Satu minggu yang lalu, Naya sudah selesai melaksanakan ujian. Hari ini adalah hari dimana Naya dan Gazi akan melangsungkan prosesi akad nikah yang di gelar di sebuah hotel mewah di kotanya.
Seluruh keluarga dan tamu undangan sudah hadir di tempat acara. Mempelai pria sudah berada diruang utama untuk melangsungkan prosesi ijab kabul dan mempelai wanita berada diruangan lain di tempat tersebut. Mereka akan bertemu setelah prosesi akad nikah.
"Bund, kok aku nervous sih?" tanya Naya pada Alina
"Emang gitu nak, kalau mau nikah" balas Alina yang mendapat anggukan dari Naya
Sementara di ruang utama prosesi akan nikah akan segera dimulai. Alina segera menuju ruang utama bersama suaminya, Gizal.
"Yah, ternyata anak ini yang dijodohin sama anak kita" ucap Alina kurang suka pada Gazi
"Mungkin jodoh Naya memang laki-laki ini bund, jadi kita harus terima dengan baik" ucap Gizal yang hanya didengar oleh Alina tanpa respon
Prosesi akad nikah dimulai
"Bismillahirrahmanirrahim"
"Saudara Agazi Girame Xee bin Aqil Gion Xee, Saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan anak perempuan saya Qinayah Aqareena M binti Gizalin Maziki dengan maskawin seperangkat alat shalat dan uang 999 juta dibayar tunai." Ucap wali mempelai wanita
"Saya terima nikah dan kawinnya Qinayah Aqareena M binti Gizalin Maziki dengan mas kawin tersebut dibayar tunai." ucap mempelai pria
"Sah" ucap seluruh keluarga dan tamu undangan serentak
"Mempelai wanita dipersilahkan menuju ruang utama" ucap seorang MC
Dari dalam kamar Naya berjalan, digandeng oleh sahabatnya, Haruni. Runi mengantar Naya sampai didepan Gazi yang sudah berubah status menjadi suami Naya.
"Selanjutnya prosesi pemasangan cincin. Mempelai pria dipersilahkan memasangkan cincin kepada mempelai wanita, setelahnya mempelai wanita yang memasangkan cincin kepada mempelai pria" ucap seorang MC
Gazi memasangkan cincin pada Naya dan begitupun juga dengan Naya. Kemudian Naya mencium punggung tangan Gazi pelan-pelan dan Gazi mencium kening Naya. Begitulah kira-kira, maap soalnya author belom nikah hhh, jadi untuk detailnya gak tau gimana.
Saatnya memberikan selamat kepada kedua mempelai dari keluarga, sahabat dan para tamu undangan
"Selamat Nay, jangan lupain gue ya setelah ini" ucap Runi sedih
"Mana bisa gue lupain lo yang baik banget sama gue" ucap Naya lalu memeluk Runi
"Jangan nangis dong, gue gak mau nangis, ini hari bahagia lo" ucap Runi
"Lo juga ikutan nangis" ucap Naya
"Gara-gara lo yang nangis duluan" ucap Runi melepaskan pelukannya
"Eh, jangan lupa ponakan gemes buat gue ya, secepatnya" ucap Runi sambil tertawa pelan
"Run, plis stop" ucap Naya pelan mengkode Runi agar tidak melanjutkan lagi ucapannya
"Selamat kak, jagain sahabat gue ya, jangan disakitin" ucap Runi bersalaman dengan Gazi
"Iya, pasti gue jagain" balas Gazi kemudian Runi pergi ketempat semula
"Hey bro, udah nikah aja lo, diam-diam nikah muda" ucap Goni
"Naya, lo hati-hati ya sama dia, suka khilaf soalnya" ucap Geni
"Lo jangan nyesel ya nikah sama dia, otaknya kinclong ide" ucap Gino
"Lo pada, ngapain malah hasut istri gue sih, kasi selamat kek" ucap Gazi kesal dengan ketiga sahabatnya
"Bukan ngehasut sih, lebih ke ngingetin dia aja, lo kan kadang khilaf" ucap Geni
"Selamat Naya" ucap Gino
"Makasih kak" ucap Naya tersenyum
"Selamat bermalam pertama" ucap Goni menatap keduanya kemudian mereka kembali ketempat semula dan giliran para tamu undangan lainnya yang memberikan selamat.
Setelah memberikan selamat dan melakukan sesi foto-foto, seluruh tamu undangan dipersilahkan mencicipi makanan yang sudah tersedia.
Salam hangat, uni
06 Agustus 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
GAZINAYA
Teen FictionGadis yang akrab di sapa Naya yang dilarang oleh bundanya berteman dengan seorang cowok apalagi sampai pacaran. Gadis yang kenal akrab dengan seorang pria paruh baya yang ingin menjodohkan Naya dengan putra sulungnya. Apakah Naya akan bertahan untu...