“Lo plagiat isi laporan Laura?”
Pertanyaan Reynaldi tidak hanya membuat Shilla terkejut tetapi juga tersinggung. Pertanyaan macam apa itu? Shilla mengerjakan laporan project itu mati-matian, mencuri-curi waktu disela-sela jam belajarnya yang padat karena harus mengikuti tuntutan Mama-nya dan mempertahankan impiannya sendiri. Bisa-bisanya Reynaldi mempertanyakan hal bodoh seperti itu?
Shilla mengepalkan tangannya. Dia menatap satu per satu anggota klub sains yang turut hadir. Selain Reynaldi, Fina, Geisha, dan Laura juga berada di sana. Shilla berusaha tenang menghadapi situasi konyol ini.
“Nggak. Gue nggak ngelakuin itu,” ujar Shilla. “Kenapa kalian bisa nuduh gue gitu?”
“Coba bandingin laporan lo sama laporan punya Laura,” ujar Reynaldi seraya menunjuk kedua dokumen di atas meja. “80% isi laporan ini sama.”
“Ya, terus kenapa gue yang dituduh plagiat?” tanya Shilla pada Reynaldi, tak terima dengan tuduhan tak berdasar itu. Shilla menatap Laura dan dua temannya dengan tajam. “Bisa aja ‘kan dia yang plagiat laporan punya gue?”
“Lo jangan sembarangan, Shil,” sahut Geisha yang berdiri di samping Laura. “Laura udah ngumpulin laporan ini tiga hari sebelum lo. Cek aja link drive yang dibagiin Reynaldi.”
“Nah, kalau Laura yang duluan ngumpulin, gimana caranya dia bisa nyontek punya lo. Yang ada lo yang nyontek punya Laura,” tukas Fina, membuat tuduhan itu semakin kuat.
Agaknya tidak cukup sampai di sana, Laura mengeluarkan bukti-bukti lain. Dia mengirimkan sebuah file di grup umum yang berisi anggota klub sains dari kelas 10 sampai kelas 12, membuat semua orang yang berada di grup itu heboh dan bertanya-tanya apa yang terjadi.
“Ini file yang berisi kesamaan laporan gue sama laporan Shilla,” ujar Laura, tampak percaya diri, angkuh, dan menatap Shilla dengan tatapan yang mengintimidasi.
Laura pun melanjutkan, “Gue bahkan baru tahu kalau Shilla ngerjain project yang sama kayak punya gue dan tim tapi lo bilang Shilla sejak awal tahu, kan, gimana project gue karena gue duluan yang ngehubungi Kak Nilam?”
Reynaldi mengangguk, membenarkan itu karena sebelumnya Shilla pernah meminta pendapatnya bagaimana jika project yang dikerjakannya sama dengan Laura. Namun, awalnya Reynaldi tidak mempermasalahkan itu karena Laura dan timnya juga mengerjakan hal yang sama tetapi sesuai aturan, hasil laporan mereka dikerjakan masing-masing, tidak se-persis itu dengan milik Shilla.
“Gue memang memperbolehkan, tapi gue juga udah mengingatkan kalau laporan itu sebisa mungkin ditulis sendiri buat mengasah kemampuan menulis kita. Itu juga yang diminta sama pembina klub sains, gue sebagai ketua klub sains cuma berusaha menyampaikan dan mengingatkan kalau yang lo lakuin ini salah, Shil,” ujar Reynaldi.
Shilla menghela napas setelah mendengar ucapan Reynaldi. Kalimat barusan seolah menegaskan kalau Shilla benar-benar melakukan tindakan buruk itu.
“Gue nggak ngelakuin itu, Rey,” ujar Shilla. “Gue riset sendiri, gue kerjain laporan juga sendiri. Beberapa kali sharing dan saling koreksi sama Galaksi. Galaksi sendiri saksinya. Demi apapun, gue nggak plagiat isi laporan Laura!”
KAMU SEDANG MEMBACA
I(A)MPERFECT (END)
Fiksi RemajaShilla Agista Florentina dan Galaksi Andromeda Sakti adalah dua siswa dengan reputasi sempurna di sekolah mereka. Namun, keduanya memiliki sisi gelap yang tidak diketahui orang lain. Shilla memiliki kemampuan melihat masa depan yang membuatnya meras...