[1.3] The Bintils

725 150 166
                                    

Keluar dari rumah Langit, sepertinya Ryan lupa apa tujuan utamanya melarikan diri bersama kedua teman baiknya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluar dari rumah Langit, sepertinya Ryan lupa apa tujuan utamanya melarikan diri bersama kedua teman baiknya itu. Bukan Ryan saja, Andra dan Jul ikut-ikutan lupa juga karena di sepanjang jalan kembali ke rumah, ketiganya sibuk misuhin Langit.

"Dikerjain habis-habisan kita weh! Ga terima gue."-Ryan

"Bukan dikerjain, lo-nya aja yang kelewat tolol kata gue, Yan. Lo yang tiba-tiba bilang tu anak punya keterbatasan. Dia bisu. Padahal awalnya gue ga mikir gitu, njir! Gue mikirnya emang dia ga mau ngomong aja. Gue malah kemakan asbun lo itu, bangsat emang. Lagian lo ga bisa pukul rata semua orang bisa berkomunikasi dengan baik kayak lo, Yan." Sambung Jul panjang lebar. Soalnya gara-gara Ryan, dia juga jadi mempermalukan dirinya sendiri di depan anak baru itu.

"Gimana ga berkomunikasi dengan baik Jul? Si Ryan waktu lahir yang keluar duluan tuh bibirnya. Gini..." Kata Andra lalu memajukan bibirnya, yang mana langsung mendapat respon yang baik dari Jul. Keduanya tertawa bersama saling berpegangan satu sama lain. Sementara Ryan hanya bisa menatap mereka tanpa ekspresi.

Ngobrol sambil jalan, tiba-tiba mereka sudah tiba di depan rumah Ryan. Andra harusnya menyeberang ke rumahnya sendiri lalu Jul akan lanjut berjalan karena rumahnya yang mana dua rumah lagi setelah Ryan dan Andra.

"Eh Yan, Bokap lo udah pulang? Perasaan belom lama deh berangkat sidang. Pas kita pulang sekolah kan belio perginya?" Tanya Jul melihat Rubicon hitam sudah terparkir di pekarangan rumah mereka.

"Menang lagi pasti belio belio itu. Soalnya kemaren sempet ngobrol sama kita waktu makan malam katanya hari ini satu sidang aja dan sangat easy meen jadi wajar kalo pulang cepet. Ajak main PES aahh... eh gue duluan ya."

"Btw Yan, good luck ya? Semoga besok lo ga jadi lampu taman, alias palalu ga dibotakin Aya HAHAHAHA" Kata Andra dibarengi dengan tawa kencang yang malah terdengar seperti ejekan buat Ryan. Ternyata Andra tidak lupa.

Ryan seperti tersambar petir mendengar perkataan Andra, menolehkan kepalanya ke belakang hanya untuk mendapati Andra dan Jul kembali menertawakannya. Sialan si Andra, sengaja tidak mengingatkannya bahwa dia masih punya urusan dengan Aya agar Ryan tidak kabur di tengah jalan.

"Anjinggg!! Kalian kenapa ga ngomong daritadi sih, bangsat?!! Ndra, gue tidur sama lo malem ini! Itu Letjen Jo juga kenapa udah muncul sih jam segini?? Tolong dong siapapun tampung gue sekarang!! Kalo Aya cepu sambil nangis ke Letjen Jo, bisa mampus beneran gue wooyy!!"

"Yaa, bisa-bisa aja sihh... tapi bakso Bi Mini seminggu 3 kali lo bayar." Balas Andra.

"Kalo gue ga usah bakso sih, Yan. Es teh jumbo tiap hari udah mantap." Timpa Jul.

Ceritanya mereka mengijinkan Ryan menginap di tempat mereka dengan syarat. Yang jelas persyaratan tersebut membuat Ryan nyaris melempar sendalnya ke kepala Andra dan Jul.

"Kalo ngomong yang bener-bener aja, bajingan?! Bakso seminggu tiga kali, es teh jumbo tiap hari. Kolesterol, diabetes yang ada lo pada goblok!!"

"Ya udah sihh... kita cabut ya, Yan?? Dadaahh!!"

• Cloud in the Sky ⋆。°✩ NoHyuck GS ⋆。°✩Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang