Tiga puluh satu

2 0 0
                                    


"Secepatnya ya nginep disini, biar mama ada temen buat jalan, atau kita belanja atau apapun itu deh yang bikin kamu seneng" ucap Nia, eh pengen juga punya mertua kek gini, diajak jalan dan lain-lain. Amin. Heh.

"Pasti mah, tapi gak tau sama kak Aga nya gimana" ucap Naya

"Iya mah, secepatnya" ucap Gazi

"Kalian nanti aja pulangnya, tungguin papa pulang dulu, dia kangen juga loh sama kalian" Nia memberitahu pada Gazi dan Naya

"Iya mah, papa pulangnya jam berapa?" tanya Naya

"Sorean, jam 5an" balas Nia

"Tunggu sini dulu, mama mau kedalem" ucap Nia

"Iya mah" jawab Naya lalu Nia berjalan masuk, entah apa yang akan ia lakukan

Beberapa menit, Nia datang dengan membawa nampan yang berisi tiga gelas minuman dingin rasa jeruk. Seger banget.

"Mama larang kita repot-repot, tapi mama sendiri yang repot-repot" ucap Naya

"Iya Nak, masa tamunya gak dikasi minum, kalian kan juga tamu soalnya gak mau nginep heheh" ucap Nia tertawa

"Mama bisa aja, makasih mama" ucap Naya

"Sama-sama sayang, diminum" suruh Nia

"Iya mah, kak minum" ucap Naya yang menyadarkan Gazi yang sedang bermain handphone

"Iya sayang" balas Gazi lalu meletakkan handphonenya

"Jangan panggil gitu depan mama" bisik Naya

"Iya-iya"

"Gazi, dirumah mertuamu kamu main handphone mulu ya?" tanya Nia

"Enggak kok mah, jarang-jarang, kan sibuk sama istri aku" ucap Gazi

"Naya, kalau dia gak mau dengerin kamu, marahin aja ya, jangan ngasih jatah ke dia" ucap Nia yang membuat Naya kaget bukan main

"Mamaaa, aaa mama jangan ngomong gitu dong, kak Aga kalau dikasi tau langsung panas" ucap Naya lalu pergi kesamping Nia dan memeluknya sambil merengek

"Enggak sayang, mama cuman bercanda kok. Ga, kamu jangan macem-macem ya sama menantu mama, tapi sekali dua kali gak papa kan, Nak" ucap Nia meminta persetujuan Naya

"Mamaaa, udah, malu" ucap Naya masih memeluk Nia dengan menyembunyikan mukanya yang memerah

"Iya sayang, lucu banget sih kamu" ucap Nia

"Ada acara apa nih? Peluk-pelukan, papa gak di ajak" ucap Gion yang datang dengan berbalut jas

"Papaaaaa" teriak Naya yang langsung berlari menuju Gion dan memeluknya

"Kenapa sayang? tadi meluk mama, sekarang meluk papa" tanya Gion

"Kangen banget sama papa" balas Naya

"Dari tadi datengnya?" tanya Gion lalu Naya melepas pelukannya dan disusul Gazi mencium tangan papanya

"Lumayan pah, pulang sekolah langsung kesini" jawab Naya

"Yaudah, kalau gitu papa bersih-bersih dulu ya" ucap Gion

"Oke pah" jawab Naya

"Jangan pulang dulu, tungguin papa" ucap Gion

"Siap papaku" ucap Naya sambil tersenyum. Ah, Naya kayak anak-anak aja kalau ketemu sama mereka

Gion sudah selesai bersih-bersih. Ia kembali ke ruang keluarga menghabiskan waktu bersama anak dan menantunya, mumpung mereka disini.

"Sejauh ini kalian gimana?" tanya Gion

"Oke-oke aja pah" jawab Gazi

"Sekolahnya masih lancar kan?" tanya Gion, sebab persyaratan mereka menikah yaitu Naya tetap sekolah sejauh yang dia mau

"Lancar pah, menantu papa aja nih yang suka bangun telat" ucap Gazi melapor

"Enggak, aku bangunnya jam 5 an kok pah" bantah Naya tak terima

"Tapi aku selalu duluan bangun, kamu dibangunin mulu sama aku" ucap Gazi

"Itu memang harus, nanti kamu sendiri yang dosa kalau gak bangunin aku padahal udah bangun duluan" ucap Naya

"Siapapun yang bangun duluan, memang harus bangunin yang belum bangun, kamu masalah gitu aja ribet, Ga" ucap Nia

"Hehe iya mah, bercanda kok, aku kan sayang banget sama istri" ucap Gazi

"Harus itu, istri memang harus disayang, diturutin maunya, biar mau kita juga diturutin" ucap Gion

"Tolooongg, Naya pengen kabuuurrr" teriak Naya tidak begitu keras yang sepertinya ingin terbang dari sini sekarang juga

Gion, Nia dan Gazi tertawa melihat Naya yang salah tingkah.

Salam hangat, uni

08 Agustus 2024

GAZINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang