Pagi hari menyapa, sinar matahari masuk dari sela' gorden, namun si kembar tidak terganggu sama sekali sampai alaram berbunyi mereka segera bangun lalu mandi.
Sehabis mandi mereka memakai seragam berlogo AHS (Antariksa High School). Itu adalah sekolah milik keluarganya baru beberapa bulan lalu di beli, jadi itu termasuk menjadi milik mereka bukan?, yaa walau itu yang beli mami nya, tapi sama saja.
"Bang lihat, ganteng kan aku" ucap zelvin dengan bangga, lihat seragam yang dikeluarkan kaos kaki yang di turunkan dengan rambut yang acak-acak kan itu, bisa di sebut tampan?, huhh tidak sesuai dengan wajah dan perilaku. Lihat saja mami nya pasti marah jika melihat ini.
"Hm" zelvan hanya berdehem sebagai jawaban. Namun itu membuat zelvin kesal kenapa hanya itu jawabanya?, panjangin dikit lah.
"Gitu doang reaksi nya?" Tanya zelvin tidak percaya. Oh ayolah hanya itu?.
"Cepatlah kita harus turun" ajak zelvan. Zelvin mengangguk lesu dan mengikuti zelvan dari belakang. Sesampainya di meja makan betapa terkejutnya zella melihat putra bungsunya yang mencoba menjadi badboy itu.
"Zelvino!!" Pekik zella. Ansen zelvan dan zelvin langsung menutup telinganya, suara maminya sangat lah keras bisa-bisa pecah juga telinganya.
"Apa-apaan kamu zelvino!!, dan kalian kenapa pakai seragam sekolah hah?!" Zelvan sedikit terkejut, harusnya yang dimarahi adalah adiknya karena seragam yang tidak rapih lalu ini?!, kenapa dia juga.
"Loh kok zelvan di marahin sih mi, harusnya kan zelvin" zelvan mencoba membela diri. Apa salah nya dia?, turun tepat waktu dan seragam rapih lalu apa lagi?.
"Kalian berdua kenapa pakai seragam sekolah?" Tanya zella dengan raut wajah yang sedikit marah. Ya hanya sedikit saja mana mungkin dia sampai marah apalagi mendiami kedua putra nya ini, kalau tadi mungkin hanya sedikit terkejut atau marah, mungkin.
"Ya mau kesekolah dong mi, emangnya kenapa?" Tanya zelvin binggung. Apakah mereka tidak boleh sekolah?.
"Udah ayo makan dulu" lerai ansen. Ini masih pagi tapi sudah ada saja masalah nya, jadi telat kan waktu makan.
Zelvan zelvin segera duduk dan mulai memakan makanan yang sudah zella siapkan. Hanya ada keheninggan sebenarnya mereka boleh berbicara saat di meja makan walau dulu tidak boleh berbicara saat makan, tapi itu dulu sekarang boleh saja agar bisa lebih berkomunikasi.
"Kalian berdua, cepat ganti pakaian kalian ikut mami belanja" ucap zella memulai percakapan.
Zelvan dan zelvin saling pandang lalu melirik ke arah papi nya, karena takut di tinggal oleh zella saat ingin membayar belanjaan karena lupa bawa kartu dan uang, waktu itu mereka masih berumur 10 tahun, di sana mereka jadi pusat perhatian semua orang, agak malu sebenarnya apalagi di awasi oleh petugas yang berjaga di depan pintu keluar.
"Papi selesai, ya sudah papi berangkat kerja dulu ya" pamit ansen lalu pergi menuju kantor.
"M-mami kenapa kita tidak boleh sekolah, dan juga kenapa kita harus ikut mami belanja?" Tanya zelvin gugup. Yang di tanya hanya tersenyum menanggapi pertanyaan itu.
"Haha, kalian lupa hari ini hari apa?, dan kalian harus ikut mami karena mami kesepian".
" Saat lihat orang tua yang membawa anak nya saat belanja membuat mami pengen ngajak kalian, tidak ada penolakan!" Ujar zella mutlak. Lalu pergi menuju kamar dan bersiap siap."Bang, kenapa? Kenapa kita lupa kalau ini hari sabtu?!" Teriak zelvin kesal. Zelvan hanya bisa menutup telinga nya, seperti mami nya.
"Ya mana abang tau, huhh udah ayo ganti baju" zelvan pergi ke kamar di ikuti zelvin.
