~Happy Reading~
"Ck nggak mungkin, tapi kenapa belum bales? jangan jangan dia.. Ya ampunn gue udah nurunin gengsi buat bilang kangen, ya walaupun gk langsung si tapi kan––
Ting!
Notifikasi berbunyi, Bella segera mengecek ponselnya. Akhirnya yang ditunggu tiba.
Terdapat pesan dari Frans, "You kenapa?"
Jangan di tanya bagaimana keadaan Bella saat membaca pesan itu. Namun, bukan Bella jika tidak gengsi.
"gpp" -Bella
"Kata Tia lo sakit? Semangat dong"- Frans
"males, gue aneh banget sih setiap kangen orang pasti sakit" -Bella
"Kangen siapa? Cari orang baru dong biar nggak lemes" -Frans
"Gue kangen sama lo! LO! Puas?!!" -Bella
"Kangen tinggal chat ko 😂" -Frans
"You tau gengsi?!" -Bella
"Apanya yang di kangeni sih?" -Frans
"I don't know" -Bella
"Gue nggak pernah suka orang, tapi sempet suka lo" -Frans
"Pret!" -Bella
"Lupa?😂" -Frans
"Jangan kaya gitu, gue mau pingsan!"-Bella
"Kan dulu milih berteman aja, tapi lo nya malah jadi asing haha" -Frans
"Maaf huhu:(" -Bella
"Santai, bentar lagi SMA. Cari orang baru aja, kita udah masa lalu" -Frans
Hati Bella berdenyut, ia merasa bersalah. Dirinya belum bisa membedakan mana yang cuma penasaran dan mana yang memakai perasaan.
Kini tinggal kenangan,
Kembali ke mode teman,
Di pisahkan oleh jalan,
Bella berharap bisa bertemu dengannya di masa depan.Flashback Off
Dua insan itu tengah duduk di kursi tepi danau. Bella yang menangis dan Frans yang sedari tadi diam.
"Gue jahat bel, maafin gue ya?" Ucap Frans lembut
"Nggak, lo nggak jahat. Gue yang udah jahat sama lo waktu itu". Ucap Bella tak berani menatap Frans.
"Gue jahat Bel, gue pengecut karena nggak berani kasih tau siapa gue sebenarnya. Lo, benci gue ya?" Tanya Frans hati hati.
"Mungkin gue benci waktu lo bilang kalo gue masa lalu, tapi nyatanya gue selalu keinget lo setiap gue berangkat sekolah pas SMA. Gue berharap lo satu sekolah sama gue, lo sekelas sama gue, tapi itu cuma dulu pas masa SMP. Masa di mana gue nyakitin lo. Sampai waktu itu, gue nggak ada semangat buat berangkat sekolah karena nggak satu sekolah lagi sama lo. Tapi gue keinget kata kata lo dulu kalo gue harus bisa jadi satu paralel karena udah nggak ada lo yang jadi saingan terberat gue. Akhirnya gue terus belajar, soal susah pun gue kerjain walaupun sambil nangis karena nggak ada lo lagi yang ngajarin gue". Curhat Bella.
Ya, dulunya meskipun sempat dekat tapi berjalannya pelajaran keduanya bagai musuh bebuyutan. Keduanya sama sama pintar dan saling adu argumen di saat pelajaran. Namun siapa sangka? dua orang pintar yang selalu berdebat tentang pendapatnya selama pelajaran jika di luar ternyata dekat?.

KAMU SEDANG MEMBACA
MAS PSIKOLOG MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis yang memiliki trauma karena dirinya broken home dan pergaulannya yang bebas menikah dengan seorang psikolog muda? "Saya akan menjadikan kamu ratu untuk menebus kesalahan ibu saya di masa lalu". -Raden Rama Pradip...