DUA PULUH

228 8 0
                                    

ALHAMDULILLAH, NGGAK NYANGKA BISA SAMPAI DI CHAPTER INI. MESTINYA TIDAK TERLEPAS KARENA DUKUNGAN DARI KALIAN SEMUA😭💗💗💗, terima kasihh and love you more💗.
Oke, semakin kesini, semakin rumit teka tekinya. Selamat berfikir🤗🤗..

~Happy Reading~

"RAMA?!" Teriak wanita itu melihat siapa yang mengalami kecelakaan.

"Pak, tolong bantu dia. Masukkan ke mobil saya" Ucapnya.

"Maaf mba, sebaiknya kita tunggu petugas dulu biar tidak salah paham" Ucap salah satu pria.

"Ini menyangkut nyawa manusia pak. Jika kalian semua mempunyai rasa kemanusiaan seharusnya kalian tidak takut untuk bertindak lebih dulu". Ucap Bianca dengan napas memburu karena panik.

Warga laki laki membantu Rama keluar dari mobil yang sudah penuh dengan asap itu. Mereka membawa Rama ke dalam mobil Bianca.

Kemudian wanita cantik bergelar Dokter itu membawa Rama ke rumah sakit.

Tiga puluh menit perjalanan, akhirnya keduanya itu tiba di rumah sakit. Bianca segera mengambil tindakan untuk memeriksa keadaan Rama.

"SUSTER! TOLONG BANTU SAYA BAWA PASIEN KE UGD SEKARANG!" Ucap Bianca panik.

"Baik Dok" Jawab kedua suster itu.

Sesampainya di ruang UGD, Bianca segera memeriksa keadaan Rama. Darah segar terus mengalir dari dahi Rama.

Penanganan itu membutuhkan waktu cukup lama. Pihak rumah sakit menghubungi keluarga Rama untuk datang.

Dengan air mata, Lia terduduk di depan ruang UGD sembari di dekap Dipta untuk menenangkan.

"Rama mas, hiks" Ucap Lia

Dipta terus mengusap punggung istrinya yang bergetar hebat.

"Iya, kamu tenang dulu. Lebih baik kita berdoa" Ucap Dipta lembut.

Tak lama Bianca keluar dari ruangan tersebut dengan raut wajah yang tak bisa dijelaskan.

"Gimana keadaan anak saya dok?" Tanya Lia segera.

"Maaf saya harus mengatakan ini, akibat benturan yang sangat keras di kepalanya membuat pasien mengalami amnesia. Tapi perlahan bisa sembuh, saran saya tolong bapak ibu bersabar membimbing pasien agar ingatannya bisa pulih kembali" Ucap Bianca.

"Ya Allah Rama.." lirih Lia, sekujur tubuhnya lemas.

Dipta menopang tubuh lia ke dalam pelukannya.

"Saya permisi" Ucap Bianca pergi.

*****

Kini Bella tengah beberes rumah pohon yang menjadi tempat tinggalnya saat ini. Selain agar rumahnya bersih dan nyaman, Bella berharap semoga ia menemukan petunjuk lainnya dan dapat memecahkan teka teki itu.

Saat tengah membersihkan bingkai foto di mana di sana terdapat foto dirinya dan Astri waktu ia umur lima tahun, Bella menemukan sticky notes tertempel di belakang bingkai itu. Ia mengambil dan membacanya.

"Nama panjang"

Itulah tulisan yang tertera di sana. Bella menyimpan semua sticky notes yang di temukan nya. Berharap ia bisa menyelesaikan satu persatu.

******

Setelah selesai beberes rumah, 'gadis' dengan balutan gamis hitam dan pashmina hitam itu berjalan meninggalkan rumah menuju ke tepi danau.

MAS PSIKOLOG MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang