PRINCE OF DEVIL XXV

182 12 0
                                    

Happy reading guys!!!

Keesokan harinya

Mingi langsung menuju pasar, pasar itu menjadi perbatasan desa Lumina dan Zenica. Mingi melihat sekitar, hingga ia menemukan kedai sederhana yang disewakan, ia bertanya kepada salah satu pedagang disana.

"Permisi paman, kedai itu milik siapa?" Tanya Mingi pada penjual manisan.

"Oh, itu milik tuan Lee. Rumahnya ada dibelakang kedai, kau lewat gang itu dan ada rumah, itu rumahnya." Jawab pedagang itu dengan menunjukkan jalan.

"Terima kasih paman." Pedagang itu menganggukkan kepalanya.

Mingi berjalan melewati gang yang pedagang itu tunjukkan padanya, hingga akhirnya ia menemukan rumag tuan Lee. Dia mengetuk pintu dan tak lama keluar lah seorang laki-laki seumurannya.

"Cari siapa?" Tanyanya.

"Apa ini rumah tuan Lee?" Tanya Mingi.

"Iya, ini rumah ayahku. Sebentar aku panggilkan." Mingi menganggukkan kepalanya.

Seorang pria paruh baya keluar, Mingi menjelaskan tentang kedatangannya.

"Selamat siang tuan Lee, saya kesini untuk menanyakan tentang kedai di depan." Ucap Mingi.

"Oh, mari ku tunjukkan kedainya." Ajak tuan Lee yang berjalan menuju kedai miliknya.

"Kau beruntung, baru kemarin aku menyewakan kedai ini. Lihat-lihat lah dulu." Mingi mengangguk mengerti.

Dia melihat kedai itu, cukup luas dan nyaman untuk membuka usaha. Akhirnya Mingi menyewa kedai itu, tuan Lee memberikan Mingi kontrak dan Mingi menandatanganinya, dia juga membayar uang sewa pada tuan Lee.

"Besok sudah aku gunakan, sekali lagi terima kasih." Ucap Mingi.

"Sama-sama anak muda, ku doakan usahamu sukses." Mingi menganggukkan kepalanya.

Tuan Lee memberikan kunci duplikat kepada Mingi, setelah ini ia akan mencari daun teh dan beberapa bahan.

Saat ia sedang mencari, Mingi melihat seorang pedagang daun teh yang dagangannya sangat sepi. Orang-orang melewatinya, lalu Mingi terpikirkan sebuah ide.

"Permisi paman, aku ingin membeli daun teh." Pedagang itu yang awalnya tidak semangat langsung tersenyum.

"Silahkan pilih dulu anak muda." Pedagang itu langsung menunjukkan semua daun teh yang ia jual.

Mingi melihat banyak daun teh yang lengkap, ada juga beberapa jenis tanaman yang bisa dijadikan teh herbal.

"Aku beli semua paman." Pedagang itu terkejut mendengar ucapan Mingi.

"Kau serius anak muda?" Tanya pedagang itu sekali lagi.

"Iya, tapi hari ini aku akan mengambil sedikit dulu. Besok paman bisa antarkan ke kedai sana." Tunjuk Mingi pada kedainya.

"Tentu, sebentar paman akan bungkus kan." Pedagang itu langsung membungkus semua dagangannya.

"Ini anak muda." Mingi tersenyum.

"Paman apa kau tidak takut jika aku menipu mu?"

"Tidak, kau terlihat seperti orang baik. Tidak mungkin kau menipu ku." Balas pedagang itu yang membuat Mingi terdiam.

"Paman aku ingin mengajak mu bekerja sama." Ucap Mingi.

"Kerja sama apa?" Bingung pedagang itu.

"Aku ingin membuka kedai teh, aku kurang bisa untuk menanam teh. Jadi aku ingin paman bekerja dengan ku, mengirimi ku teh, biji adas, ginseng, jahe, chamomile, bunga Rosella, bunga Krisan, bunga melati, bunga Telang, dan lavender." Pedagang itu tidak percaya, baru kali ini ada yang mengajaknya bekerja sama.

PRINCE OF DEVIL || ATEEZ Ft, MONSTA X & NCTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang