Bagi Shilla, satu minggu ini terasa begitu panjang dan melelahkan. Terlebih lagi dia harus belajar materi IPS sesuai dengan anjuran ibunya, tetapi gadis itu tetap belajar materi IPA karena dia juga bersikeras tidak ingin merelakan mimpinya dengan mudah. Maka dari itu, pada saat akan melakukan kegiatan mini riset minggu lalu, dia bangun kesiangan sampai tidak sempat sarapan. Beruntung sekali Galaksi membawa roti dan susu UHT untuk Shilla.
Perlu waktu satu minggu bagi Shilla dan Galaksi untuk mempersiapkan kegiatan mini riset selanjutnya. Kali ini saatnya Galaksi membantu Shilla. Mereka kembali bertemu di hari minggu karena pada hari-hari sebelumnya mereka disibukkan dengan berbagai tugas sekolah dan tentu saja les.
Namun, sebelum itu Shilla dan Galaksi sudah mempersiapkan alat dan bahan apa saja yang diperlukan. Shilla hanya memerlukan petak kuadrat dari bambu dengan ukuran 1 x 1 meter yang kemudian dibagi menjadi 25 petak kecil, alat tulis, sticky note, handphone, dan kantung plastik.
Sesuai dengan petunjuk dari Kak Nilam, pengamatan dan percobaan menggunakan petak kuadrat harus dilakukan pada lokasi titik sampling yang berbeda untuk dapat menganalisis dan membandingkan kerapatan vegetasi dalam suatu ekosistem. Shilla sudah menentukan dua lokasi untuk melakukan sampling tumbuhan. Pertama, di kebun dekat sawah kakek June yang sebelumnya menjadi lokasi pengamatan Galaksi untuk menganalisis kerapatan populasi capung. Kedua, di kebun yang berada di belakang rumah saudaranya.
Jadi, pagi hari sekitar pukul delapan, Shilla dan Galaksi sudah berangkat ke lokasi. Kali ini mereka tidak perlu terburu-buru karena dalam prosedur riset ini waktu identifikasi tumbuhan tidak ditentukan.
Lima belas menit perjalanan, Shilla dan Galaksi tiba di lokasi pertama. Begitu turun dari motor, Galaksi mengambil alih petak kuadrat dari bambu yang selama perjalanan dipegang oleh Shilla. Setelah itu, Shilla berjalan lebih dulu untuk mencari lokasi yang menurutnya sesuai.
“Di sini bagus, coba lempar petak kuadratnya di sebelah sini.”
Sesuai dengan arahan Shilla, Galaksi pun melempar petak kuadrat secara sembarang pada lahan yang sudah ditentukan. Setelah itu, Shilla mengeluarkan alat tulis dan sticky note untuk menulis tanda masing-masing petak kecil dengan simbol K1 sampai K25. Selesai menuliskan simbol untuk petak kecil, Shilla dan Galaksi pun mulai mengidentifikasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
I(A)MPERFECT (END)
Teen FictionShilla Agista Florentina dan Galaksi Andromeda Sakti adalah dua siswa dengan reputasi sempurna di sekolah mereka. Namun, keduanya memiliki sisi gelap yang tidak diketahui orang lain. Shilla memiliki kemampuan melihat masa depan yang membuatnya meras...