Dua puluh enam

1 0 0
                                    

2 jam kemudian Naya dan Gazi sudah selesai di kafe. Banyak hal yang terjadi di kafe tadi salah satunya Gazi yang sangat-sangat suka menjahili gadis itu tanpa ampun.

"Sekarang mau kemana lagi? ini bukan jalan pulang rumah" tanya Naya

"Mau belanja" jawab Gazi santai

"Belanja apaan? Disuruh mama?" tanya Naya

"Enggak, mau sendiri, buat latihan kalau udah jadi suami, karena kalau gue liat-liat lo suka nyuruh-nyuruh" ucap Gazi sambil tersenyum

"Enak aja, tapi yaudah sih kalau gak mau disuruh, gue bisa sendiri" ucap Naya ketus

"Hehe, iya-iya, bercanda doang kok" ucap Gazi menarik tangan Naya untuk ia genggam

"Gak usah megang-megang" Naya menarik tangannya

"Jangan harap lo bisa sentuh gue kalau gak mau denger omongan gue" ucap Naya ketus

"Ih parah banget" Gazi tak terima

"Iya lah, gak segampang itu buat nyentuh gue" ujar Naya ketus

"Ampun nona, iya-iya, gue lakuin deh semua maunya tanpa terkecuali"

"Deal?" tanya Naya lebih memastikan

Gazi yang mendengar itu terdiam berpikir, kalau dia setuju nanti Naya bisa seenaknya nyuruh-nyuruh. Tapi kalau dia nolak berarti dia tidak boleh dong sentuh Naya, pikir Gazi. Hahha.

"Yaudah kalau gak mau, buruan mau belanja apa?" tanya Naya

"Iya deh mau, deal" ucap Gazi terpaksa. Tidak apa-apa, gampang bagi Gazi untuk menghadapi gadis ini.

"Okey, ayo buruan" ucap Naya

Mereka memulai kegiatan belanjanya, entah apa yang akan mereka beli

"Kak, gue mau es krim ya, 5 buah lah atau lebih juga boleh" ucap Naya

"Gak boleh, mending lo beli cemilan aja, gak usah es krim, kayak anak-anak aja" ucap Gazi

"Gue masih anak-anak ini, gimana sih, semudah ini dikira udah tua aja" ucap Naya

"Yaudah, satu aja" ucap Gazi

"Yaudah, gue aja yang bayar sendiri" ucap Naya kesal

"Bukan masalah bayarnya, tapi gak boleh kebanyakan makan es krimnya" ucap Gazi

"Alasan, malas gue sama lo, gue balik aja" ucap Naya lalu berjalan keluar dari tempat tersebut yang langsung disusul oleh Gazi

"Yaudah, nih ATM gue, lo beli aja yang lo mau" ucap Gazi menyodorkan kartu tersebut

"Gak butuh" ucap Naya ketus

Gazi cepat-cepat membayar beberapa belanjaan yang sudah ia ambil, lalu dilanjut menuju keparkiran menyusul Naya yang sudah marah dengannya

"Eh, mau kemana? Pulang sama gue" ucap Gazi mencegah Naya dengan menarik tangannya dengan lembut

"Gak, apaan sih lo, gue mau pulang sendiri" ucap Naya

Ya Tuhan, cuman perkara es krim doang, satu rumah pun Gazi bisa beli, tapi cowok ini tidak mau gadis ini mengonsumi es krim yang berlebihan, masa 5 buah es krim sehari, yang bener aja, jangan ya dek ya. Heh.

"Ya maaf, demi kamu juga kok, gak baik makan es krim banyak-banyak, Nona" ucap Gazi selembut sutra. Heh.

"Yaudah, gak usah, gak maksa gue" ucap Naya ketus

"Jangan ngambek dong, masa cuman gara-gara es krim berantem sih" ucap Gazi mengingatkan

"Lo aja yang berantem" ucap Naya

"Iya, gue yang salah, ayo gue anter pulang" ucap Gazi lalu mengantar Naya masuk kedalam mobil. Sikap manisnya harus di keluarin dulu ya Gazi, sabarrr.

Mereka sudah berada di dalam mobil "Ohiya, nih camilan buat lo" Gazi memberikan sekantong camilan untuk gadis ini

Naya hanya menghiraukan Gazi. Cowok ini pun melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju rumah Naya.

"Gara-gara lo es krim, gue jadi berantem sama dia akhh" batin Gazi yang malah menyalahkan es krimnya, heh ada-ada aja nih cowok.

Salam hangat, uni

05 Agustus 2024

GAZINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang