Satu

31 2 1
                                    

"Bunda, Naya berangkat sekolah dulu ya, udah siang keburu telat" ucap seorang gadis berjalan dengan terburu-buru ke arah bundanya untuk pamit ke sekolah. Dia Qinayah Aqareena M, orang-orang memanggilnya dengan sebutan, Naya dan Nay.

"Tunggu, kamu sarapan dulu, nak" seorang wanita paruh baya itu memberitahu pada anak gadisnya. Dia Alina Sam Maziki, bunda Naya.

"Lain kali aja bund, aku sarapan di sekolah aja" kemudian Naya mencium punggung tangan bunda dan ayahnya "Naya pamit, Assalamualaikum" pamitnya lalu segera meninggalkan rumahnya

"Waalaikumsalam hati-hati"

"Kebiasaan tuh anak pergi sekolah nggak sarapan" Alina menatap kepergian anaknya dan beralih pada Gizalin Maziki, ayah Naya.

"Biarin aja, dia kan jajan di sekolah juga" Gizal sedikit membela anak gadisnya itu

"Iya ayah, tapi makanan sekolahan kan kebanyakan nggak sehat" Alina yang khawatir akan kesehatan anaknya, Naya.

"Iya bun, besok-besok aja, bangunin Naya pagi-pagi, biar sempet sarapan dulu baru ke sekolah" tanggapan Gizal yang di setujui oleh istrinya


🍂🍂🍂

Seorang gadis berjalan terburu-buru memasuki sekolah, siapa lagi kalau bukan, Naya. Gadis dengan rambut yang terurai, hidung mancung, bulu mata yang lentik dan alis yang tidak begitu tebal dan jangan lupa dengan lesung pipinya yang menambah kecantikan pada wajahnya.

Naya hampir saja terlambat, lambat 1 menit saja dia tidak akan bisa masuk ke dalam sekolah. Karena sekolahnya tidak menerima alasan apapun, apalagi alasan hanya sekedar lambat bangun, sudah dipastikan ia akan mendapat omelan guru plus nggak bakalan di izinkan untuk masuk.

Naya sudah sampai di kelasnya "lo telat lagi, Nay?" sahabat Naya yang langsung melontarkan pertanyaan pada Naya yang datang dengan nafas yang ngos-ngosan. Dia Amira Haruni, biasa dipanggil Runi

"Hampir, untung gue cepet-cepet" ucap Naya dengan nafas yang masih ngos-ngosan

"Lo sih kesiangan mulu, lo begadang ya?" Runi menebak asal

"Gue kan jomblo, kerjaannya cuman baca wattpad doang, eh malah lupa waktu jadi ya gitu" Naya dengan muka kebanggaannya

"Iya, tapi nggak gitu juga, sampe lupa tidur hhh" Runi dengan ketawa jahilnya

"Mana ada lupa tidur, yang ada gue makin semangat buat baca sampai akhir" ucap Naya

"Emang sebagus itu ya baca wp?" tanya Runi yang begitu heran dengan temannya yang satu ini

"Iyalah, lo belum ngerasain aja, lo coba baca dua atau tiga cerita deh, pasti lo nggak mau berenti" ucap Naya

"Iya, gue sebenarnya nggak gimana-gimana sih, cuman ingetin lo doang, kalau lo telat lo sendiri yang repot, gue sebagai teman lo yang super duper baik ini hanya me-ngi-ngat-kan aja" ucap Runi yang menekankan pada kata mengingatkan

Sebenarnya baca wattpad itu ada baiknya tapi jangan sampai lupa tidur juga kata Runi hhh. Kalau begadang bisa menimbulkan banyak masalah, misalnya telat bangun, bisa juga membuat orang sakit karena kurang tidur dan banyak hal-hal lain yang bisa di akibatkan jika sering begadang ataupun tidur yang tidak teratur.

"Iya-iya, Runiku yang super duper baik kata dia sendiri, bukan kata gue"

"Jahat banget sih lo, Nay"

"Iya, lo baik banget"

"Nah gitu dong, baru temen gue"

"Shuutt....diem, ibu udah dateng" Naya menyadarkan Runi dengan kedatangan gurunya dan menandakan pembelajaran jam pertama akan segera dimulai dan seluruh siswa yang ada di kelas ini seketika diam dan duduk siap

Pembelajaran sudah dimulai, guru tersebut mulai menjelaskan materi awal. Penjelasan berjalan selama dua jam pelajaran. Akhirnya selesai juga. Seluruh siswa bernapas lega. Karena guru yang masuk kali ini salah satu guru killer yang ada di sekolahnya.

Kalian tahu lah gimana siswa-siswi kalau giliran guru killer yang akan mengajar di kelas. Sungguh menyebalkan, tapi menakutkan juga sih.


🍂🍂🍂

"Naya, tadi ada kegiatan apa aja, Nak?" Gizal melontarkan pertanyaan di sela-sela makan malamnya

"Biasa, nggak ada yang gimana-gimana, Yah" balas Naya

"Nay, kamu jangan berteman sama cowok ya, bunda nggak suka apalagi kalau sampai kamu pacaran" Alina memberitahu pada anak gadisnya

Bukan apanya. Alina tidak mau anaknya termakan rayuan cowok, karena cowok cewek yang berteman bahkan sudah sampai pada titik bersahabat, sudah dipastikan salah satu diantara mereka ada yang membawa perasaan. Ketika cewek sudah termakan rayuan seorang cowok apalagi sudah nyaman dan bahkan jatuh cinta ia tidak akan mendengar nasehat. Ia akan melakukan apa yang ia mau.

Dan Alina tidak mau anaknya seperti itu, apalagi hubungannya belum tentu sampai akhir yang bisa saja anaknya di sakiti oleh laki-laki tersebut.

Jangan sampai

"Iya bund, tapi nggak janji" balas Naya dengan senyum lebarnya

"Pokoknya harus, kalau kamu langgar bunda langsung nikahin kamu sama dia, atau hal lain yang lebih dari sekedar menikahkan kamu" ucap Alina sedikit serius

"Jangan dong bund, Tapi manusia kan makhluk yang berubah-ubah bund, sekarang sih Naya maunya gitu, tapi kita nggak tau apa yang terjadi besok" ucap Naya

"Emang kenapa sih? Kok bunda larang Naya pacaran, kan nggak ada salahnya, temen sekolah Naya juga banyak yang pacaran" tanya Naya

"Nah itu, jangan temenan sama yang pacaran, nanti kamu terpengaruh" ucap Alina

"Ihh bunda, kita kan temenan nggak bahas pacar-pacar" Naya dengan raut wajah kesalnya

"Sekarang belum, nanti nggak tau. Bunda nggak mau kamu di sakiti sama laki-laki, laki-laki itu sama semua nak, suka nyakitin perempuan, apalagi kalau keinginannya nggak di turutin" ucap Alina

"Iya, serah bunda aja deh"


Salam hangat, uni

03 Juli 2024

GAZINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang