BEMIMPI

48 6 3
                                    

Malam harinya zelvin masih tertidur di atas kasurnya, zella datang membawa nampan berisi makanan untuk zelvin.

"Dek bangun dulu." Zella memeluk tubuh zelvin singkat, perlahan mata hazel itu terbuka zelvin menoleh ke arah maminya lalu tersenyum.

"Makan dulu."

Zelvin mengganguk dia duduk sambil bersandar, zella memberikan piring berisi makanan kepada zelvin.

"Suapin mi." Ucap zelvin memelas.

"Manja banget sih om." Sindir alven, entah kapan anak itu berdiri di depan pintu.

"Biarin, iri bilang!." Jawab zelvin tak mau kalah.

"Alven gak boleh gitu." Tegur alan.

"Maaf pa." Ucap Alven menundukkan kepala nya.

"Sini mami suapin." Zella menyuapi zelvin dengan telaten, sampai makanan di piring habis.

Setelah selesai tak lupa zelvin meminum obat.

"Ingat jangan begadang." Peringat zella.

"Iya mi."

Setelahnya zella pun keluar dari kamar zelvin tak lupa menutup pintu.

Zelvin bangkit dan berjalan ke arah meja belajarnya, dia menggambil buku di dalam laci lalu menulis sesuatu di buku itu, selesai menulis zelvin kembali ke tempat tidurnya dan menutup matanya.

=======
Di kamar zelvan, zelvan duduk di tepian kasur sambil menatap bingkai foto yang di dalam nya ada yuna dan dirinya.

"Aku selalu menunggu mu kembali yuna, walaupun dirimu tak akan pernah kembali." Ucap zelvan, dia menggusap bingkai foto itu.

Saat dia melihat jam zelvan bergegas untuk tidur pagi-pagi sekali dia akan pergi ke luar kota.

Zelvan mulai memejamkan matanya.

Di sebuah taman yang indah ada seorang gadis duduk di tepian sungai sambil membaca buku.

Zelvan melihat sekeliling, tempat yang sangat indah dia bahkan tidak pernah melihat tempat ini sebelumnya, namun dia berada di mana?.

Zelvan melihat ada gadis berambut panjang dengan pita putih dan dress putih, zelvan menghampiri gadis itu.

Dia menepuk bahu si gadis, gadis itu menoleh seraya tersenyum manis.

Zelvan tau senyuman itu!, dia memeluk yura erat sambil menangis.

"Kalau ini mimpi tolong jangan bangunkan aku." Ucapnya sambil memeluk yuna erat.

"Zelvan." Panggil yuna.

"Kenapa?." Zelvan melepas pelukan nya dan menatap manik hitam milik yuna.

"Zelvan di sana sendirian mulu, gak ada niatan cari pengganti ku?." Tanya yuna.

"Aku ingin mencari yang seperti mu yuna." Jawab zelvan.

Yuna tersenyum sambil menggusap wajah zelvan,zelvan selalu tampan entah bagaimana zelvan menyukai dirinya yang banyak tingkah ini.

"Harus bahagia ya." Ucap yuna, yuna ingin menatap mata coklat pekat ini setiap harinya namun apakah mereka bisa bersama?.

"Bisakah aku menemukan mu di dunia nyata?."tanya zelvan lirih.

"Mungkin." Jawab yuna,Yuna memeluk tubuh zelvin, entah kapan terakhir kali dia memeluk zelvan, zelvan membalas pelukan yuna dengan erat.

"Maaf aku harus pergi, nanti aku datang lagi ke mimpi mu." Ucap yuna.

"Setiap hari?." Zelvan makin mengeratkan pelukan nya.

"Aku tidak bisa berjanji, bahagia selalu." Perlahan tubuh yuna menghilang, zelvan semakin menggeratkan pelukan nya.

"Aku selalu bersama mu di sini." Yuna menunjuk ke arah dada zelvan.

Setelah nya tubuh yuna benar-benar menghilang, zelvan menatap langit biru mata nya berkaca-kaca.

Bisakah dia melihat senyum itu? Bisakah dia melihat manik hitam milik yuna lagi?.

.
.
.

Zelvan terbangun dari tidur nya, dia melihat sekeliling dia berada di kamarnya.

"Kenapa hanya sebentar?." Ucap nya pada diri sendiri.

Tanpa sadar air matanya menetes membasahi wajahnya, zelvan segera menghapus air matanya dan melihat ke arah jendela.

Bulan yang indah di hiasi bintang-bintang, zelvan hanya menatap malam yang indah ini, salah satu bintang bersinar paling terang.

Bintang itu seperti yuna, yuna selalu menjadi bintang terindah di hatinya.








.
.
.
.
.
.
.
.
.
.










Maaf kalau ada typo...
Janlup voment..

Byee...


Nama cewek nya typo baru sadar, udah di ganti maaf yaa...😭

KEMBAR Z [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang