Sampai di area jualan ikan, ketiga anak itu sudah tidak ada. Hanya ada bocil yang sedang menangis kencang dan ditenangkan oleh Ibunya. Sepertinya Langit ingat bocil itu. Bukannya tadi bocil itu tengah adu bacot dengan Ryan ya? Makanya diganggu Ryan.
"Mereka bertiga pada kemana sih?"
"Ini ada HP gue mau coba telpon Ryan, Aya?" Kata Langit menyodorkan handphone-nya. Sejak mereka mengerjakan PR bersama Langit sudah bertukar nomor whatsapp dengan Ryan, Andra dan Jul. Mereka juga sudah saling follow-followan di IG tapi sama Aya Langit belum berani.
Langit menunggu jawaban Aya tapi gadis itu malah terlihat seperti tidak mendengarkannya. Pandangannya sekarang tertuju pada orang-orang yang tengah duduk sambil mewarnai gambar. Aya kayak bocil ya? Gampang terdistraksi. Makanya tadi langsung terpisah dengan kembaran dan teman-temannya.
"Mau kesana?" Tanya Langit.
Pertanyaan yang langsung mendapat respon dari Aya. Kedua mata Aya membulat penuh semangat, gadis itu pun menganggukkan kepalanya. Lupakan ketiga bocah yang entah dimana sekarang, tujuan Langit malam itu berubah. Membuat Aya tidak menyesal telah datang ke Pekan Kesenian. Karena tadi di motor Ryan sempat cerita bagaimana effort-nya menarik Aya keluar dari kamar. Jadi jangan sampai Aya badmood.
Berhasil mendapatkan tempat, Aya pun duduk di kursi kecil yang telah disiapkan lalu mulai menuangkan cat di tempatnya, mulai mewarnai gambar bunga dengan kuas kecilnya. Aya menikmati kegiatannya saat itu, berpikir bisa melepas stres karena menghadapi tiga monyet yang selalu mengganggu ketenteraman hidupnya.
Sementara Langit berjongkok di samping Aya, memperhatikan apapun yang Aya lakukan dari samping gadis itu. Bahkan ketika karet pengikat rambut Aya putus dan rambut Aya terurai pun Langit menyaksikannya dengan kedua pipinya yang memerah. Meski begitu, Aya nampak tidak peduli dan tetap melanjutkan kegiatan mewarnainya. Membiarkan rambutnya yang tergerai itu dikagumi anak lelaki yang berjongkok di sebelahnya.
"Kakaakk cantikk!!"
Aya yang tadinya sedang asyik mewarnai menghentikan sejenak kegiatannya. Menengok ke belakang melihat anak kecil perempuan dengan rambutnya yang dikepang dua tengah tersenyum ke arahnya.
"Gue?" Tanya Aya sambil menunjuk dirinya. Anak kecil itu mengangguk sambil tersenyum.
"Nanti rambut Kakak kena cett!! Aku bantu kepangin mau yaa? Liat aku punya banyak ikat rambuutt!" Balasnya sambil menunjukkan banyaknya ikat rambut yang melingkar di pergelangan tangan anak kecil itu.
"Emang lo bisa, Cil?"
Anak kecil itu mengangguk sambil menunjuk ke rambutnya yang sudah terkepang rapi.
"Ini aku yang kepang sendiri looh Kaakk!!"
"O-okayy? I guess?"
"Yess!! Then I'll doit now yaa, Kakk!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
• Cloud in the Sky ⋆。°✩ NoHyuck GS ⋆。°✩
FanficSky needs his Cloud with him ˚₊⊹ᰔ This is story of their youth: To find true love, To depend on what so called family, To grow stronger with bestfriends. ⋆.˚✮🎧✮˚.⋆ᥫ᭡.⋆˚࿔𝜗𝜚˚⋆⋆.˚🦋༘⋆ Written by misssbee 🐝 • NOHYUCK (feat. JAEMREN & JICHEN) • GE...