Hierarki (NaruHina)

2. Dalang

Sepuluh tahun kemudian …

Sakura, Kiba, dan Hinata adalah mahasiswa jurusan hukum yang mendapatkan tugas kelompok untuk menganalisis sebuah kasus. Hinata dan kelompoknya memilih kasus kecelakaan sepuluh tahun silam yang menimpa Uzumaki Naruto—pemimpin perusahaan Uzumaki Dynamics saat ini.

Kasus ini diduga melibatkan konflik internal dalam perusahaan dengan motif pembunuhan berencana. Insiden tersebut membuat Naruto koma selama dua bulan.

Kecelakaan itu pula merenggut penglihatan Naruto, meninggalkannya dengan cacat permanen. Namun, berkat kejeniusan dan kepiawaiannya dalam bekerja, Naruto tetap menduduki tahta tertinggi hierarki Uzumaki Dynamics. Hal ini terjadi berkat dukungan dan bantuan dari Konohamaru dan Hiruzen, yang berhasil meyakinkan para petinggi perusahaan untuk tetap mempercayakan kepemimpinan kepada Naruto.

Tugas Sakura, Kiba, dan Hinata adalah memahami dan menganalisis kasus ini secara mendalam. Mereka berkumpul di perpustakaan kampus, duduk di sekitar meja besar yang dipenuhi dengan berkas-berkas dan laptop. Sakura memulai diskusi dengan mengatur dokumen-dokumen di depannya

Mereka berkumpul di perpustakaan kampus, duduk di sekitar meja besar yang dipenuhi dengan berkas-berkas dan laptop. Sakura memulai diskusi dengan mengatur dokumen-dokumen di depannya.

"Oke, mari kita mulai dari struktur kepemilikan perusahaan Uzumaki Dynamics. Dari riset yang kita dapatkan, perusahaan ini adalah perusahaan keluarga di mana mayoritas sahamnya dimiliki oleh Tuan Sarutobi Hiruzen dan almarhum Tuan Namikaze Minato, ayah kandung Tuan Naruto. Kini, kepemilikan saham tersebut telah diwariskan kepada Tuan Naruto Uzumaki dan Tuan Sarutobi Konohamaru," jelas Sakura, membuka diskusi dengan mantap.

Kiba mengangguk sambil membolak-balik kertas dalam map di tangannya. "Benar. Setelah kecelakaan, Tuan Sarutobi berusaha keras untuk menangkap dalang di balik upaya pembunuhan yang dilakukan Hyuuga Hizashi. Beliau yakin Hizashi hanya alat dan ada dalang di balik semua kejadian itu."

Hinata menatap dokumen-dokumen yang tersebar di meja, merasa emosional karena kasus ini menyangkut keluarga besarnya. "Kita perlu memeriksa kontrak dan peraturan yang mengatur suksesi di perusahaan ini. Apakah ada ketentuan khusus tentang siapa yang akan mengambil alih jika terjadi sesuatu pada Tuan Naruto?" tanyanya.

Kiba menambahkan, "Ada dokumen yang menyatakan bahwa dalam kondisi darurat, pemegang saham mayoritas kedua memiliki hak untuk sementara mengambil alih kendali perusahaan. Inilah bagian yang mencurigakan, karena Hizashi bukan pemegang saham kedua, bahkan dia tidak memiliki saham satu persen pun di perusahaan tersebut."

Sakura memandang Hinata dengan simpati. "Hinata, bagaimana perasaanmu meneliti kasus ini? Mengingat nama keluargamu yang terus terbawa-bawa?"

Hinata menghela napas, mencoba menahan emosinya. "Ini berat, tapi penting. Aku ingin memastikan keadilan tercapai dan kebenaran terungkap. Keluargaku telah melalui banyak hal, dan aku ingin membantu membersihkan nama baik kami."

Sakura, Kiba, dan Hinata melanjutkan diskusi mereka dengan tekun, memeriksa setiap dokumen dan mencatat setiap detail penting. Mereka menyadari bahwa ini bukan hanya tugas akademis, tetapi juga kesempatan untuk mengungkap kebenaran di balik tragedi yang menimpa keluarga Uzumaki.

Sakura, yang dikenal sebagai pemimpin kelompok yang teliti, mengarahkan perhatian mereka pada aspek hukum dan etika kasus tersebut. "Kita harus mempertimbangkan semua aspek, baik hukum maupun etika. Ini bukan hanya tentang siapa yang memiliki hak atas perusahaan, tetapi juga tentang tindakan ilegal dan tidak etis yang mungkin telah dilakukan."

Kiba menambahkan, "Kita juga harus mengecek latar belakang Hyuuga Hizashi dan kemungkinan motif lain yang mungkin dimilikinya. Tidak menutup kemungkinan ada lebih dari satu pihak yang terlibat dalam konspirasi ini."

Hinata mengangguk, merasakan beban tanggung jawab yang besar di pundaknya. "Setiap detail penting. Kita harus memastikan, kita tidak melewatkan apa pun."

Dengan semangat untuk mengungkap kebenaran, mereka bertiga terus bekerja sepanjang malam, mendalami setiap aspek kasus ini. Mereka tahu bahwa perjalanan ini panjang dan penuh tantangan, tetapi mereka bertekad untuk menyelesaikannya dan memberikan rekomendasi hukum yang tepat. 

“Aku tidak mengerti. Kenapa Om Hizashi melakukan semua itu? Dia seperti sengaja ingin membuat dirinya tertangkap,” pikir Hinata penuh rasa ingin tahu.