SEBELAS

210 11 0
                                    

~Happy Reading~

Melihat sang ketua di tonjok, kedua teman Frans ikut serta.
Jadilah saling keroyok diantara empat inti Eternal Enmity dengan tiga ini Black Wolf.

Ke empat gadis itu berhasil membuat ketiga pria dihadapannya terkulai lemas.
Tanpa berlama lama, keempatnya langsung menaiki motor dan menancap gas.

******

Kini Bella ikut pulang bersama Callen. Keduanya sudah masuk di dalam kamar Callen.

"Makasih cal, karena lo udah mau nampung gue disini. Besok gue balik lagi" Ucap Bella

"No problem" Balas Callen santai

"Tumben banget lo keluar malem, emang suami lo ngizinin?" Tanya Callen

"Gue kabur" Jawab Bella kelewat santai dengan mata tertutup.

Callen membelalakkan matanya, "Lo kabur pasti ada alasannya. Kenapa bel?" Tanya Callen

Sebenarnya Bella malas menceritakan hal itu, tetapi jika dengan bercerita bisa membuat dirinya tenang Bella mulai menceritakannya.

Lagi lagi Callen dibuat terkejut oleh cerita Bella. Apa ini? kenapa sangat plot twist sekali?

Callen menepuk pelan pundak Bella.

"Lo udah punya suami Bel, seenggaknya lo udah punya tempat pulang. Gue liat Rama tulus sama lo, dia pasti berusaha buat jagain lo walaupun belum sepenuhnya cinta. Lo dulu pernah cerita kalo lo kesepian kan? nah sekarang udah ada suami, dia tempat pulang lo, tempat lo berkeluh kesah. Jadi jangan sungkan buat cerita jujur sama dia". Ucap Callen.

Bella yang mendengar itu hanya menghela napas, bingung bagaimana ia harus bersikap kepada Rama.

******

Disisi lain Rama tidak bisa tidur. Ia terus memikirkan Bella yang tidak tau di mana.
Ia berusaha menghubungi Bella tetapi ditolak berkali kali.

Hingga pukul 03:00, Rama terbangun untuk melaksanakan sholat tahajjud dan berdoa meminta petunjuk pada sang kuasa hingga menitikkan air mata.

Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi, Rama segera keluar dari kamar melihat siapa tamu yang berkunjung jam segini.

Rama membuka pintu, dan terdapat Bella yang sudah berdiri di hadapannya dengan wajah datar.

"Bella?" Rama memeluk Bella yang tak membalas pelukannya.

Rama mengajak Bella masuk.
Hingga terdengar adzan subuh, keduanya melaksanakan sholat berjamaah.
Seperti kemarin, Rama hendak membaringkan tubuhnya menjadikan paha Bella sebagai bantal.
Tetapi Bella mencegahnya.

"Gue mau ke dapur" Ucap Bella melepas mukena dan berjalan ke dapur.

Di dapur, Bella sedang membuat teh untuk dirinya. Tiba tiba ada tangan kekar yang melingkar di pinggang Bella dari belakang. Ya, siapa lagi kalau bukan Rama.

"Lepas" Ucap Bella tegas sembari mengaduk teh.

Rama menaruh dagunya di pundak Bella.

"Maaf" Satu kata yang terucap dari Rama.

"Gue bilang lepas!" Ucap Bella lebih tegas.

Rama masih saja memeluknya, Bella mencoba berusaha sabar.

"Lepas atau gue siram tangan lo!"

Rama tak bergerak sedikit pun, seperti tak takut akan ancaman Bella.

Byur!

Habis sudah kesabaran Bella, Ia menyiram teh panas di tangan Rama tanpa rasa bersalah.

Rama meringis memegang punggung tangan kanan yang tersiram teh.

"Duduk!" Perintah Bella dingin pada Rama agar duduk di kursi meja makan.

Bella berjalan mencari kotak P3K, setelah mendapatkan itu, ia kembali menemui Rama.

Semarah marahnya perempuan, tetap saja ia adalah makhluk yang penyayang. Siapa yang berbuat, dia yang bertanggung jawab.

Bella mulai mengobati tangan Rama. Banyak sekali pertanyaan di benak Rama tentang perubahan sikap Bella.

"Bel-

"Udah" Bella memotong ucapan Rama. Ia kembali berjalan menaruh kotak P3K.

******


"Kamu belum cerita" Ucap Rama

"Cerita? dongeng?"

"Ceritakan semuanya Bella, Kenapa kamu sampai melakukan itu kemarin?"

"Rasa sakit itu nggak sebanding sama fakta yang baru gue tau" Jawab Bella tanpa menatap Rama.

"Fakta apa?"

"Lo nggak perlu tau, tapi gue benci sama uma lo!"

"Benci? kenapa?" Tanya Rama yang semakin dibuat bingung oleh perkataan Bella.

"Akan ada waktunya lo tau semua, nggak sekarang. Gue minta maaf sama perubahan sikap gue ke lo".

Rama menghela napas, "Aku ngerti, aku bakal nunggu waktu itu datang. Tapi tolong satu hal--

Rama menjeda ucapannya sejenak.

"Tapi tolong satu hal, kamu jangan coba coba lagi menyakiti diri kamu" Ucap Rama.

"Gue nggak bisa janji" Balas Bella menatap Rama.

Rama menarik Bella masuk ke dalam dekapannya. Bukannya Bella yang menangis tapi Rama.
Bella mencoba melepaskan pelukannya dan menatap Rama.

"Lo cinta sama gue?"

Rama mengangguk mantap dengan mata yang berair.

Kini berganti Bella yang menarik Rama masuk ke dalam dekapannya.

"Maaf gue belum bisa" Ucap Bella.

~TBC~

___________________
671 KATA TAPI PENUH MAKNA.
INI BELLA KENAPA SIH?
KOMEN GUYS>>
VOTE NYA JUGA CANTIK😋🤙

MAAF YA SEGITU DULU, THANKS BUAT YANG UDAH BERKENAN VOTE PER-CHAPTER💗.

SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SEBELAS😋🤙.

Pekalongan, 7 Juli 2024

MAS PSIKOLOG MY HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang