyoung melambaikan tangan, "Hati-hati, Yeosang!"

Yeosang melanjutkan langkahnya menuju ruang musik. Saat tiba di sana, ia membuka pintu dengan hati-hati dan melihat Jongho yang sedang bermain piano. Jongho mendongak dan tersenyum lembut melihat Yeosang.

"Hai sayang," Ujar Jongho.

Yeosang mengangkat makanan yang dibawa olehnya. "Aku bawa makanan untukmu."

"Terima kasih yeo... kemari, duduk di sampingku," jawab Jongho sambil berhenti sejenak dari permainannya, kemudian kembali menekan tuts piano dengan lembut.

Magic School Academy [ Ateez BxB ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang