Shilla selalu merasa kegagalan bukan masalah baginya. Namun, respon orang-orang sekitarnya yang menjadi masalah. Sejak pengumuman peringkat paralel pagi tadi, Rhea dan June selalu berusaha menghiburnya dengan mengatakan bahwa mendapatkan peringkat kedua saja sudah bagus, Shilla sudah melakukan yang terbaik, Shilla sudah hebat, dan kata-kata positif lainnya. Sebenarnya Shilla baik-baik saja tetapi hiburan dari mereka justru membuat Shilla mempertanyakan keadaan dirinya sendiri.
Apakah benar dirinya baik-baik saja atau sedang berusaha baik-baik saja?
Namun, Shilla tak ingin berlarut-larut dengan masalah peringkat yang tergeser itu.
Pulang sekolah, sesuai janjinya pada Rhea, dia mampir ke kafe Sunsetz yang merupakan kafe milik kakaknya Rhea. Namun, di sana Shilla bukan hanya untuk mampir dan nongkorong saja. Dia menjalankan sebuah misi rahasia dan menjadi dirinya yang lain.
Queen of Future, itu adalah julukannya. Sejak Rhea dan June tahu bahwa Shilla memiliki kemampuan membaca masa depan hanya dengan menyentuh tangan seseorang, mendadak ide gila menjadikan kemampuan Shilla ladang bisnis tercetus. Awalnya Shilla menolak, dia hanya ingin membantu orang lain saja dengan kemampuannya, meskipun kebanyakan orang tidak percaya. Namun, sejak Rhea dan June menjadikan kemampuan Shilla menjadi sebuah jasa membaca masa depan, entah bagaimana ada lebih banyak orang yang percaya dengan kemampuannya.
Win win solution. Begitulah, hingga akhirnya setiap pulang sekolah, selama 2 jam Shilla akan berada di kafe Sunsetz. Shilla akan menjadi seorang anonim yang dijuluki Queen of Future dan bersembunyi dibalik sekat yang memisahkannya dengan klien. Hanya lubang kecil saja yang ada pada sekat itu untuk Shilla menyentuh tanga klien dan mulai membaca masa depannya.
Inilah klien terakhir Shilla hari ini. Tanpa banyak bicara, Shilla langsung menyuruh sang klien menjulurkan tangannya ke lubang kecil sekat. Ketika Shilla menyentuh tangannya, tiba-tiba dia merasa ditarik ke dimensi lain. Dia melihat banyak sekali gambar-gambar acak dan adegan-adegan yang seolah diputar dengan cara dipercepat tetapi tetap jelas maknanya.
“Gimana, Queen? Saya berjodoh nggak sama dia?” ujarnya seraya memperlihatkan foto seorang pria melalui lubang di tengah sekat.
Shilla menghela napas. Bagaimana ya caranya dia mengatakan hal sebenarnya tanpa menyakiti perasaan klien?
“Ehm, Anda hanya perlu waspada saja dan perhatikan orang-orang disekitarmu. Barangkali tanpa Anda sadari ada seseorang yang begitu memperhatikan Anda dan lebih menyayangi Anda melebihi dirinya sendiri,” ujar Shilla. Namun, klien itu cemberut mendengar penuturannya yang baginya kurang jelas. Sambil misuh-misuh, wanita itu keluar kafe.
“Loh. Mbak, kopinya ketinggalan!” seru June.
“Buat lo aja dek!”
Shilla keluar dari bilik sempit di salah satu penjuru kafe. Sejak ada jasa baca masa depan, kafe Sunsetz menjadi lebih ramai. Namun, seperti wanita tadi, tidak semua yang datang dan dibaca masa depannya merasa puas. Tentu saja karena masa depan orang berbeda-beda, ada yang baik ada juga yang mungkin kurang baik. Namun, menurut Shilla, masa depan yang baik sudah pasti ditentukan oleh tindakan kita hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I(A)MPERFECT (END)
Fiksi RemajaShilla Agista Florentina dan Galaksi Andromeda Sakti adalah dua siswa dengan reputasi sempurna di sekolah mereka. Namun, keduanya memiliki sisi gelap yang tidak diketahui orang lain. Shilla memiliki kemampuan melihat masa depan yang membuatnya meras...