Tiga puluh empat

3 0 0
                                    


Hari ini adalah hari pertama Naya dan Gazi di apartemen. Mereka akan tinggal berdua ditempat ini, hidup dengan mandiri tanpa orang tua mereka di setiap harinya.

"Kak, mau makan apa?" tanya Naya pada Gazi

Pertama kalinya Naya akan memasak sendiri yang biasanya selalu berdua dengan bunda atau mamanya. Entah, apa yang akan Naya masak dan bagaimana rasanya.

"Apa aja, yang penting makanan istri pasti enak" ucap Gazi

"Yaudah, kalau gitu aku masak dulu, kakak tunggu di ruang tengah aja" ucap Naya

"Gak bisa, aku harus bantu kamu masak, masa aku santai aja" ucap Gazi menolak

"Ini tugas aku sebagai istri" ucap Naya

"Dan tugas aku bantuin kamu biar gak capek, ayo sini biar aku bantu" ucap Gazi menawarkan diri

"Yaudah, nih potong-potong dulu" ucap Naya memberikan sayuran itu pada Gazi

Mereka memasak hingga selesai. Setelah itu, mereka memakan hasil masakannya.

"Gimana kak? Enak gak?" tanya Naya yang menerima anggukan dari Gazi

"Enak banget sayang, kamu cobain, sini aku suapin" ucap Gazi lalu menyuap Naya

"Mmm, enak, yey berhasil, berkat belajar sama mama ini" ucap Naya bahagia

Mereka sudah selesai makan. Naya berniat untuk melanjutkan pekerjaan yang lain yang belum selesai.

"Sayang, mau ngapain?" tanya Gazi

"Mau beresin baju-baju, mau aku pindahin ke lemari" balas Naya

"Biar aku bantu" ucap Gazi

"Ih, gak usah kak, ini bentar aja kok" ucap Naya

"Sekarang itu, apa-apa harus berdua, saling bantu biar cepet selesai kerjaannya" ucap Gazi

"Iya deh, terserah kakak senior aja" ucap Naya sambil tersenyum

"Harus bersyukur punya kakak senior yang baik, gak cuman baik tapi pinter juga loh ini" ucap Gazi memuji dirinya sendiri

"Ihh, muji diri sendiri, tapi boleh lah" ucap Naya sambil tersenyum

"Kan, kamu aja ngakuin aku baik dan pinter, gak salah milih senior sih kamu, pinter juga ternyata, pinter luluhin hati kakak senior hahha" ucap Gazi sambil tertawa

"Iya dong, kalau itu harus sih, biar dapet yang oke" ucap Naya

"Udaahh" ucap Naya legaaaa

"Kak, kalau misalnya kita punya anak nanti aja gimana?" tanya Naya canggung

"Gak papa kok, waktu itu aku cuman bercanda aja, jangan terlalu dipikirin, kita jalanin aja dulu masa-masa pacaran setelah halal" ucap Gazi

"Serius?" tanya Naya memastikan

"Iya dong, aku gak mau maksa, sedikasinya aja" ucap Gazi

"Makasih kak" balas Naya

"Kalau bicara hal ini, kamu kok gak semangat gitu?" tanya Gazi

"Belom siap" jawab Naya melambat

"Gak papa, yaudah lupain aja, kita istirahat aja sekarang" ajak Gazi

"Ayo, eh tapi, belum kelar kerjaan aku kak" ucap Naya yang mengingat beberapa hal yang belum ia selesaikan

"Nanti aja, atau besok, itu bentar aja kok, kita kan berdua ngerjainnya" ucap Gazi

"Yaudah deh, istirahat aja" ucap Naya

"Kak, gimana ya biar bunda mau nerima kakak dengan baik?" ucap Naya sambil bertanya-tanya

"Nanti sayang, mungkin belum sekarang tapi nanti pasti bunda suka sama aku, cari waktu yang tepat aja" balas Gazi

"Tapi ini udah berapa bulan kita nikah, tapi bunda masih gitu-gitu aja" ucap Naya tak enak dengan suaminya

"Kamu sabar aja, aku aja sabar" ucap Gazi menenangkan Naya

"Iya, tapi sabar itu ada batasnya kak, apapun yang terjadi kak Aga jangan ninggalin Naya ya" ucap Naya pada Gazi

"Gak akan sayang, apapun masalahnya kita harus hadapi sama-sama, gak boleh nyerah, masalah itu tergantung dari kita, kalau kita mau selesaikan pasti akan selesai" ucap Gazi menyemangati Naya

"Iya kak, makasih"

Salam hangat, uni

09 Agustus 2024

GAZINAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang