~HAPPY READING~
Malam hari dengan jalanan yang nampak sepi dan sunyi.
Tidak ada kendaraan yang berlalu lalang di sana."Astaghfirullah" Pria itu segera memijak rem mobilnya kala melihat seorang wanita dan motor sport nya melaju dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.
BRAK!!
Pria itu menoleh ke arah spion dan bisa dilihat wanita tadi menabrak sebuah pohon hingga tubuhnya tertindih oleh motor sport itu.
Dengan tergesa pria itu menepikan mobilnya lalu keluar menghampiri wanita yang sudah pingsan itu. Ia bingung, ponselnya mati sehingga dirinya tidak bisa menghubungi siapapun, dan tidak ada perumahan di sekitar jalan tersebut.
Pria itu menyudahi kebingungannya, dengan segera ia melepaskan helm wanita itu dan membopong tubuhnya seraya bergumam melafalkan lafadz istighfar untuk memohon ampun pada sang pencipta karena telah lancang menyentuh wanita yang bukan mahram nya.
Pria itu memasukkan wanita tersebut ke dalam mobil lebih tepatnya di kursi belakang. Kemudian ia segera menancap gas menuju rumah sakit terdekat.
*****
Rumah Sakit Lekas SehatCeklek
Pintu ruangan terbuka menampilkan wanita berhijab dengan jas dokternya.
"Rama?" Panggil dokter itu.
Raden Rama Pradipta Sanjaya, seorang psikolog muda sekaligus cucu pemilik pesantren ternama di ibu kota.
Sang pemilik nama menoleh dan betapa terkejutnya bahwa dokter yang dihadapannya adalah orang yang dulunya sangat ingin ia miliki tetapi ia sudah dimiliki oleh orang pilihan orang tuanya.
"Bianca?" Rama terdiam sejenak.
"Ekhem, bagaimana keadaan pasien dok?"
"Pasien hanya mengalami cidera ringan di kaki dan juga tangan. Sepertinya pasien habis meminum minuman beralkohol, apa benar?" Tanya Bianca
"Saya tidak tau tentang itu" Jawab Rama
"Ya sudah, saya tinggal dulu. Sebentar lagi pasien siuman, kamu boleh menjenguknya. Permisi" Ucap Dokter Bianca berlalu.
Rama melangkah masuk baru sampai di ambang pintu, ia disambut dengan aroma obat-obatan dan juga–––
"Apa benar dia mabuk?" Batinnya.
"Shh, gu-gue di mana?" Wanita itu tersadar meringis memegangi kepalanya yang sangat amat berat dan pusing.
Ia menatap seorang pria di ambang pintu.
"Lo siapa?"
Rama mendekat namun menyisakan jarak.
"Saya Rama" Ucap Rama tanpa memandang wanita yang tengah berbaring di brankar.
"Ya, sebelumnya kenalin gue Bella"
"Sebutkan nama lengkap kamu" Ucap Rama membuat Bella mengernyit bingung tapi daripada makin panjang urusannya, ia langsung menjawab.
"Bellanca Iliana Syahreeza"
"Gue kenapa?" Tanya Bella
"Kamu tadi naik motor ugal ugalan, terus menabrak pohon. Apa kamu mabuk?"
"Hm gue mabuk. Makasih karena lo udah bawa gue kesini" Ucap Bella
"Sama sama, maaf saya lancang menyentuh kamu karena kamu bukan mahram saya. Nanti saya akan tanggungjawab"
"Maksud lo?"
"Saya akan menghalalkan mu"
~TBC~
___________________
Jangan lupa vote dan komen yaaa.
Thanks, sampai bertemu kembali di chapter DUA.
SEE YOU!!
Pekalongan, 1 Juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS PSIKOLOG MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis yang memiliki trauma karena dirinya broken home dan pergaulannya yang bebas menikah dengan seorang psikolog muda? "Saya akan menjadikan kamu ratu untuk menebus kesalahan ibu saya di masa lalu". -Raden Rama Pradip...