Selasa,02 July 2024
Mansion pukul 16.00
Ping baru selesai mandi sekarang dia sedang duduk di sofa sambil mengeringkan rambut dengan handuknya.
Tok...tok..tok...
"Masuk...tidak di kunci"ucap ping malas beranjak karena hari ini ton membawanya keliling kampus jadi kakinya agak pegal.
Bi jie masuk sambil membawa baki berisi makanan dan minuman.
"Ini makanan dan minuman na ping"ucap bi jie menghampiri ping.
"Terimakasih bi jie, maaf merepotkanmu"
"Tidak apa-apa na ping"ucap bi jie menari baki di atas meja.
"Ouh yah...nanti malam ada tamu bibi pasti sibuk hari ini"
"Tenang saja....ada banyak orang jadi bibi tidak terlalu sibuk"
"Aku boleh ikut memasak"tanya ping menatap bi jie penuh harapan.
"Baiklah...tapi na ping makan dulu setelah itu boleh bantu bibi ya"jawab bi jie dan ping mengangguk antusias.
"Aku senang mendengarnya"ucap ping tersenyum.
"Kalau begitu bibi melanjutkan pekerjaan bibi ya"
"Baik bi"
Bi jie keluar dari kamar turun ke bawah untuk kembali memasak. Ping menyantap makanan dengan lahap.
Setelah selesai makan ping turun ke bawa sambil membawa piring dan gelas bekas dia makan.
Bi jie yang melihat itu menghampiri ping dan mengambil baki itu.
"Kenapa kau tidak memanggil bibi"ucap bi jie.
"Tidak apa-apa, aku sekalian turun "bi jie mengangguk."Ayo na ping kita ke dapur"ucap bi jie dan ping mengangguk.
Ping tercengang dapurnya sangat luas dan banyak bahan-bahan makanan di sana kulkas dan lemari tertata rapih di sana.
Ping datang dan semua pelayan menunduk kepadanya.
"Jangan menunduk, aku tidak suka"ucap ping dan semua pelayan mengangguk.
"Ayo nak ping ke sebelah sini"ucap bi jie dan ping mengikuti bi jie berjalan.
Ping senang sekali bisa belajar memasak walaupun membantu sedikit sedikit tapi dia bahagia.
Setelah selesai ping duduk di ruangan tengah sendirian hari sudah malam lampu sudah menyala tinggal menunggu meen datang.
Tank!
Lampu mati seketika tubuh ping menegang, rasa takut mulai menghantui ping bayangan hitam suara tertawa terdengar di telinga.
"Diam hiks diam......"teriak ping sambil menutup telinganya.
"Jangan pukul aku hiks...jangan pukul aku"ucap ping meringkuk sofa.
"Kau harus mati anak sialan"
"Tidak...."teriak ping.
"Ping....sayang...hey ada ..."meen menghampiri ping yang meringkuk di sofa sambil menangis.
Tank!
Lampu rumah menyala kembali bi jie dan beberapa pelayan yang mendengar teriakan ping tadi langsung menghampiri terutama meen baru sampai langsung lari mendengar teriakan ping yang histeris.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obsession Love(Meenping)
Roman d'amourMenceritakan cinta pada pandangan pertama meen saat pertama kali bertemu dengan ping seorang mahasiswa yang tidak sengaja bertabrakan dengannya di depan sekolahnya. hallo gayss...ini pertama kalinya aku menceritakan bl semua kalian suka denga...