~Happy Reading~
"Assalamu'alaikum" Salam Rama
"Wa'alaikumussalam"
Seperti biasa, Bella menyalami tangan Rama.
"Kenapa baru pulang?" Tanya Bella sembari memakan cokelat dan menonton TV.
Ya, biasanya Rama pulang tepat waktu tetapi hari ini pulang setelah isya.
"Tadi ada urusan di pondok" Jawab Rama yang kini ikut duduk di sofa dan tanpa dosanya menggigit cokelat yang berada di genggaman tangan Bella.
Bella hanya ber-oh ria dengan jawaban Rama. Ia melanjutkan makan cokelat yang tadi sudah di gigit Rama.
Rama berbaring dan menjadikan paha Bella sebagai bantal.
"Kok malah tiduran sih? mandi sono!" Bella mendorong kening Rama yang menghadap ke perutnya.
"Udah mandi tadi di ndalem" Jawab Rama
"Lo kesambet apaan sih? dari kemarin demam kok aneh banget"
Rama tak menjawab pertanyaan itu, ia menduselkan wajahnya ke perut Bella membuat sang empu geli.
"Geli jancok!"
Rama menghentikan aksinya. Ia duduk dan menatap Bella dingin.
Yang ditatap kembali menatap dengan tajam." Diriwayatkan, Rasulullah saw bersabda, "sesungguhnya tidak ada sesuatu yang paling berat di timbangan kebaikan seorang mukmin pada hari kiamat seperti akhlak yang mulia, dan sungguh, Allah benci terhadap orang yang lisannya kotor dan kasar." (H.R. At Tirmidzi)." Jelas Rama
"Iya iya maaf" Ucap Bella setelah mendengar hadits itu.
"وَيۡلٌ لِّـكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةِ
Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,. (Q.S Al Humazah ayat 1)" Jelas Rama"Iyaaa Ramaa, gue minta maaf" Ucap Bella
"Minta maafnya ke Allah" ucap Rama
"Iyaa, Ya Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, maafkan hambamu ini yang telah jauh darimu dan berkata kasar. Sesungguhnya Engkau maha pengampun"
Mendengar itu, Rama tersenyum dan mengecup pipi Bella.
Cup!
"Ihh apaansi lo? suka banget nyium nyium gue"
"Gapapa lah sama istri sendiri juga. Udah halal" Balas Rama yang kembali merebahkan tubuhnya seperti semula.
"Kamu pernah pacaran Bel?" Tanya Rama.
"Pernah" Jawab Bella jujur
"Berapa kali?" Tanya Rama
"Nggak tau lupa, intinya terakhir sama dia"
"Dia?" Bingung Rama
"Frans yang kemarin nonjok lo" Jawab Bella yang masih fokus menatap layar TV.
"Oh, terus selama pacaran kamu ngapain aja sama dia?" Tanya Rama yang menatap Bella dari bawah.
"Nggak ngapa ngapain"
"Terus kalo nggak ngapa ngapain kenapa pacaran?"
Bella diam sejenak, dipikir pikir iya juga.
"Maksudnya nggak macem macem, cuma pelukan, pegangan tangan"
Lagi dan lagi Rama kembali duduk. Ia memeluk Bella.
"Apaansih" Ucap Bella berusaha melepaskan pelukannya.
"Udah, sekarang mana yang pernah di pegang sama dia?" Tanya Rama.
Bella menganga menatap Rama.
Melihat Bella yang hanya diam, Rama menghujani wajah Bella dengan kecupan."Geli woy"
Rama terkekeh, dan kembali membaringkan tubuhnya.
"Alasan kenapa kamu mau pacaran?"
"Karena gue kesepian dan butuh kasih sayang"
Deg!
"Kamu kan pinter ngaji, tau surah al isra ayat 32?"
"Lupa" Jawab Bella
"وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةًۗ وَسَاۤءَ سَبِيْلًا ٣٢
Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.""Makasih udah di ingetin"
"Sama sama, terus gimana kamu selama pacaran sama dia?" Tanya Rama
"Nggak usah nanya gitu, ntar ngambek lagi"
"Nggak bakal"
"Nggik bikil" Ucap Bella menirukan Rama.
Bella kini menatap Rama,
"Lo yakin mau denger?" Tanya Bella dibalas anggukan oleh Rama.
Bella menghela napas, ia mematikan TV terlebih dahulu.
"Gue sama dia itu sama sama ketua geng motor, dulunya geng gue di tantang sama geng nya dia buat balapan ketua lawan ketua.
Nah gue terima dong, daripada di anggap pengecut. Tapi dia punya persyaratan, kalo dia menang gue harus jadi pacar dia, tapi kalo gue yang menang dia nggak boleh ngerusuhin geng gue lagi--Bella menjeda ucapannya sejenak, ia kembali menatap Rama yang kini tengah memperhatikannya.
"Ini di terusin nggak ceritanya?" Tanya Bella yang ragu.
"Iya terusin" Jawab Rama
"Janji nanti nggak bakal marah/nangis" Ucap Bella menatap tajam Rama.
"Iya sayang" Ucap Rama lembut.
Blush
"Kamu sangar sangar bisa salting juga ternyata? hm?" Goda Rama melihat pipi Bella yang memerah.
"CK, udah mau lanjut nggak nih?" Tanya Bella berusaha memasang wajah datar.
Rama mengangguk menunggu Bella berbicara.
"Nah, pas balapan itu gue kalah gara gara jalannya licin terus gue jatuh. Akhirnya kembali ke kesepakatan awal, kalo dia menang gue harus jadi pacarnya. Singkat cerita, gue sama dia udah dua bulan pacaran. Ya, not bad lah. Sampai di waktu itu gue di kirimin video menjijikan sama salah satu anggota gue dan di dalam video itu ada Frans. Hari itu juga gue minta putus sama dia dan hari itu juga hati gue sakit akhirnya gue milih ke club buat melampiaskan semuanya. Mungkin Allah sayang sama gue makannya gue di jauhkan dari laki laki itu sampai akhirnya kecelakaan dan dipertemukan sama lo".
Setelah selesai bercerita, Bella menunduk kembali menatap Rama yang sudah berkaca kaca.
"Tuh kan lo nangis lagi. Pokoknya gue nggak mau tanggung jawab, lo yang kekeh minta gue cerita"
Rama menangis karena mendengar kalimat terakhir Bella. Masih di posisi yang sama, ia memeluk pinggang Bella dan wajahnya yang menghadap perut Bella.
Bella memutar bola matanya malas, ia menyesal karena menuruti Rama untuk bercerita.
"Udah nggak usah nangis. Cengeng banget jadi cowok. Kemana Rama yang kalem?"
Rama tak menjawab ia masih terisak di sana.
Bella membalikkan wajah Rama yang sudah memerah.
"Lucu, tapi sayang kelakuan umanya buat gue benci" Batin Bella
~TBC~
__________________
Emangnya si uma ngelakuin apa?🤔
Komen kuy😁👇
Jangan lupa vote nya juga sayang😋🤙Thanks buat yang udah ninggalin jejak!!
Love you!!👑💗SAMPAI JUMPA DI CHAPTER TIGABELAS😋🤙
Pekalongan, 7 Juli 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
MAS PSIKOLOG MY HUSBAND
Teen FictionBagaimana jadinya jika seorang gadis yang memiliki trauma karena dirinya broken home dan pergaulannya yang bebas menikah dengan seorang psikolog muda? "Saya akan menjadikan kamu ratu untuk menebus kesalahan ibu saya di masa lalu". -Raden Rama Pradip...