Zelvan dan Zelvin turun mengenakan kaos warna hitam dan celana putih, sedangkan zella memakai hodie hitam dan celana pendek warna putih, rambut yang di ikat dan memakai topi. Seperti kakak adik kalau seperti ini.
"Ayok berangkat" ucap zella dengan semangat. Sedangkan zelvan berpikir sejenak dan yaa apakah mami nya membawa dompet kartu dan uang cash?.
"Mami gak lupa bawa dompet, uang cash dan kartu?" Tanya zelvan. Zella menunjukkan dompet nya yang berwarna putih di situ ada uang lembaran berwarna merah dan black card, gold card.
"Ayo mami kita berangkat, nanti mall nya tutup" ucap zelvin sambil menarik lengan zella agar segera berangkat. Lalu tadi siapa yang bilang tidak ingin ikut, sekarang malah ingin cepat-cepat pergi.
=========
Sesampainya di mall zelvin segera menarik tangan zella dan zelvan untuk menggambil troli. Saat sudah menggambil zelvin langsung masuk ke dalam troli belanja, dan ternyata muat!, zella hanya geleng' kepala melihat tingkah putra bungsunya ini.
"Zelvan gak mau masuk juga?, nanti biar bodyguard aja yang dorong" ucap zella dengan senyuman jahil nya.
"E-enggak perlu zelvan udah gede mending zelvan bantu mami aja" ujar zelvan sambil tangan bersedekap di dada.
"Yasudah kalau begitu" mereka pergi untuk membeli bahan makanan dan peralatan rumah, sedangkan zelvan zelvin sedang sibuk memilih barang yang mereka inginkan.
Mereka pun selesai berbelanja, saat pegawai mall sedang menghitung total belanjaan zella dan si kembar itu memakan waktu cukup lama dan harus ada 5 pegawai yang turun tangan untuk membantu menghitung belanjaan mereka.
Pembeli yang lain melonggo melihat berapa troli dan berapa total belanjaan mereka.
"Kak, ini semua total nya 210jt kak" ucap pegawai itu.
Zella segera mengeluarkan black card nya, lalu menggesek kartu tersebut. Lagi dan lagi para pembeli yang lain semakin di buat melonggo melihat total belanjaan zella dan.. tentu black card serta bodyguard zella yang sedang membawa barang belanjaan, pasti orang ini berasal dari keluarga yang kaya raya!.
___________
Mobil zella berhenti di persimpangan jalan di situ ada dua anak laki-laki yang sepertinya sedikit lebih tua dari si kembar. Zella pun menghampiri dua anak tersebut.
"Loh dek, orang tua kamu mana?" Tanya zella. Kedua bocah itu menggeleng, mereka saja di buang oleh orang tua nya.
"K-kami di buang, dan sekarang kami tidak memiliki tempat tinggal" ucap anak laki' itu.
Zella tidak tega melihat kedua bocah tersebut pakaian yang tidak layak pakai dan tidur di jalanan dengan beralaskan kardus bekas.
"Kalian namanya siapa?" Tanya zella sambil menggelus kepala anak tersebut. Sedangakan anak itu sedikit tersentak tatkala merasakan elusan lembut bukan pukulan, dan ternyata ini rasanya sangat hangat.
"Namaku Alanza dan yang di sebelah ku namanya Alendra dia adik ku" jelas alan. Zella hanya mengganguk, kasihan sekali rasanya zella ingin mengadopsi mereka supaya jadi kakak si kembar.
"Mau ikut kakak pulang?" Tanya zella sambil tersenyum. Alan sedikit terkejut dengan pertanyaan itu, mungkinkah mereka harus ikut kakak ini, sepertinya dia orang baik.
#
#
#
#
#
#
#
#
#
#Segitu dulu yaa.. hmm apakah alan mau ikut bersama zella?.
Apakah si kembar setuju dengan keputusan zella untuk mengadopsi alan dan alen menjadi kakak angkat mereka?.Jangan lupa vote dan komen yaa guyss~
Maaf kalau banyak typo dan gak nyambung ceritanya. Byee....
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR Z [END]
Literatura FemininaBercerita tentang si kembar Zelvano Adiasta Regantara dan Zelvino Ardiasta Regantara, mereka masih umur 5 tahun, sampai akhirnya mereka beranjak remaja keluarga mereka masih harmonis seperti biasa. Namun karena sesuatu mereka berpisah dan itu membua...