~Happy Reading~
Bella kembali dengan membawa nampan yang terdapat beberapa minuman dan menyuguhkan kepada teman temannya dan juga teman Rama.
Bella hendak duduk di bawah lebih tepatnya di samping Rama.
"Jangan" Cegah Rama
"Why?" Tanya Bella
"Ratu jangan duduk di bawah" Jawab Bella
"Oh, ya udah. Aku duduk di sofa nih?" Tanya Bella
"Di pangkuanku juga boleh" Jawab Rama.
Teman teman mereka yang berada di sana melongo. Bisa bisanya Rama tak malu.
Bella memang anak nakal, tapi ia masih memiliki rasa malu. Bella mencubit lengan Rama membuat sang empu meringis.
"Awwss, iya ay ampun"
Bella melepaskan cubitannya dan menatap tajam Rama mengisyaratkan agar dia tidak mengeluarkan gombalan ke dirinya sekarang.
Rama yang di tatap seperti itu mengelus lengannya dengan mata yang berkaca kaca."Apa?! mau nangis?! nggak malu?!" Tegas Bella memberi pelototan tajam.
Kini Bella duduk di sofa bersama teman temannya. Sedangkan para laki laki duduk di bawah beralaskan karpet.
*****
Huft, hari libur bukannya santai malah banyak tamu. Setelah sholat isya, kedua pasutri itu tengah mengobrol ringan di ranjang.
"Ay" Panggil Rama
"Hm" Jawab Bella
"Kamu nggak mau kuliah?" Tanya Rama
Kini Bella meletakkan ponselnya dan beralih menatap Rama.
"Kuliah?" Tanya Bella
"Iya, kalau kamu mau kuliah bilang aja"
"Aku sebenarnya pingin kuliah dari dulu waktu lulus SMA. Tapi semenjak ibu udah meninggal dan masalah ekonomi aku udah lupain tentang itu" Ucap Bella.
"Sekarang ada aku, aku bisa biayain kamu kalo kamu mau" Balas Rama mengelus kepala Bella lembut.
"Takut"
"Takut kenapa?" Tanya Rama
"Aku bodoh" Jawab Bella
"Hey manusia itu mempunyai sembilan kecerdasan yang perlu kamu tau.
- Kecerdasan interpersonal (kecerdasan dalam beradaptasi dengan
lingkungan sosial) - Kecerdasan naturalistik (kecerdasan lingkungan alam dan peduli
terhadap makhluk hidup) - Kecerdasan eksistensial (kecerdasan mampu memahami pertanyaan abstarak tentang keberadaan atau realitas hidup)
Kecerdasan intrapersonal (kecerdasan memahami diri sendiri) -Kecerdasan lingusitik (kecerdasan dalam berbahasa) - Kecerdasan musikal (kecerdasan terhadap kepekaan nada, irama) - Kecerdasan logika (kecerdasan matematika)
Kecerdasan kinestesik (Aktivitas fisik) -Kecerdasan spasial (kecerdasan ruang dan imajinasi)
Jadi jangan merasa bodoh, hanya karna kamu tidak bisa melakukan suatu hal, setiap orang cerdas dibidangnya masing-masing. yang terpenting adalah kamu harus menggali potensi kamu dimana". Jelas Rama dengan lembut.
Mendengar penjelasan itu Bella menghembuskan napas.
"Aku bingung Ram"
"Bingung kenapa lagi sayang.."
"Bingung mau ambil jurusan apa"
"Kamu maunya jurusan apa?" Tanya Rama
"Di antara psikologi sama sastra" Jawab Bella.
"Kenapa pingin itu?" Tanya Rama
"Alasan aku pingin ambil psikologi biar aku bisa jadi psikolog. Aku mau bantu orang orang yang memiliki masalah mental, contohnya diri aku sendiri" Jawab Bella di akhiri tawa.
Rama tersenyum. Bella belum tau profesi Rama sebagai Psikolog. Ia hanya tau Rama membantu mengurus perusahaan Dipta.
Memang Rama yang tidak memberi tau Bella akan profesinya sebagai seorang Psikolog, Bella juga tidak menanyakan hal itu.
Selain jadi psikolog, Rama juga sering di mintai bantuan oleh ayahnya untuk membantu mengurus perusahaan."Terus alasan kamu ingin ambil sastra?" Tanya Rama
"Aku suka nulis, aku pingin jadi penulis" Jawab Bella
"Kenapa?" Tanya Rama lagi.
"Karena dengan cara menulis itu aku bisa mengungkapkan semua yang aku rasa lewat tulisan tulisan itu. Aku cuma jadi pendengar cerita orang lain Ram, setiap kali aku mau cerita pasti ada aja yang motong atau malah adu nasib. Satu satunya jalan ya itu menumpahkan semuanya lewat tulisan" Ucap Bella
"Hanya itu?"
"Nggak si, ada lagi. Alasan aku pingin jadi penulis karena aku mau berbagi ilmu lewat karya karya aku nantinya". Jawab Bella
"Oke, jadi kamu mau ambil apa?" Tanya Rama
"Hmm, sastra aja" Jawab Bella
"Yakin?" Tanya Rama
"In syaa Allah" Jawab Bella.
Rama memeluk Bella dan mengecup pucuk kepala Bella yang tak terbalut hijab.
"Kalau suatu saat kamu berhasil jadi penulis, aku harap karya yang kamu tulis bermanfaat bagi pembaca dan membawa pembacanya untuk melakukan kebaikan. Karena di akhirat nanti semuanya akan di hisab dan di pertanggung jawabkan termasuk tulisan / karya yang kamu buat". Jelas Rama
"Kamu yakin aku bisa?" Tanya Bella mendongak menatap Rama.
"In syaa Allah bisa.
Tidak ada kata lengkera
untuk kita yang mau berusaha,
jangan pernah menyerah apapun rintangannya–"Ada luka yang harus dibayar dengan bukti nyata,
Melalui keberhasilan yang luar biasa".Bella memotong ucapan Rama, mendengar itu Rama tersenyum dan kembali memeluk erat Bella.
"Involve me in your every problem, involve me in your every pain dear". Ucap Rama lembut
"Thank you for being my home darling" Balas Bella sembari memeluk Rama tak kalah erat.
~TBC~
_________________________
Gimana tanggapan kalian sama chapter ini?
Komenn sayang😁👇
Jangan lupa vote nya juga bub😋💗.
Thanks buat yang udah bantu support cerita ini.
Love banyak banyak bubub😋💗💗.SAMPAI JUMPA DI CHAPTER LIMA BELAS YAA!!💗💗
Pekalongan, 8 Juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS PSIKOLOG MY HUSBAND
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya jika seorang gadis yang memiliki trauma karena dirinya broken home dan pergaulannya yang bebas menikah dengan seorang psikolog muda? "Saya akan menjadikan kamu ratu untuk menebus kesalahan ibu saya di masa lalu". -Raden Rama Pradip...