Chapter 24

414 24 2
                                    

Ruangan penuh dengan perlengkapan penelitian, berdinding putih. Tepatnya ada di laboratorium. Seorang dengan jas putih memasukkan tangannya ke dalam saku. Berjalan tergesa-gesa sembari menoleh ke berbagai arah sebelum menutup pintu dan menguncinya.

Dokter berjas putih itu bergegas menuju meja dengan mikroskop di sana. Ia mengeluarkan botol sampel dari dalam sakunya. Mulai meneteskan cairan merah itu pada pipet. 

Pipet yang sudah dijepit pun ia lihat dengan perbesaran paling tinggi. Dalam sel darah itu ada partikel kecil berwarna hijau menyala yang berjalan melingkar. Di seluruh bagian sel darah. 

“Apa ini?,”

Karena penasaran, dokter itu melihat lebih cermat lagi. Tiba-tiba lampu padam. Hal yang jarang sekali terjadi di rumah sakit ternama di Seoul itu. Jelas saja karena yang terjadi memang bukan hal yang biasa melainkan kedatangan Johnny versi sesungguhnya di hadapan sang dokter kepo.

Sebenarnya alamiah sebagai manusia ketika menemukan hal yang tak biasa dan membuatnya tertarik. Apalagi jiwa seorang seperti dokter itu. Semua kembali pada niat masing-masing. Tapi sayangnya Johnny tak peduli pada niat sesungguhnya sang dokter. Yang ia tahu, dokter itu ingin mengetahui darah apa yang mengalir di dalam tubuh Johnny.

Angin dingin berembus menyibakkan kain penutup jendela dan pembatas bilik untuk cuci alat laboratorium

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin dingin berembus menyibakkan kain penutup jendela dan pembatas bilik untuk cuci alat laboratorium. Sang dokter dengan pandangan mata yang nanar berusaha melihat apa yang terjadi. Menengok ke segala arah. Mencari saklar untuk menyalakan lampu. Tapi tetap saja tak mengubah keadaan. Kecuali saat sosok Johnny datang untuk “say hello” pada dokter.

Bersama asap dan cahaya hijau yang mengiringi kedatangannya. Bergerak cepat mendekati sang dokter yang masih memperhatikan siapa gerangan yang datang. Johnny tersenyum.

“Hai, dok,”

Dokter melangkah mundur hingga ia tangannya menggeser mikroskop. Situasi membuatnya panik hingga mikroskop terjatuh. Sampel itu pun turut jatuh dan pecah. Sudah dibilang, Johnny akan menggagalkan rencana dokter itu. Kali ini malah sepertinya lebih dari itu. Ia mendekat pada wajah dokter dan dengan cepat giginya tertancap di leher sang dokter. Racun menyebar dengan cepat dan dokter pun meninggal di tempat.

 Racun menyebar dengan cepat dan dokter pun meninggal di tempat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
B2 (Bitch Born)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang