Saat ini zelvan zelvin alan dan alen sedang di kurung di gudang karena bolos sekolah, banyak debu dan hanya ada lampu yang mulai redup, tidak ada cahaya yang menerangi mereka berempat kecuali lampu itu.
"Sialan si anna itu!" Geram alen. Alan hanya menggusap punggung adiknya agar lebih tenang.
"Apa kita harus beri pelajaran sedikit ke anak jalang itu bang?" Tanya alen kepada alan.
"Jangan, jika kita menyakiti anak itu maka mami akan menjadi taruhan nya. Ingatlah mami ada diluar bersama pria itu" jawab alan, alen mengganguk, benar juga kalau dia menyakiti anna maka mami nya bisa terluka dia tidak mau itu terjadi.
"Dek" panggil alan pada zelvin.
"Ada apa bang?" Tanya zelvin, zelvin bersandar di pundak zelvan, dia lelah sekali ingin rasanya tidur di kasurnya itu.
"Kamu pernah di gini in sama papi?" Tanya alan. Zelvin binggung harus menggatakan apa?, kalau dia bilang iya pasti abang nya ini bisa melakukan hal-hal yang tak terduga.
"G-gak pernah kok bang, lagian kan ada mami" balas zelvin gugup.
"Terus ini apa hah?!" Zelvan menggangkat lengan seragam zelvin dan terlihat bekas luka pukulan di situ, alan dan alen terkejut selama ini zelvin di pukuli oleh pria itu!.
"Siapa yang buat zelvin?" Tanya alan, dia mencoba tetap tenang dan tidak terbawa emosi.
"Ini cuma luka kecil kok" ucap zelvin sambil menunduk takut.
"Hadap mata lawan bicara mu zelvin!" Zelvan menarik dagu zelvin agar menatap nya, mata zelvin sudah berkaca-kaca, zelvan menghela nafas kasar dan langsung melepas cengkraman tangan nya.
"Udah bilang sama abang, inget abang bilang apa hm?" Zelvin mengganguk, hanya alan yang bisa bersabar menunggu nya bicara.
"Papi bang, saat itu gua sama mami lagi di kamar, papi dateng sambil marah-marah dia narik tangan aku turun. Mami udah cegah tapi papi malah dorong mami, papi berhenti di ruang tengah. Di situ aku lihat anna nangis sambil peluk tante renatta" jawab zelvin, rasanya dia ingin menanggis saja.
"Terus kamu di apain sama tuh orang?" Alen menggepalkan tangan nya, sialan papinya sudah menyakiti adik kesayangan nya juga maminya!.
"P-papi ambil tongkat terus dia pukul elvin dua kali, mami... pas papi mau mukul elvin yang ke tiga kali mami lindungi elvin jadi tongkat nya itu kena punggung mami bang.." zelvin memeluk alan erat.
"Emangnya kamu buat salah apa kok sampai di pukul gitu?" Ucap alan lembut, zelvin menggeleng.
"Hiks gak tau bang, katanya pas sekolah aku dorong anna padahal aku gak dorong dia bang.." jawab zelvin. Zelvan dan alen sangat marah setelah mendengar perkataan zelvin. Kenapa papi nya tega melakukan itu?.
.
..
.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
....
Jangan lupa vomen byee
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR Z [END]
ChickLitBercerita tentang si kembar Zelvano Adiasta Regantara dan Zelvino Ardiasta Regantara, mereka masih umur 5 tahun, sampai akhirnya mereka beranjak remaja keluarga mereka masih harmonis seperti biasa. Namun karena sesuatu mereka berpisah dan itu membua...