Malam itu di rumah sakit para perawat berhamburan keluar masuk, dokter sibuk melakukan cara agar pasien dapat bernafas normal.
Zella masuk dengan derai air mata yang membasahi pipinya, semoga saja suaminya dapat bertahan.
"Papi." Lirih zelvan, alan mencoba tetap tegar alen sudah menanggis di pelukan zella.
Dokter keluar dari ruangan, dokter hanya bisa menunduk, bagaimana dia bisa menyampaikan nya?.
"Dengan keluarga pasien?."
"Saya istrinya dok, bagaimana keadaan suami saya?." Tanya zella tak sabar.
"Begini pasien memilih menyerah, kami sudah berusaha." Ucap dokter itu.
Tubuh zella seketika lemas alen segera memeluk zella erat, zella hanya diam meneteskan air mata nya.
Zelvan diam dengan pandangan kosong, zelvan beridiri dan mencengkram baju dokter itu.
"Jangan berbohong! Katakan kalau ini mimpi!!." Bentak zelvan, alan segera menenangkan zelvan.
Zelvan hanya memeluk alan erat, tangis alan pecah saat itu juga, memang ini kenyataan nya mau tak mau harus menerima nya, sungguh manusia tidak ada yang abadi di dunia ini, namun kenapa harus papinya? Kalau bisa dia saja yang menggantikan posisi papinya.
"Mami harus nerima semuanya ya, papi pasti sedih lihat mami kayak gini." Ucap alen sambil menggusap air mata yang membasahi pipi maminya.
Zella masuk ke dalam ruangan di mana ansen di rawat, zella menatap kosong ke arah tubuh suaminya yang terbujur kaku.
"Kamu gak kangen kita ya? Jadi kamu milih pergi ninggalin kita? Pasti sakit ya berjuang sendiri, sekarang gimana udah gak sakit?."
"Makasih, makasih udah jadi suami dan ayah yang baik, haha walau janji kita yang ingin membuat keluarga harmonis untuk zelvan zelvin alan dan alen harus hilang." Ujar zella sambil memluk jasad suaminya.
"Aku janji bakal jadi ibu yang baik untuk anak-anak kita, aku janji." Lirih zella air matanya mengalir deras, zella menghapus air matanya, itu adalah janji nya.
============
Setelah pemakaman ansen selesai, zella masih duduk di samping batu nisan suaminya, rasanya baru kemarin mereka bersama sekarang harus berpisah.
"Mami pulang ya, siapa yang jaga zelvin nanti?." Bujuk alan.
"Bentar mami masih mau sama papi." Ucap zella.
"Kasian zelvin mi, pulang ya." Dengan berat hati zella mengikuti bujukan alan, benar juga siapa yang akan menjaga putra bungsunya?.
_________
Sesampainya di rumah sakit, zella duduk di samping zelvin yang masih menutup matanya, kapan anaknya sadar?.
"Cepet sadar ya, kita nungguin elvin di sini." Ucap zella, walaupun zelvin tidak bisa mendengarnya.
"Hmm kalau elvin mau bangun mami kasih es krim ya, tapi elvin bangun dulu." Zella menggusap tangan zelvin yang terpasang infus.
"Dek kita nungguin kamu, nanti kita jalan-jalan lagi." Ujar alen.
Mereka terus berdoa agar zelvin segera sadar dan menjalankan kehidupan nya, mereka tidak kuat melihat zelvin yang terbaring lemah seperti ini.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
.
.Flasback dikit, ansen gak ada itu tahun lalu ya. Dan ini pas zelvi lagi di rumah sakit mangkanya saat ansen di rumah sakit zelvin tidak ada karena dia di rawat di rumah sakit yang sama karena....
Jangan lupa voment..
Banyak typo dan gak nyambung ceritanya bye byee..
KAMU SEDANG MEMBACA
KEMBAR Z [END]
ChickLitBercerita tentang si kembar Zelvano Adiasta Regantara dan Zelvino Ardiasta Regantara, mereka masih umur 5 tahun, sampai akhirnya mereka beranjak remaja keluarga mereka masih harmonis seperti biasa. Namun karena sesuatu mereka berpisah dan itu membua...