38

195 30 8
                                    

Bukhh!

Yunho terlempar dengan kecepatan luar biasa, tubuhnya melayang jauh dari tempat pertempuran dan melintasi hamparan tanah berbatu sebelum akhirnya menghantam keras batang pohon besar. Benturan itu membuat napasnya terhenti sejenak, rasa nyeri menyebar di seluruh tubuhnya.

Ia terguling ke tanah, berguling beberapa kali sebelum akhirnya terhenti, tergeletak tak bergerak di antara dedaunan yang gugur.

Sejenak, dunia di sekitarnya hanya berupa bayangan kabur, suara-suara samar terdengar dari jauh.

Dengan gemetar, Yunho berusaha mengumpulkan kesadaran dan kekuatan yang tersisa. Perlahan, ia membuka mata dan merasakan dunia kembali ke dalam fokus.

Hutan di sekelilingnya tampak begitu sunyi, tetapi langit di atasnya bercerita lain—penuh dengan awan hitam pekat yang bergulung-gulung, disertai petir yang menggelegar, menandakan kekacauan yang sedang terjadi.

Ia meringis kesakitan saat mencoba bangkit, dengan napas terengah-engah, Yunho memaksa tubuhnya berdiri, meskipun rasa sakit menusuk di setiap persendiannya.

Saat ia berdiri dengan goyah, ia melihat pohon-pohon besar menjulang di sekitarnya. Setiap pohon tampak tua dan kuat, akar-akarnya yang tebal menjalar di atas dan di bawah tanah, seolah-olah mereka adalah penjaga setia hutan itu.

Menggenggam tangannya erat, Yunho memusatkan pikirannya, merasakan energi bumi yang mengalir melalui dirinya.

Tubuhnya mulai bersinar dengan cahaya hijau lembut, cahaya itu semakin terang saat ia menutup mata, merasakan kekuatan alam yang mengalir melalui tubuhnya, menyatu dengan bumi dan kehidupan yang tersembunyi di dalamnya.

Yunho membuka matanya yang kini bersinar dengan warna hijau terang, memfokuskan pandangannya pada pohon-pohon di sekitarnya. Dengan gerakan tangan yang lembut namun penuh kekuatan, ia mengarahkan energinya ke arah mereka.

Akar-akar pohon mulai bergerak perlahan, mengeluarkan suara gemeretak saat mereka merambat keluar dari tanah, seolah merespons panggilan Yunho.

Akar-akar itu mulai menjalar, semakin panjang dan kuat, mematahkan tanah di sekitar mereka dengan kekuatan yang luar biasa. Akar-akar tersebut tampak hidup, berdenyut dengan energi yang sama yang kini mengalir melalui tubuh Yunho.

Mereka tidak hanya keluar dari tanah, tetapi juga membentuk kaki-kaki yang besar, memberi mereka mobilitas yang menakutkan.

"Ayo, teman-teman," Yunho berbicara kepada pohon-pohon itu seolah mereka adalah makhluk hidup yang bisa mengerti.

"Kita harus menghentikan makhluk-makhluk mengerikan ini."

Dengan sekejap, akar-akar yang telah bangkit itu bergerak dengan kecepatan yang mengejutkan, melesat melalui hutan seperti ular raksasa yang lapar.

Mereka melilit hewan-hewan mengerikan yang berkeliaran di hutan, mencekik mereka dengan kuat.

Setiap makhluk yang terjerat oleh akar-akar itu tidak punya kesempatan untuk melawan, kekuatan yang luar biasa dari akar-akar tersebut dengan mudah menghancurkan tulang-tulang mereka, membuat mereka tak berdaya.

Akar-akar yang lain melesat ke arah monster-monster yang lebih besar, melilit kaki-kaki mereka yang kuat, dan menarik mereka ke tanah dengan kekuatan brutal. Tanah berguncang saat akar-akar itu menarik makhluk-makhluk tersebut, menancapkan mereka ke tanah seolah-olah hutan itu sendiri sedang menelan mereka hidup-hidup.

Yunho tetap berdiri tegak di tengah hutan yang sekarang menjadi medan pertempuran, energinya terus mengalir ke pohon-pohon di sekitarnya.

Setiap gerakan tangannya adalah perintah yang dipatuhi dengan cepat oleh akar-akar yang berperang di sekelilingnya.

Magic School Academy [ Ateez BxB ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang